6 Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi


Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Benjolan di belakang telinga bayi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah infeksi. Infeksi yang sering menyebabkan benjolan di belakang telinga bayi adalah infeksi tenggorokan, virus pilek atau flu, mononukleosis, otitis, konjungtivitis, herpes, radang gusi, atau campak. Ketika tubuh bayi melawan infeksi, kelenjar getah bening akan bereaksi dengan membesar, dan hal ini bisa menyebabkan benjolan di belakang telinga bayi.

Selain itu, jerawat juga bisa menjadi penyebab benjolan di belakang telinga bayi. Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh produksi sebum atau minyak yang berlebihan. Sebum ini dibuat oleh kelenjar sebasea yang terletak di dasar folikel rambut. Ketika sebum bergabung dengan sel kulit mati, jerawat pun terbentuk. Jerawat ini seringkali bisa menyakitkan dan menjadi bengkak sehingga tampak seperti benjolan di belakang telinga bayi.

Selain itu, kista sebasea juga bisa menjadi penyebab benjolan di belakang telinga bayi. Kista sebasea adalah jenis benjolan berisi cairan yang terbentuk di bawah kulit dan terdiri dari zat yang disebut sebum. Kista ini bisa muncul di area tubuh mana pun dan biasanya terasa lembut saat disentuh. Ketika bayi meraba-raba kista sebasea, biasanya kista tersebut akan bergerak dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Mastoiditis juga bisa menjadi penyebab benjolan di belakang telinga bayi. Mastoiditis adalah infeksi pada tulang yang terletak di belakang telinga. Infeksi ini biasanya terjadi setelah infeksi telinga yang tidak diobati dengan benar. Mastoiditis lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, meskipun masih mungkin terjadi pada usia berapa pun. Gejala yang biasanya menyertai mastoiditis adalah sakit kepala, penurunan pendengaran, dan keluarnya cairan seperti nanah dari telinga.

Lipoma juga bisa menjadi penyebab benjolan di belakang telinga bayi. Lipoma adalah jenis benjolan yang terdiri dari sel-sel lemak dan tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya. Lipoma bisa muncul di mana saja di tubuh dan biasanya tumbuh perlahan.

Pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa menjadi penyebab benjolan di belakang telinga bayi. Kelenjar getah bening bisa ditemukan di seluruh tubuh dan biasanya bereaksi dengan adanya infeksi atau peradangan di daerah yang terkena. Pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa terjadi karena penyakit autoimun, penggunaan obat-obatan, atau bahkan kanker kepala dan leher atau limfoma. Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu.

Baca Juga:  Tips Belajar Mengenal Warna untuk Anak Usia 3 Tahun

Gejala Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Selain mengetahui penyebab benjolan di belakang telinga bayi, penting juga untuk mengetahui gejala yang mungkin menyertai benjolan tersebut. Beberapa gejala yang bisa muncul adalah:

1. Benjolan yang terasa keras atau lunak saat disentuh.
2. Kemerahan pada area sekitar benjolan.
3. Nyeri atau sensasi tidak nyaman di area benjolan.
4. Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di belakang telinga.
5. Demam atau suhu tubuh yang tinggi.
6. Kelelahan atau kelesuan yang tidak biasa.
7. Penurunan nafsu makan.
8. Mengalami gangguan pendengaran.
9. Mengalami gangguan keseimbangan.
10. Keluar cairan dari telinga.

Jika benjolan di belakang telinga bayi disertai dengan gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Pertolongan Pertama pada Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Sambil menunggu konsultasi dengan dokter, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama pada benjolan di belakang telinga bayi, antara lain:

1. Jangan mencoba memencet atau mengeluarkan isi benjolan sendiri. Hal ini bisa menyebabkan infeksi atau peradangan yang lebih parah.
2. Jaga kebersihan telinga bayi dengan membersihkannya secara lembut menggunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi dengan air hangat. Hindari menggunakan bahan kimia atau obat-obatan tanpa rekomendasi dokter.
3. Pastikan bayi mendapatkan pola hidup yang sehat dengan memberikan makanan bergizi dan cukup cairan. Jaga kesehatan bayi dengan memberikan ASI yang cukup atau susu formula yang sesuai dengan usia dan kebutuhan bayi.
4. Pantau perkembangan benjolan dan gejala lainnya. Jika gejala memburuk atau bayi mengalami kesulitan bernapas atau makan, segera hubungi dokter.

Kapan Harus Membawa si Kecil ke Dokter?

Meskipun benjolan di belakang telinga bayi umumnya tidak berbahaya, namun ada beberapa kondisi yang memerlukan penanganan dokter. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang memerlukan kunjungan ke dokter:

Baca Juga:  Tes Kesiapan Masuk SD, Apa dan Bagaimana?

1. Benjolan terasa sangat keras atau terasa nyeri saat disentuh.
2. Benjolan semakin membesar atau tidak berkurang dalam waktu yang lama.
3. Benjolan disertai dengan demam tinggi atau suhu tubuh yang tidak normal.
4. Benjolan disertai dengan pembengkakan atau kemerahan yang parah.
5. Benjolan disertai dengan gejala lain seperti kesulitan bernapas, makan, atau tidur.
6. Benjolan disertai dengan kehilangan keseimbangan atau gangguan pendengaran.

Jika si Kecil mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Perawatan dan Pengobatan Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Perawatan dan pengobatan benjolan di belakang telinga bayi akan tergantung pada penyebab dan jenis benjolan tersebut. Beberapa perawatan yang mungkin dilakukan adalah:

1. Jika benjolan disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. Selain itu, perawatan lain seperti kompres hangat atau obat pereda nyeri juga bisa diberikan.
2. Jika benjolan disebabkan oleh jerawat, dokter mungkin akan meresepkan obat topikal atau oral untuk mengatasi jerawat tersebut.
3. Jika benjolan disebabkan oleh kista sebasea, dokter mungkin akan melakukan prosedur kecil untuk mengangkat kista tersebut.
4. Jika benjolan disebabkan oleh mastoiditis, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik yang lebih kuat atau bahkan melakukan operasi jika infeksinya parah.
5. Jika benjolan disebabkan oleh lipoma, dokter mungkin akan melakukan operasi pengangkatan benjolan tersebut.
6. Jika benjolan disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya. Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasari.

Penting untuk selalu mengikuti petunjuk dan rekomendasi dokter dalam perawatan dan pengobatan benjolan di belakang telinga bayi. Jangan mencoba melakukan pengobatan sendiri tanpa pengawasan medis.

Pencegahan Benjolan di Belakang Telinga Bayi

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah benjolan di belakang telinga bayi antara lain:

1. Jaga kebersihan telinga bayi dengan membersihkannya secara lembut menggunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi dengan air hangat. Hindari penggunaan bahan kimia atau obat-obatan tanpa rekomendasi dokter.
2. Berikan makanan bergizi dan seimbang kepada bayi. Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
3. Hindari paparan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Cuci tangan secara teratur dan hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
4. Jika bayi mengalami infeksi telinga atau infeksi lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
5. Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai benjolan di belakang telinga bayi. Jika gejala memburuk atau tidak kunjung sembuh, segera hubungi dokter.

Baca Juga:  SMA Harapan 3 Medan: Punya Kelas Khusus untuk Persiapan Masuk PTN Kedokteran

Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan risiko benjolan di belakang telinga bayi dapat diminimalisir.

Kesimpulan

Benjolan di belakang telinga bayi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, jerawat, kista sebasea, mastoiditis, lipoma, atau pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala yang mungkin menyertai benjolan tersebut antara lain benjolan yang terasa keras atau lunak saat disentuh, kemerahan pada area sekitar benjolan, nyeri atau sensasi tidak nyaman, pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening, demam, kelelahan, penurunan nafsu makan, gangguan pendengaran, gangguan keseimbangan, dan keluarnya cairan dari telinga.

Pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada benjolan di belakang telinga bayi adalah tidak mencoba memencet atau mengeluarkan isi benjolan sendiri, menjaga kebersihan telinga bayi, memberikan pola hidup yang sehat, dan memantau perkembangan benjolan dan gejala lainnya. Jika gejala memburuk atau tidak kunjung sembuh, segera konsultasikan dengan dokter.

Perawatan dan pengobatan benjolan di belakang telinga bayi akan tergantung pada penyebab dan jenis benjolan tersebut. Jika diperlukan, dokter akan meresepkan antibiotik, obat topikal atau oral, atau melakukan prosedur kecil atau operasi untuk mengangkat benjolan.

Pencegahan benjolan di belakang telinga bayi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan telinga, memberikan makanan bergizi, menghindari paparan terhadap infeksi, dan mengikuti petunjuk dokter. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, diharapkan risiko benjolan di belakang telinga bayi dapat diminimalisir.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com