1. Atasan selalu menemukan alasan untuk mencari kesalahan mommies
Ketika mommies mengalami perubahan perilaku dari atasan yang selalu mudah mengkritik kesalahan, baik kesalahan kecil maupun kesalahan yang tidak berhubungan dengan inti permasalahan, ini adalah tanda ketidakpuasan yang jelas. Atasan akan terus mencari kesalahan mommies dan membuatnya menjadi topik bahasan yang panjang, baik dalam interaksi empat mata maupun di depan banyak orang. Kritik negatif lebih sering didengar daripada kritik yang bersifat konstruktif, yang berarti mommies tidak diberi ruang untuk melakukan perbaikan.
Atasan yang terus mencari kesalahan mommies menunjukkan bahwa ia tidak lagi memiliki kepercayaan pada mommies. Ini bisa dikarenakan mommies tidak sesuai dengan ekspektasi atasan atau atasan merasa mommies tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan. Hal ini juga bisa menjadi indikasi bahwa atasan tidak lagi ingin mempertahankan mommies di tempat kerja dan menginginkannya untuk segera resign.
2. Atasan tidak mengikutsertakan mommies dalam meeting atau pengambilan keputusan penting yang menjadi tanggung jawab mommies.
Salah satu indikator lain bahwa atasan menginginkan mommies untuk resign adalah ketika mommies tidak lagi diundang atau dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan yang seharusnya mommies hadiri sebagai bagian dari tugas dan tanggung jawab mommies. Mommmies juga tidak lagi diminta pendapatnya dalam pengambilan keputusan-keputusan penting, meskipun posisi mommies mengharuskannya untuk terlibat. Atasan merasa mommies tidak lagi memiliki keterlibatan yang signifikan dalam pertemuan atau pengambilan keputusan dan membatasi mommies dari informasi yang seharusnya mommies dapatkan. Hal ini seringkali dilakukan tanpa memberitahukan mommies terlebih dahulu.
Ketika mommies tidak lagi diikutsertakan dalam pertemuan atau pengambilan keputusan, mommies akan kehilangan kesempatan untuk memberikan kontribusi dan mempengaruhi jalannya pekerjaan. Atasan mungkin merasa mommies tidak lagi memiliki nilai yang signifikan dalam tim kerja dan menganggap mommies tidak perlu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Ini bisa menjadi tanda bahwa mommies tidak lagi diinginkan di tempat kerja dan atasan menginginkan mommies untuk segera keluar.
3. Atasan mengamputasi wewenang dan sebagian pekerjaan mommies
Selain tidak lagi dilibatkan dalam proses kerja yang penting, mommies juga bisa kehilangan wewenang untuk mengambil keputusan atau sebagian pekerjaan yang signifikan diserahkan kepada orang lain. Contohnya, mommies tidak lagi diberi wewenang untuk meng-hire orang baru karena semua keputusan sudah diambil oleh atasan. Atasan juga bisa membatasi mommies dalam hubungan atau layanan kepada pelanggan. Hal ini terjadi karena atasan merasa mommies tidak lagi mampu dalam beberapa aspek pekerjaan dan memilih untuk menyerahkan tugas tersebut kepada orang lain yang dianggap lebih mampu atau mengambil alih tugas-tugas tersebut sendiri.
Ketika mommies kehilangan wewenang dan sebagian pekerjaan, mommies akan merasa tidak dihargai dan tidak memiliki peran yang signifikan dalam tim kerja. Atasan mungkin sudah tidak lagi mempercayai mommies dalam menjalankan tanggung jawabnya dan memutuskan untuk mengambil alih atau memberikan tugas tersebut kepada orang lain. Ini bisa menjadi tanda bahwa mommies tidak lagi diinginkan di tempat kerja dan atasan menginginkan mommies untuk segera resign.
4. Intensitas komunikasi yang semakin berkurang dengan atasan.
Perubahan perilaku lain yang bisa menjadi indikasi bahwa atasan ingin mommies untuk resign adalah ketika intensitas dan frekuensi komunikasi dengan atasan semakin berkurang. Misalnya, mommies biasanya berdiskusi dengan atasan setiap minggu, namun kemudian mommies hanya dihubungi oleh atasan jika memang sangat diperlukan atau jika mommies mengambil inisiatif terlebih dahulu. Selain itu, komunikasi dengan atasan menjadi terasa berjarak, lebih fokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan, dan penuh dengan kritik. Ketika mommies menyampaikan ide atau pendapat, atasan cenderung mengabaikan atau menentangnya.
Penurunan intensitas komunikasi dengan atasan menunjukkan bahwa mommies tidak lagi dianggap penting atau memiliki peran yang signifikan dalam tim kerja. Atasan mungkin merasa mommies tidak lagi memenuhi ekspektasinya atau tidak memiliki kontribusi yang berarti dalam pekerjaan. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa mommies tidak lagi diinginkan di tempat kerja dan atasan menginginkan mommies untuk segera resign.
5. Rasa tidak nyaman yang semakin meningkat.
Jika mommies mengalami semua perilaku ini secara akumulatif, maka mommies akan merasakan rasa tidak nyaman yang semakin meningkat. Mommmies akan merasakan bahwa atasan dengan sengaja menciptakan rasa tidak nyaman dalam mommies dengan harapan mommies akan keluar dengan sendirinya. Namun, ada juga kemungkinan bahwa atasan tidak dengan sengaja melakukan hal ini, tetapi perilakunya secara umum mencerminkan ketidakpuasannya terhadap mommies.
Ketika mommies merasakan rasa tidak nyaman yang semakin meningkat, mommies harus mempertimbangkan untuk menghadapinya dengan bijaksana. Tidak semua atasan memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola kinerja bawahan dan mengomunikasikan harapannya dengan cara yang positif. Beberapa atasan mungkin cenderung bersikap pesimis dan negatif dalam menilai kinerja bawahan. Dalam situasi seperti ini, mommies harus menunjukkan kedewasaan dalam mengelola konflik dan tetap bekerja secara profesional.
Membalas dengan sikap negatif, menolak untuk bekerja, atau terlibat dalam perang kata-kata hanya akan merugikan mommies sendiri. Jika memang mommies sudah tidak lagi cocok dengan atasan, sebagai manajer bagi diri sendiri, mommies harus mampu mencari tempat kerja yang lebih sesuai dengan aspirasi dan kelebihan mommies. Selalu ingat bahwa setiap tantangan karir dapat memberikan pelajaran berharga dan membentuk mommies menjadi pribadi yang lebih baik.
Kesimpulan
Dalam menghadapi situasi di mana atasan menghendaki mommies untuk segera resign, mommies harus dapat mengenali indikator-indikator perilaku tersebut. Atasan yang selalu mencari kesalahan mommies, tidak mengikutsertakan mommies dalam pertemuan atau pengambilan keputusan penting, mengamputasi wewenang dan sebagian pekerjaan mommies, mengurangi intensitas komunikasi, dan menciptakan rasa tidak nyaman yang semakin meningkat adalah tanda-tanda bahwa mommies tidak lagi diinginkan di tempat kerja.
Dalam menghadapi situasi ini, mommies harus dapat menghadapinya dengan bijaksana. Bertanya langsung kepada atasan tentang perubahan-perubahan yang mommies alami dan mengonfirmasikan kembali ekspektasi atasan yang tidak terpenuhi adalah langkah yang baik untuk menyelesaikan masalah. Mommmies harus menunjukkan niat baik untuk menyelesaikan masalah, bersikap positif, dan mau belajar. Dalam situasi di mana atasan tidak memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola kinerja bawahan dan mengomunikasikan harapannya dengan cara yang positif, mommies harus tetap bekerja secara profesional dan mencari tempat kerja yang lebih sesuai dengan aspirasi dan kelebihan mommies.
Setiap tantangan karir dapat memberikan pelajaran berharga dan membentuk mommies menjadi manusia yang lebih baik. Oleh karena itu, mommies harus selalu mencari hal positif dan pelajaran yang dapat dipetik dari setiap situasi yang dihadapi dalam karir mommies.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com