Mengenal Jahitan Pasca Persalinan Normal yang Aman, Berbeda dengan Husband Stitch


Akibat viralnya pembahasan Husband Stitch, kini banyak perempuan yang tidak mau menerima jahitan pasca persalinan. Padahal keduanya adalah hal yang sangat berbeda. Pembahasan mengenai jahitan pasca persalinan kembali marak beberapa waktu belakangan. Hal ini disebabkan karena adanya pembahasan tentang husband stitch, yaitu jahitan yang diberikan pada wanita setelah melahirkan untuk memperbaiki sobekan di area vagina. Dalam thread yang viral di Twitter itu, disebutkan bahwa jahitan tersebut diberikan untuk membuat suami tambah puas dan dilakukan tanpa persetujuan sang istri.

Dampaknya ternyata membuat banyak wanita dan ibu hamil yang ketakutan serta berpikir untuk tidak mau menjalani proses jahitan pasca persalinan. Padahal prosedur jahitan yang diberikan pasca persalinan normal dan husband stitch adalah hal yang sangat berbeda. Hal itu pun diungkap langsung oleh dr. Darrell Fernando, SpOG, MM, MARS, FICS.

Jahitan Pasca Persalinan adalah Hal yang Normal
Pada saat persalinan, robekan bisa terjadi pada vagina dan perineum yang kemudian menyebabkan pendarahan. Robekannya bisa terjadi karena dua alasan. Pertama adalah robekan alami atau spontan, yaitu robekan yang terjadi akibat proses persalinannya sendiri, misalnya karena gerakan mengejan dan mendorong bayi saat mau keluar.

Alasan robekan yang kedua karena prosedur episiotomi, yaitu sayatan melalui perineum, yang merupakan area antara lubang vagina dan anus. Episiotomi tujuannya memperluas lubang vagina sehingga memungkinkan bayi untuk keluar dengan lebih mudah.

Namun, prosedur episiotomi seringkali dilakukan pada kondisi kesehatan tertentu, misalnya bayinya menyangkut sehingga perlu dipercepat pembukaan lengkapnya, bayi sungsang, hingga kondisi kesehatan ibu yang membuatnya tidak boleh mengejan.

Prosedur Jahitan Pasca Persalinan Menyesuaikan Kondisi
Pada robekan alami maupun episiotomi akan dinilai derajatnya untuk menentukan prosedur jahitan pasca persalinan yang akan dilakukan. Ada empat derajat yang bisa dilihat.

Pada derajat satu seringkali terjadi robekan tapi tidak berdarah, jatuhnya mirip lecet. Biasanya kalau hanya lecet dan tidak berdarah, maka tidak perlu dijahit. Namun jika robekannya berdarah, maka perlu dijahit dengan prosedur perineorafi.

Sedangkan untuk robekan yang derajatnya lebih tinggi, dua sampai empat, itu perlu dilakukan jahitan. Tujuan jahitan pasca persalainan ini adalah untuk merapatkan luka merapatkan luka, menghentikan perdarahan, dan menghilangkan rongga atau dead space. Prosedur perineorafi tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan melainkan melalui prosedur dan kompetensi tertentu.

Jahitan Setelah Melahirkan Normal Memang Dibuat Rapat
Layaknya luka yang menganga, robekan pada vagina dan perineum juga ditangani dengan jahitan yang rapat. Tujuannya untuk menghentikan pendarahan yang terjadi di area vagina, merapatkan luka yang terbuka, dan membantu proses penyembuhan luka agar berjalan baik.

Jahitan perineorafi yang rapat bukan berarti akan menambahkan jahitan agar vagina lebih rapat dan menutup area yang tidak perlu, demi kepuasan seks. Namun jahitannya dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi vaginanya semula sebelum melahirkan.

Jumlah jahitan yang diberikan juga tergantung derajat robekannya. Dibandingkan zaman dulu yang memberikan jahitan satu persatu, kini sebagian besar jahitannya bentuk jelujur yang hanya satu tapi terus menyambung hingga menutup semua robekan. Anda tidak perlu khawatir dengan bekas jahitannya, karena itu akan menyatu dengan daging.

Baca Juga:  Belajar Sambil Bermain Pasir Kenapa Tidak?

Cara Menjaga Kesehatan Jahitan
Namanya luka tentu saja harus dirawat, terlebih luka di area vagina. Cara paling penting dalam merawat jahitan pasca persalinan adalah dengan menjaga higienitasnya. Ini beberapa tips merawat jahitan pasca persalinan normal yang wajib diikuti!

1. Harus membilas area vagina dengan bersih dan pastikan tidak lembap
2. Setelah buang air, cara membersihkan harus dari depan ke belakang
3. Jika masih ada darah nifas yang keluar, segera ganti celana dalam yang dikenakan
4. Jika menggunakan pembalut khusus, ganti dengan teratur dan pastikan tangan bersih
5. Gunakan obat yang dianjurkan dengan rutin

Apakah jahitan pasca persalinan normal bisa lepas? Jawabannya adalah iya. Namun, robekannya bukan dikarenakan ibu melakukan aktivitas seperti jongkok atau gerakan lainnya, melainkan karena adanya infeksi. Ketika kebersihan area vital kurang dijaga, bekas jahitan dan luka bisa terinfeksi yang akhirnya membuat jahitan terbuka.

Beda dengan Husband Stitch
Anda perlu tahu bahwa dalam dunia medis tidak ada istilah husband stitch. Tindakan estetik kosmetik untuk merapatkan vagina itu namanya vaginoplasty yang bertujuan untuk merekonstruksi vagina. Kondisi ini tentu saja berbeda dengan jahitan pasca persalinan atau perineorafi, yang dilakukan untuk menghentikan pendarahan.

Husband stitch atau prosedur vaginoplasty dilakukan sesuai dengan permintaan dari pasangan dan melihat kondisi sang ibu. Misalnya ada kasus seorang ibu sudah melahirkan anak ketiga dan memang sudah ada kelonggaran. Perlu digarisbawahi bahwa untuk proses ini diperlukan konsen atau izin dari pasien, yaitu sang ibu. Ketika sang ibu setuju, suami setuju, maka prosedur bisa dilakukan.

Namun, idealnya vaginoplasty baru bisa dilakukan setelah 6 minggu atau tiga bulan setelah melahirkan. Sebelumnya juga harus dilakukan pemeriksaan ulang untuk melihat kondisi vagina. Melakukan prosedur vaginoplasty setelah melahirkan bukan sesuatu yang standar.

Artikel ini direview oleh dr. Darrell Fernando, SpOG, MM, MARS, FICS

Cover: Freepik

Dalam beberapa waktu belakangan, muncul pembahasan mengenai jahitan pasca persalinan yang kembali marak. Hal ini disebabkan oleh viralnya pembahasan tentang husband stitch, yaitu jahitan yang diberikan pada wanita setelah melahirkan untuk memperbaiki sobekan di area vagina. Dalam thread yang viral di Twitter, disebutkan bahwa jahitan tersebut diberikan untuk membuat suami lebih puas dan dilakukan tanpa persetujuan sang istri.

Akibat viralnya pembahasan ini, banyak perempuan dan ibu hamil yang menjadi takut dan ragu untuk menjalani proses jahitan pasca persalinan. Padahal sebenarnya, prosedur jahitan pasca persalinan normal dan husband stitch adalah dua hal yang sangat berbeda. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara keduanya agar tidak terjadi kebingungan dan ketakutan yang tidak perlu.

Jahitan pasca persalinan adalah sebuah prosedur yang umum dilakukan pada wanita setelah melahirkan. Pada saat persalinan, gerakan mengejan dan mendorong bayi bisa menyebabkan robekan pada vagina dan perineum, yang kemudian menyebabkan pendarahan. Ada dua jenis robekan yang bisa terjadi, yaitu robekan alami atau spontan yang terjadi akibat proses persalinan itu sendiri, dan robekan yang disebabkan oleh prosedur episiotomi, yaitu sayatan melalui perineum untuk memperluas lubang vagina agar bayi bisa keluar dengan lebih mudah.

Baca Juga:  SLB B Pangudi Luhur: Gunakan Metode Maternal Reflektif dalam Pendekatan Pembelajaran

Prosedur episiotomi biasanya dilakukan dalam kondisi kesehatan tertentu, seperti jika bayi menyangkut sehingga perlu dipercepat pembukaan lengkapnya, bayi sungsang, atau kondisi kesehatan ibu yang tidak memungkinkannya untuk mengejan. Jahitan pasca persalinan dilakukan untuk merapatkan luka, menghentikan perdarahan, dan membantu proses penyembuhan luka agar berjalan dengan baik.

Pada robekan alami maupun episiotomi, derajat robekan akan dinilai untuk menentukan prosedur jahitan pasca persalinan yang akan dilakukan. Ada empat derajat robekan yang bisa dilihat. Pada derajat satu, seringkali terjadi robekan tapi tidak berdarah dan mirip lecet. Jika hanya lecet dan tidak berdarah, maka tidak perlu dijahit. Namun jika robekannya berdarah, maka perlu dijahit dengan prosedur perineorafi.

Sedangkan untuk robekan dengan derajat yang lebih tinggi, yaitu derajat dua sampai empat, perlu dilakukan jahitan. Jahitan pasca persalinan ini bertujuan untuk merapatkan luka, menghentikan perdarahan, dan menghilangkan rongga atau dead space. Prosedur perineorafi tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan melalui prosedur dan kompetensi tertentu.

Jahitan pasca persalinan dilakukan dengan rapat, mirip seperti menjahit luka yang menganga. Hal ini bertujuan untuk menghentikan pendarahan yang terjadi di area vagina, merapatkan luka yang terbuka, dan membantu proses penyembuhan luka agar berjalan dengan baik. Namun, jahitan perineorafi yang rapat bukan berarti akan menambahkan jahitan agar vagina lebih rapat dan menutup area yang tidak perlu, demi kepuasan seks. Jahitan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi vaginanya semula sebelum melahirkan.

Jumlah jahitan yang diberikan juga tergantung pada derajat robekannya. Dibandingkan dengan zaman dulu yang memberikan jahitan satu persatu, sebagian besar jahitan pasca persalinan saat ini berbentuk jelujur yang hanya satu tapi terus menyambung hingga menutup semua robekan. Bekas jahitan ini akan menyatu dengan daging sehingga tidak perlu khawatir dengan penampilannya.

Setelah menjalani proses jahitan pasca persalinan, penting bagi ibu untuk menjaga kesehatan jahitan dengan baik. Salah satu cara yang paling penting adalah menjaga kebersihan area vagina. Ibu harus membilas area vagina dengan bersih dan pastikan tidak ada kelembapan yang berlebih. Setelah buang air, cara membersihkan yang benar adalah dari depan ke belakang untuk mencegah terjadinya infeksi. Jika masih ada darah nifas yang keluar, segera ganti celana dalam yang dikenakan. Jika menggunakan pembalut khusus, ganti dengan teratur dan pastikan tangan dalam keadaan bersih. Selain itu, penggunaan obat yang dianjurkan oleh dokter juga harus dilakukan dengan rutin.

Meskipun jahitan pasca persalinan normal umumnya bisa menyatu dengan baik dan tidak bermasalah, ada kemungkinan bahwa jahitan tersebut bisa lepas. Namun, hal ini bukan disebabkan oleh aktivitas ibu seperti jongkok atau gerakan lainnya, melainkan karena adanya infeksi. Jika kebersihan area vital tidak dijaga dengan baik, bekas jahitan dan luka bisa terinfeksi dan akhirnya membuat jahitan terbuka. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area vagina sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan menjaga kesehatan jahitan pasca persalinan.

Baca Juga:  Biaya Masuk Sekolah Dasar Tahun Ini di Jakarta Barat, Ada yang di Bawah 5 Juta, Lho!

Namun, perlu diketahui bahwa husband stitch atau jahitan untuk merapatkan vagina setelah melahirkan yang disebut dengan vaginoplasty adalah hal yang berbeda dengan jahitan pasca persalinan atau perineorafi. Vaginoplasty adalah tindakan estetik kosmetik yang bertujuan untuk merekonstruksi vagina. Prosedur ini bisa dilakukan sesuai dengan permintaan dari pasangan dan melihat kondisi sang ibu. Namun, penting untuk diingat bahwa prosedur vaginoplasty harus dilakukan dengan persetujuan dan konsen dari pasien, yaitu sang ibu. Selain itu, idealnya prosedur vaginoplasty baru dapat dilakukan setelah 6 minggu atau tiga bulan setelah melahirkan. Sebelum menjalani prosedur ini, juga harus dilakukan pemeriksaan ulang untuk melihat kondisi vagina. Penting untuk diingat bahwa melakukan prosedur vaginoplasty setelah melahirkan bukanlah sesuatu yang standar dan harus dipertimbangkan dengan baik.

Dalam pembahasan ini, kami telah menjelaskan perbedaan antara jahitan pasca persalinan normal dan husband stitch. Jahitan pasca persalinan dilakukan untuk merapatkan luka, menghentikan perdarahan, dan membantu proses penyembuhan luka setelah melahirkan. Jahitan ini dilakukan sesuai dengan kondisi robekan yang terjadi pada vagina dan perineum. Sedangkan husband stitch atau vaginoplasty adalah prosedur estetik kosmetik yang bertujuan untuk merekonstruksi vagina. Proses ini dilakukan sesuai dengan permintaan dari pasangan dan melihat kondisi sang ibu. Namun, prosedur ini harus dilakukan dengan persetujuan dan konsen dari pasien, yaitu sang ibu.

Dalam menjalani proses jahitan pasca persalinan, penting bagi ibu untuk menjaga kebersihan area vagina dengan baik. Tindakan-tindakan sederhana seperti membilas area vagina dengan bersih, mengganti pembalut dengan teratur, dan menggunakan obat yang dianjurkan oleh dokter dapat membantu menjaga kesehatan jahitan pasca persalinan. Jika terjadi masalah atau keluhan terkait jahitan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dalam kesimpulan, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara jahitan pasca persalinan normal dan husband stitch. Jahitan pasca persalinan dilakukan untuk merapatkan luka, menghentikan perdarahan, dan membantu proses penyembuhan luka setelah melahirkan. Sedangkan husband stitch atau vaginoplasty adalah prosedur estetik kosmetik yang bertujuan untuk merekonstruksi vagina. Penting bagi ibu untuk menjaga kebersihan area vagina dengan baik setelah menjalani proses jahitan pasca persalinan. Jika terjadi masalah atau keluhan terkait jahitan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com