Fakta Unik Ari-ari Bayi yang Mungkin Belum Bunda Ketahui
Ari-Ari Bayi punya peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup janin hingga dilahirkan. Simak fakta menarik lainnya di sini ya, Bu!
Ari-ari bayi adalah salah satu organ yang bermanfaat bagi kondisi janin di saat Bunda hamil. Ari-ari bayi secara medis dikenal dengan istilah plasenta. Plasenta atau ari-ari bayi adalah organ yang penting bagi bayi saat masih berada di dalam kandungan. Sebab, ari-ari bayi berperan untuk memberikan bayi asupan nutrisi dan oksigen dengan baik.
Nutrisi dan oksigen yang janin butuhkan selama masa kandungan dibawa melalui aliran darah Bunda hamil yang menembus ari-ari bayi. Dari proses tersebut nantinya tali pusar yang terhubung kepada janin akan membawa nutrisi dan oksigen tersebut.
Plasenta juga menghasilkan hormon yang dibutuhkan Bunda di masa kehamilan, seperti oksitosin, laktogen, estrogen, dan progesteron. Hormon-hormon tersebut pun dapat melindungi bayi dari infeksi. Menjelang waktu persalinan, ari-ari bayi ini bekerja dengan meneruskan antibodi untuk melindungi bayi setelah lahir.
Bentuk Ari-ari Bayi
Bagi Bunda yang masih menunggu masa persalinan, mungkin penasaran dengan bentuk ari-ari bayi. Plasenta memiliki bentuk layaknya sebuah cakram yang melingkar. Di dalam plasenta terdapat jaringan pembuluh darah dengan tekstur yang bergelombang.
Oleh karena itu, ari-ari bayi umumnya memiliki warna merah tua. Selain itu, jaringan pembuluh darah dari plasenta ini terhubung dengan tali pusar. Sebagaimana yang Bunda ketahui, hubungan antara ari-ari bayi dan tali pusar saling berperan dalam menyalurkan nutirisi yang dibutuhkan oleh janin.
Fakta Seputar Ari-ari Bayi
Meskipun Bunda sering mendengar istilah ari-ari bayi atau plasenta, namun mungkin saja Bunda belum mengetahui beberapa fakta seputar organ ini. Untuk itu, mari simak penjelasan tentang fakta ari-ari bayi di bawah ini, yuk!
Memberikan nutrisi dan oksigen kepada bayi
Ibarat sebagai perantara, ari-ari bayi berperan untuk menyalurkan kebutuhan yang dibutuhkan bayi selama di dalam kandungan. Berbagai asupan nutrisi yang Bunda konsumsi dari makanan, minuman, dan suplemen akan disalurkan kepada janin dari aliran darah Bunda dengan melewati plasenta, yang kemudian berakhir pada tali pusat yang terhubung ke janin.
Selain itu, ari-ari juga berperan menyalurkan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi untuk hidup. Tanpa ari-ari yang baik, maka tumbuh kembang bayi dapat terhambat. Itulah sebabnya, selama hamil, Bunda harus memenuhi asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pola hidup sehat.
Beberapa rekomendasi makanan yang dapat dikonsumsi ibu hamil, di antaranya susu, ikan salmon, daging ayam, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan.
Membuang zat yang tidak diperlukan oleh bayi
Peran ari-ari bayi selanjutnya yaitu dapat menyaring zat-zat yang tidak diperlukan bagi bayi saat di dalam kandungan. Peran ini pun sebagai bentuk perlindungan bagi bayi dari paparan zat berbahaya yang mungkin dapat beredar di peredaran darah Bunda.
Tak hanya itu, ari-ari juga berfungsi untuk membuang sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh janin. Zat sisa tersebut akan dialirkan kembali ke aliran darah Bunda dan kemudian dikeluarkan bersama sisa metabolisme yang Bunda hasilkan. Misalnya, zat karbondioksida ketika Bunda bernapas.
Menghasilkan hormon kehamilan
Selain penting bagi tumbuh kembang bayi, ari-ari juga berperan dalam memproduksi beberapa hormon yang diperlukan Bunda saat hamil, di antaranya hormon human chorionic gonadotropin (hCG), progesteron, estrogen, dan human placental lactogen (hPL). Hormon-hormon tersebut berguna untuk tumbuh kembang dan kelancaran metabolisme Bunda dan bayi dalam kandungan.
Memberi kekebalan tubuh pada bayi
Sebelum bayi di dalam kandungan memiliki sistem imun tubuh yang baik, ari-ari berperan menghasilkan zat yang berguna untuk melindungi bayi dengan antibodi. Sebagai contoh, antibodi yang diproduksi ari-ari dapat melindungi bayi dari infeksi bakteri, kuman, atau virus. Antibodi ini akan menghambat kuman yang berada di peredaran darah agar tidak membahayakan kondisi bayi dalam kandungan.
Keluar dari dalam tubuh secara alami
Setelah bayi lahir, ari-ari juga akan ikut keluar dari dalam rahim. Proses keluarnya ari-ari bayi ini terjadi secara alami pada proses persalinan normal. Ari-ari bayi akan terdorong keluar karena kontraksi rahim yang terjadi saat persalinan normal. Biasanya, ari-ari akan keluar dari rahim sekitar 30 menit setelah bayi lahir.
Setelah bayi lahir dan tali pusar dipotong, ari-ari juga akan keluar dari tubuh karena sudah tidak diperlukan. Pada saat ini, tubuh Bunda masih akan mengalami kontraksi ringan atau sesaat setelah bayi lahir, tujuannya untuk mendorong ari-ari keluar.
Namun, jika Bunda tidak mengalami kontraksi alami, biasanya dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi. Menyusui bayi segera setelah ia lahir pun dapat membantu menimbulkan kontraksi pada rahim Bunda lho. Sementara, apabila Bunda melahirkan dengan cara operasi caesar (C-section), dokter akan mengeluarkan ari-ari bayi dari tubuh segera setelah lahir.
Kesehatan ari-ari bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor
Seperti yang telah disebutkan, ari-ari bayi merupakan penunjang kehidupan si Kecil saat masih berada di dalam kandungan, sehingga kesehatannya pun akan bergantung pada organ pelindung ini. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan ari-ari bayi selama kehamilan, di antaranya:
– Bunda hamil yang berusia di atas 40 tahun karena memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah plasenta
– Kantung ketuban pecah sebelum kelahiran bayi
– Tekanan darah tinggi
– Kehamilan kembar
– Gangguan penggumpalan darah
– Pernah mengalami operasi di rahim
– Kebiasaan merokok dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang
– Pernah mengalami trauma abdomen (perut)
– Memiliki riwayat gangguan plasenta pada kehamilan sebelumnya
Masalah yang Bisa Terjadi pada Ari-ari Bayi
Selama kehamilan, ada beberapa kemungkinan munculnya masalah pada ari-ari bayi yang kerap dialami sebagian Bunda hamil. Berikut ini beberapa gangguan ari-ari yang perlu Bunda ketahui:
Solusio atau abruptio plasenta
Solusio atau abruptio plasenta adalah kondisi saat ari-ari bayi terkelupas atau lepas sebelum waktu melahirkan tiba. Masalah ini sebenarnya jarang terjadi, tetapi termasuk komplikasi yang serius dalam kehamilan. Solusio atau abruptio plasenta menyebabkan bayi tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Selain itu, masalah ini juga membuat Bunda mengalami pendarahan.
Plasenta previa
Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika posisi ari-ari bayi atau plasenta berada di bagian bawah rahim. Akibatnya, masalah ini bisa menyebabkan sebagian atau bahkan seluruh leher rahim (serviks) tertutup, sehingga proses persalinan menjadi lebih sulit dari biasanya.
Plasenta previa juga bisa menyebabkan pendarahan hebat pada vagina, baik selama kehamilan maupun saat proses persalinan berlangsung. Itulah sebabnya, Bunda hamil yang mengalami masalah ari-ari bayi ini biasanya harus melalui proses persalinan dengan cara operasi caesar (C-section).
Plasenta akreta
Plasenta akreta adalah kondisi di mana ari-ari tidak dapat melepaskan diri dari rahim dalam waktu satu jam setelah kelahiran bayi. Seperti yang Bunda ketahui, ari-ari bayi bisa keluar secara alami, namun berbeda kasus jika Bunda hamil mengalami plasenta akreta.
Masalah ini menyebabkan ari-ari bayi tidak hanya lekat menempel pada dinding rahim, tetapi juga jaringan plasentanya bisa saja tumbuh lebih dalam ke dinding rahim. Itulah sebabnya, plasenta akreta disebut juga sebagai masalah ari-ari lengket yang termasuk ke dalam komplikasi persalinan. Jika Bunda hamil mengalami plasenta akreta, biasanya dokter akan melakukan persalinan dengan cara operasi caesar (C-section).
Retensio plasenta (plasenta tertahan)
Retensio plasenta atau plasenta tertahan adalah kondisi di mana plasenta tidak bisa lepas dengan sendirinya dari rahim Bunda atau ada hal-hal lain yang menyebabkan ari-ari bayi sulit keluar dari tubuh. Sebenarnya plasenta akreta juga termasuk ke dalam kategori retensio plasenta.
Retensio plasenta termasuk masalah pada ari-ari bayi yang berisiko menyebabkan komplikasi, seperti infeksi dan pendarahan yang berat. Bahkan, komplikasi persalinan akibat masalah pada ari-ari bayi yang satu ini bisa berakibat fatal yang mengganggu keselamatan Bunda bila tidak ditangani dengan tepat.
Bila Bunda memiliki satu atau lebih faktor risiko gangguan plasenta seperti di atas, sebaiknya Bunda melakukan proses persalinan di rumah sakit dengan bantuan dari tim medis. Sebab, tim medis akan membantu dengan tepat jika ada kemungkinan gangguan atau komplikasi saat proses persalinan berlangsung.
Langkah Mudah Menjaga Kehamilan
Agar terhindar dari masalah di masa kehamilan, penting bagi Bunda untuk menjaga kesehatan diri secara menyeluruh. Bunda tidak perlu khawatir, banyak cara mudah yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kehamilan selalu dalam kondisi sehat. Jangan lupa untuk tetap konsisten melakukan langkah-langkah ini ya, Bu.
Perhatikan Pola Makan
Di masa kehamilan, penting bagi Bunda untuk memperhatikan pola makan ya. Meskipun mendapatkan anjuran dokter untuk mencapai berat badan tertentu, alangkah baiknya Bunda tetap mengonsumsi makanan sehat dan diolah secara bersih. Jangan biasakan untuk jajan sembarangan. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan akibat bakteri, virus, dan parasit yang dapat membuat Bunda sakit dan menghambat perkembangan janin.
Olahraga
Di masa kehamilan, Bunda juga boleh untuk melakukan olahraga. Namun, pastikan bahwa olahraga yang Bunda lakukan dalam batasan ringan dan tidak membuat Bunda terlalu lelah. Salah satu cara mudah yang bisa Bunda lakukan adalah membiasakan diri untuk jalan kaki di pagi hari. Olahraga dapat membantu merelaksasi otot-otot yang tegang agar terhindar dari kram. Namun, akan lebih baik jika Bunda berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk berapa lama waktu olahraga yang dianjurkan.
Penuhi Nutrisi Harian
Agar menjaga kondisi tubuh dan juga janin tetap sehat, Bunda perlu memastikan nutrisi harian terpenuhi dengan baik. Pemenuhan nutrisi ini bisa Bunda lakukan dengan memilih sumber makanan yang tepat. Sumber makanan dengan kandungan yang tepat seperti asam folat, protein, zat besi, vitamin, dan nutrisi lainnya dapat membuat Bunda tetap sehat sekaligus menjaga asupan nutrisi si Kecil jadi lancar. Bunda juga bisa lakukan konsultasi ke dokter terkait pilihan makanan jika Bunda punya alergi.
Selain mengetahui fakta menarik mengenai ari-ari, Bunda juga jangan sampai lupa untuk terus memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa masalah kehamilan dan menyusui, ya. Selama kehamilan, Bunda perlu tambahan nutrisi dan kalori untuk mendukung kesehatan Bunda dan tumbuh kembang janin.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Bunda juga perlu mengonsumsi susu yang mengandung 9AAE (9 Asam Amino Esensial – protein penting dalam bentuk siap diserap oleh tubuh untuk mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan tulang janin serta menjaga kesehatan ibu) dan 9 nutrisi penting lainnya seperti: asam folat, omega 3 (ALA)/DHA, Omega 6 (LA), zat besi, serat pangan inulin, vitamin C, protein, kalsium dan seng untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan selama masa kehamilan.
Dengan menjaga pola makan yang sehat dan memenuhi nutrisi harian, Bunda dapat membantu memastikan kesehatan ari-ari bayi dan tumbuh kembang janin. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan saran yang lebih terperinci mengenai kehamilan dan kesehatan Bunda serta janin. Semoga informasi ini bermanfaat dan memberikan pengetahuan baru bagi Bunda. Tetaplah menjaga kesehatan dan semoga kehamilan Bunda berjalan lancar.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com