Ketahui 5 Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak Lemah

Ketahui 5 Penyebab Daya Tahan Tubuh Anak Lemah

Sistem imun atau daya tahan tubuh sangat diperlukan untuk membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak belum memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Ia masih rentan sakit karena kekebalan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Menurunnya sistem imun anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tahukah Bunda apa saja faktor-faktor tersebut? Yuk, simak jawabannya pada uraian di bawah ini:

Faktor Penyebab Lemahnya Sistem Imun

Inilah faktor-faktor penyebab daya tahan tubuh si Kecil melemah yang sebaiknya dihindari:

Kekurangan Nutrisi
Di usia pertumbuhan anak-anak membutuhkan banyak nutrisi. Tidak hanya diperlukan untuk tumbuh kembangnya, tapi juga untuk meningkatkan sistem imunnya. Ketika anak tidak mendapatkan cukup nutrisi, maka proses alami yang terjadi di tubuhnya akan melambat. Proses menghasilkan leukosit atau sel-sel darah putih yang berfungsi sebagai salah satu yang berperan dalam menghalau virus dan bakteri penyebab penyakit pun ikut melambat. Jika kadar leukosit dalam tubuh anak terlalu sedikit, secara otomatis daya tahan tubuhnya pun ikut melemah.

Kurang Berolahraga
Faktor lainnya yang dapat menurunkan sistem imun anak adalah kurangnya aktivitas fisik alias olahraga. Mengapa bisa begitu? Jika tubuh kurang bergerak, sel-sel darah putih jadi tidak dapat mengalir ke seluruh tubuh dengan baik. Akibatnya, leukosit tidak dapat bekerja secara maksimal untuk melawan virus dan bakteri yang masuk ke tubuh mungilnya. Jadi selain mencukupi kadar leukosit anak, rutin berolahraga juga sangat diperlukan untuk membuat kerja leukosit bisa menjadi gesit.

Terus Berada di Lingkungan yang Bersih
Bunda mungkin mengira kalau menjaga lingkungan si Kecil selalu bersih akan membuatnya terhindar dari penyakit. Ternyata anggapan tersebut salah, Bu. Menempatkan anak di lingkungan yang terlalu bersih secara terus-menerus justru menyebabkan sistem imunnya kurang terlatih, karena ia jarang terpapar virus, bakteri, dan kuman. Kekebalan tubuh si Kecil pun jadi tidak siap saat harus melawan berbagai penyakit yang menyerang tubuh.

Baca Juga:  Kisaran Biaya Masuk SD Swasta di Medan. Ada yang Discount 50%!

Mengonsumsi Gula Berlebih
Camilan manis seperti coklat, permen, es krim memang sangat enak dan membuat setiap anak menyukainya. Namun ternyata camilan-camilan manis yang ia konsumsi umumnya memakai gula hasil rafinasi atau sudah melewati proses pemurnian, Bu. Gula semacam itu dikenal dengan nama sukrosa dan sudah tidak mengandung Vitamin dan Mineral. Jika dikonsumsi secara berlebihan akan menurunkan kemampuan leukosit dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Dengan begitu daya tahan tubuhnya pun ikut menurun sehingga mudah sakit.

Penggunaan Antibiotik yang Tidak Sesuai
Anak yang sakit dan diperiksa oleh dokter biasanya akan diresepkan obat yang disertai dengan antibiotik. Penggunaan antibiotik ini tidak boleh asal, Bu, tapi harus sesuai petunjuk dokter. Antibiotik memang ditujukan untuk membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit. Namun jika tidak sesuai yang dianjurkan dokter dapat berpotensi melemahkan bakteri baik yang bertugas menguatkan sistem imun.

Bagaimana Cara Meningkatkannya?

Jika anak enam hingga delapan kali terserang flu, pilek, atau infeksi telinga, maka hal tersebut masih merupakan hal yang normal. Namun agar si Kecil tidak mudah sakit, Bunda masih bisa berupaya untuk meningkatkan sistem imun anak dengan cara sebagai berikut:

Mencukupi Kebutuhan Nutrisinya
Jika si Kecil masih berusia di bawah 2 tahun, maka ia sebaiknya masih harus diberikan ASI yang merupakan antibodi terbaik untuk memperkuat sistem imunnya. Selain itu anak harus mendapatkan semua nutrisi secara lengkap, mulai dari Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, dan Mineral yang terkandung di menu makanannya sehari-hari. Kombinasi lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan sangat baik untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil.

Menghindari Camilan Manis
Selain makan makanan utama, si Kecil juga membutuhkan camilan di antara jam makannya. Namun Bunda perlu selektif dalam memilih jenis camilan yang ia konsumsi. Hindarilah camilan manis, terutama yang mengandung sukrosa. Lebih baik berikan camilan sehat, seperti yogurt, keju, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Bisa juga dengan membuat camilan sendiri yang dapat dikontrol bahan-bahannya, misalkan saja puding, es loli buah, kue, atau biskuit.

Baca Juga:  Manfaat Susu Sapi dan Susu Soya, Mana yang Lebih Baik?

Mengajak Anak Aktif Berolahraga
Anak yang aktif bergerak dan berolahraga akan lebih sehat dibandingkan dengan anak yang lebih banyak diam. Saat tubuh bergerak, maka sel darah putih dapat bekerja lebih maksimal dalam memerangi kuman dan virus penyebab penyakit. Selain itu tubuh juga akan mengeluarkan keringat yang dapat membuang racun-racun berbahaya yang ada di dalam tubuh.

Menjaga Waktu Tidurnya
Tidur cukup sangat diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh. Di usia balita, anak masih membutuhkan waktu tidur selama 11 sampai 13 jam per harinya. Jadi sangat penting untuk menjaga waktu tidur si Kecil agar sistem imunnya tetap kuat dan tidak mudah terserang penyakit.

Menjauhi Asap Rokok dan Asap Kendaraan
Anak-anak lebih rentan terkena dampak negatif dari asap rokok dan asap kendaraan yang dapat mengiritasi organ pernapasannya, seperti asma dan bronkitis. Oleh karenanya hindarkan anak dari paparan asap rokok dan asap kendaraan dengan cara memakaikan masker saat bepergian keluar.

Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Kondisi lingkungan sangat berpengaruh untuk kesehatan anak. Untuk itu Bunda perlu menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari kuman dan bakteri yang dapat bersarang di tempat kotor. Selain itu Bunda juga harus membiasakan si Kecil untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri. Caranya adalah selalu membersihkan tangan dengan air setelah buang air, sebelum makan, dan setelah bermain. Saat ia terjatuh dan terluka juga harus segera dibersihkan dengan air dan antiseptik ya, Bu, agar terhindar dari debu dan kuman penyakit yang bisa masuk melalui lukanya.

Mengecek Kesehatan Si Kecil ke Dokter Secara Rutin
Jangan hanya saat si Kecil sakit saja Bunda membawanya ke dokter, tapi juga saat ia sehat untuk mengecek kesehatan tubuhnya secara rutin. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah adanya kemungkinan adanya penyakit dengan gejala-gejala yang sering diremehkan.

Baca Juga:  Berhasil Menjadi Ibu Berkat Bayi Tabung

Bunda juga tidak perlu meminta dokter untuk meresepkan antibiotik saat si Kecil sakit, karena bisa jadi anak sakit disebabkan oleh virus. Antibiotik justru dapat membuat bakteri tertentu menjadi kebal terhadap obat.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Bunda dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak dan menjaga kesehatannya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda dan si Kecil.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com