Kenapa Anak Susah Makan?
Anak susah makan bisa menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi orangtua. Tidak hanya menyebabkan kekhawatiran terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak, tetapi juga bisa membuat orangtua merasa frustasi dan bingung mencari solusi yang tepat.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak susah makan. Salah satunya adalah kesehatan yang menurun. Ketika anak sedang sakit atau mengalami gejala tidak enak badan seperti demam, flu, atau batuk, nafsu makan anak akan menurun. Infeksi virus atau bakteri seperti infeksi paru-paru atau telinga juga dapat membuat anak kehilangan selera makan.
Selain itu, sakit tenggorokan juga bisa menjadi penyebab anak susah makan. Radang tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus dan dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Jika anak mengalami radang tenggorokan yang disertai dengan pembengkakan kelenjar dan demam, sebaiknya segera membawanya ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Alergi terhadap makanan tertentu juga dapat menyebabkan anak susah makan. Beberapa jenis makanan seperti telur, susu, dan kacang rentan menyebabkan alergi pada anak. Alergi makanan dapat membuat anak kehilangan selera makan dan menunjukkan gejala seperti ruam, gatal, diare, dan mual.
Selain itu, anak yang mengalami anemia juga cenderung susah makan. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh sehingga produksi sel darah merah menjadi kurang lancar. Anak yang mengalami anemia akan terlihat lemah, mudah lelah, dan pucat. Penting bagi orangtua untuk memberikan makanan yang mengandung zat besi sebagai cara mengatasi anak susah makan akibat anemia.
Cara Mengatasi Anak Susah Makan
Jika anak susah makan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba:
Beri makan dalam porsi sedikit demi sedikit
Memberikan makan dalam porsi yang terlalu banyak bisa membuat anak merasa overwhelmed dan tidak berselera makan. Sebaiknya, berikan makan dalam porsi sedikit demi sedikit. Sesuaikan porsi makan dengan kemampuan makan anak. Setiap anak memiliki kapasitas makan yang berbeda-beda, jadi tidak perlu membandingkan dengan anak lain.
Memperkenalkan makanan dengan cara menarik
Bentuk, tekstur, dan rasa makanan dapat mempengaruhi nafsu makan anak. Oleh karena itu, cobalah untuk membuat tampilan makanan yang menarik dan menggugah selera anak. Misalnya, hias dan bentuk makanan seperti hewan atau karakter kartun favorit anak. Hal ini bisa membuat anak lebih tertarik dan ingin mencoba makanan tersebut.
Tidak memaksakan makan
Memaksakan anak untuk makan dapat membuatnya semakin enggan untuk makan. Jika anak menolak makan, jangan memaksanya. Biarkan anak merasakan lapar dan memberinya kesempatan untuk makan ketika ia merasa lapar. Memaksa anak makan dapat menciptakan hubungan negatif dengan makanan dan memperburuk masalah anak susah makan.
Buat jadwal makan
Memberikan makan secara teratur dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak. Buatlah jadwal makan yang konsisten, dengan memberikan jeda waktu sekitar 3 jam antara makanan. Hal ini akan membantu anak mengatur rasa lapar dan kenyangnya. Perhatikan juga jumlah pemberian makan yang ideal sesuai dengan usia anak. Anak yang berusia lebih dari satu tahun sebaiknya diberikan makanan pendamping sebanyak 6 kali sehari dan susu 2 kali sehari.
Variasikan makanan
Menghadirkan variasi makanan dapat membantu menghilangkan rasa bosan dan meningkatkan nafsu makan anak. Cobalah untuk menyajikan berbagai macam makanan setiap harinya. Jika hari ini anak makan nasi tim dan ayam, besok bisa kentang tumbuk dan salmon. Dengan memberikan variasi makanan, anak akan lebih tertarik dan tidak mudah bosan dengan makanan yang sama setiap hari.
Jika anak susah makan sudah berlangsung terlalu lama dan berdampak pada berat badannya, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan membantu mencari tahu penyebab dan solusi yang sesuai dengan kondisi anak. Selain itu, pastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Jika perlu, berikan suplemen gizi tambahan untuk memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi.
Selain mengatasi masalah anak susah makan, penting juga bagi orangtua untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak. Berikan waktu yang cukup untuk bermain dan berinteraksi dengan anak, karena suasana yang positif dan nyaman dapat mempengaruhi nafsu makan anak. Jangan lupa untuk memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat dan beragam di depan anak.
Dalam menghadapi anak susah makan, kesabaran dan konsistensi adalah kunci utama. Jangan menyerah dan terus mencoba berbagai cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Dengan perhatian dan dukungan yang tepat, anak susah makan dapat melewati fase ini dan tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com