Yuk, Latih si Kecil untuk Bersabar Sejak Dini Lewat Cara Ini!

Yuk, Latih si Kecil untuk Bersabar Sejak Dini Lewat Cara Ini!

Anak perlu dilatih untuk bersabar sejak dini agar ia tumbuh menjadi anak yang penyabar. Bagaimana caranya? Berikut cara melatih anak untuk bersabar sejak dini!

Dalam sesi Live Chat yang saya ikuti bersama psikolog anak, beliau memberikan penjelasan bahwa kesabaran merupakan modal penting dalam menjalani keseharian. Di lingkup sosial, kita akan sering menghadapi perbedaan antara diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, kemampuan untuk menahan diri agar tidak mudah emosi sangatlah penting. Namun, bersabar tidak selalu mudah dilakukan. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk melatih anak agar memiliki kemampuan bersabar sejak dini.

Menurut pakar psikologi anak yang saya ikuti dalam sesi Live Chat tersebut, latihan untuk bersabar bisa dimulai sejak bayi berusia enam bulan. Pada usia ini, bayi sudah mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) dan sudah mulai mampu mengontrol tangisannya sesuai dengan reaksi yang diperlihatkan oleh lingkungan sekitarnya. Jika orang tua selalu merespon tangisan bayi dengan cepat dan langsung memenuhi keinginannya, bayi akan terbiasa menggunakan tangisan sebagai alat untuk segera mendapatkan apa yang diinginkannya. Namun, jika orang tua konsisten dalam melatih bayi untuk menunggu sebelum memenuhi kebutuhannya, bayi akan terlatih untuk bersabar karena ia tahu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi dalam beberapa saat.

Lalu, bagaimana cara melatih bayi untuk bersabar sejak dini? Berikut adalah beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan:

1. Biarkan si Kecil Menunggu
Tangisan merupakan cara bayi untuk mengkomunikasikan kebutuhannya. Namun, bukannya langsung memenuhi keinginannya setiap kali ia menangis, orang tua dapat memberikan sinyal verbal terlebih dahulu agar bayi tahu bahwa orang tua ada di dekatnya. Misalnya, dengan berkata, “Sebentar ya, Nak, sebentar lagi Bunda ke sana.” Dengan memberikan sinyal ini, bayi akan merasa lebih tenang karena ia tahu bahwa kebutuhannya akan segera dipenuhi.

Baca Juga:  Tayangan anak yang Mengandung LGBTQ, Orang Tua Perlu Hati-hati!

2. Dekati dan Berikan Penjelasan
Setelah memberikan sinyal kepada bayi untuk menunggu, orang tua dapat mendekati bayi dan memberikan penjelasan mengenai tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk memenuhi keinginannya. Misalnya, jika bayi ingin makan MPASI, orang tua dapat berkata, “Sebentar ya, Dik. Bunda ambil piring dan siapkan makananmu terlebih dahulu.” Meskipun bayi belum dapat memahami apa yang dikatakan oleh orang tua, penjelasan ini penting untuk membuat bayi merasa tidak diabaikan.

3. Alihkan Perhatian si Kecil
Bayi juga dapat merasa bosan saat diminta menunggu. Oleh karena itu, saat orang tua meminta bayi untuk menunggu, orang tua dapat memberikan sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya. Misalnya, saat orang tua harus meninggalkan bayi sebentar untuk mengambil makanan di dapur, orang tua dapat memberikan mainan warna-warni atau teether kepada bayi sebelumnya. Dengan memberikan sesuatu yang menarik, bayi tidak akan merasa bosan dan marah saat ditinggal oleh orang tua.

4. Tunjukkan bahwa Segala Sesuatu Perlu Proses
Untuk melatih bayi agar bersabar, orang tua juga perlu memberitahu bayi bahwa segala sesuatu tidak datang dengan cepat, termasuk makanan yang diinginkan oleh bayi. Oleh karena itu, orang tua dapat menunjukkan proses atau urutan untuk memenuhi keinginan bayi. Misalnya, jika bayi ingin minum jus jeruk, orang tua dapat membawa bayi ke dapur untuk melihat proses pembuatan jus, mulai dari membelah jeruk menjadi dua bagian, memerasnya, memasukkannya ke dalam botol, hingga menyajikannya. Dengan memahami proses yang harus dilalui sebelum mendapatkan apa yang diinginkannya, bayi akan terlatih untuk bersabar setiap kali meminta sesuatu.

Itulah beberapa langkah mudah yang dapat dilakukan untuk melatih bayi agar bersabar sejak dini. Dengan melatih bayi untuk bersabar, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang penyabar sehingga proses belajar bersosialisasi di masa depan dapat berjalan dengan lebih lancar.

Baca Juga:  3 Ciri-Ciri Anak Autis yang Bisa Ibu Kenali Sejak Dini

Selain melatih bayi untuk bersabar, penting juga bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua dapat menunjukkan kesabaran saat menghadapi situasi yang sulit. Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan belajar untuk bersabar melalui pengamatan dan peniruan.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memberikan penghargaan dan pujian ketika anak berhasil menunjukkan sikap yang sabar. Dengan memberikan penghargaan dan pujian, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus melatih dan mengembangkan sikap sabar.

Dalam melatih anak untuk bersabar, orang tua juga perlu memahami bahwa setiap anak memiliki tingkat kesabaran yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali karakteristik dan kebutuhan anak masing-masing agar dapat menyesuaikan metode dan pendekatan yang tepat.

Kesabaran adalah kunci dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan melatih anak untuk bersabar sejak dini, kita membantu mereka untuk menghadapi tantangan dan situasi sulit dengan tenang dan bijaksana. Selain itu, melalui latihan ini, anak juga akan belajar menghargai proses dan nilai kerja keras. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk orang tua dalam melatih anak untuk bersabar sejak dini. Tetap semangat dan selamat melatih anak-anak kita menjadi pribadi yang penyabar!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com