Bu, Ayo Lindungi Anak dari 8 Penyakit Kulit ini

Bu, Ayo Lindungi Anak dari 8 Penyakit Kulit ini

Penyakit kulit pada anak seringkali menjadi kekhawatiran bagi para orang tua. Ketika anak mengalami masalah kulit, seperti jerawat, ruam, atau gatal-gatal, tentu kita sebagai orang tua ingin segera mencari solusi untuk mengatasinya. Namun, sebelum kita dapat mengatasi masalah kulit pada anak, penting bagi kita untuk memahami jenis-jenis penyakit kulit yang umum ditemukan pada anak.

Di bawah ini, kami akan menjelaskan lebih detail mengenai beberapa penyakit kulit yang sering ditemukan pada anak beserta cara mengatasinya.

1. Dermatitis Atopik atau Eksim

Dermatitis atopik, atau yang sering disebut juga sebagai eksim, adalah salah satu penyakit kulit yang umum ditemukan pada anak. Penyakit ini ditandai dengan kulit yang kering, gatal, dan merah. Biasanya, anak yang memiliki alergi cenderung lebih rentan terkena dermatitis atopik. Alergi terhadap debu, deterjen, atau makanan tertentu dapat memicu timbulnya penyakit ini.

Untuk mengatasi dermatitis atopik pada anak, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

– Bersihkan kulit anak dengan air hangat dan sabun khusus untuk bayi. Hindari penggunaan sabun yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi yang kuat, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit yang sensitif.
– Setelah mandi, keringkan kulit anak dengan handuk yang lembut. Hindari menggosok kulit dengan kasar, cukup tepuk-tepuk perlahan agar air dapat terserap dengan baik.
– Gunakan krim atau salep yang diresepkan oleh dokter untuk meredakan gatal dan peradangan pada kulit anak. Oleskan salep dengan menggunakan cotton bud untuk menghindari penyebaran infeksi.
– Pastikan anak menghindari faktor pemicu alergi, seperti debu, serbuk sari, atau makanan tertentu. Jika anak memiliki alergi makanan, hindari memberikan makanan tersebut kepada anak dan konsultasikan dengan dokter mengenai pengaturan pola makan yang tepat.

2. Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh paparan bahan iritan atau alergen pada kulit anak. Paparan terhadap logam, kulit sintetis, karet, atau bahan kimia pada sabun dan shampoo dapat memicu timbulnya ruam pada kulit anak.

Untuk mengatasi dermatitis kontak iritan pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

Baca Juga:  8 Rekomendasi Tempat Cuci Sepatu, Bisa Repaint dan Repair Juga!

– Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan iritan atau alergen pada kulit anak. Ganti dengan produk yang lebih lembut dan cocok untuk kulit sensitif.
– Bersihkan kulit anak dengan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari menggosok kulit dengan kasar, cukup tepuk-tepuk perlahan agar air dapat terserap dengan baik.
– Oleskan krim atau salep yang direkomendasikan oleh dokter untuk meredakan peradangan dan gatal pada kulit anak. Pastikan anak tidak menggaruk kulit yang gatal, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit.

3. Impetigo

Impetigo adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu streptococcus atau staphylococcus. Penyakit ini biasanya muncul dalam bentuk luka atau lecet pada kulit anak, terutama di daerah mulut, hidung, lengan, atau bokong. Impetigo dapat menyebabkan rasa gatal pada anak, namun tidak selalu terjadi.

Untuk mengatasi impetigo pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

– Bersihkan luka atau lecet pada kulit anak dengan menggunakan air hangat dan sabun antibakteri. Hindari menggaruk atau menggosok kulit yang terinfeksi.
– Oleskan salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi infeksi bakteri pada kulit anak. Pastikan salep dioleskan dengan menggunakan cotton bud untuk menghindari penyebaran infeksi.
– Jaga kebersihan dan kelembapan kulit anak. Hindari pemakaian lotion atau krim yang mengandung minyak pada daerah yang terinfeksi, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit.

4. Pioderma

Pioderma adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu staphylococcus atau streptococcus. Penyakit ini umumnya terjadi akibat kurangnya kebersihan atau kerusakan pada kulit anak. Pioderma dapat menyebabkan munculnya luka atau bentol merah pada kulit anak.

Untuk mengatasi pioderma pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

– Bersihkan luka atau bentol pada kulit anak dengan menggunakan air hangat dan sabun antibakteri. Hindari menggaruk atau menggosok kulit yang terinfeksi.
– Oleskan salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi bakteri pada kulit anak. Pastikan salep dioleskan dengan menggunakan cotton bud untuk menghindari penyebaran infeksi.
– Jaga kebersihan kulit anak dengan rutin mandi dan mengganti pakaian yang bersih. Hindari pemakaian pakaian yang terlalu ketat atau panas, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit.

Baca Juga:  Berencana Liburan ke Singapura bersama Keluarga? Ini Rekomendasi Tempat Wisata dan Hotel yang Bisa Dikunjungi

5. Scabies

Scabies, atau yang sering disebut juga dengan kudis, adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh serangan kutu sarcoptes scabiei. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah dan rasa gatal yang intens pada kulit anak. Scabies dapat menyerang seluruh tubuh anak, terutama daerah seperti kepala, leher, telapak tangan, dan kaki.

Untuk mengatasi scabies pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

– Bersihkan kulit anak dengan air hangat dan sabun antikudis. Hindari menggaruk kulit yang gatal, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan penyebaran infeksi.
– Gunakan salep atau krim antikudis yang direkomendasikan oleh dokter untuk membantu mengatasi infeksi kutu pada kulit anak. Pastikan salep atau krim dioleskan secara merata pada seluruh tubuh anak, terutama daerah yang terinfeksi.
– Jaga kebersihan lingkungan anak, terutama tempat tidur dan pakaian yang digunakan. Cuci pakaian anak dengan air panas untuk membunuh kutu dan telur yang menempel.

6. Moluskum Kontagiosum

Moluskum kontagiosum adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bintil kecil berwarna daging atau putih pada kulit anak. Bintil-bintil ini tidak menyebabkan rasa sakit, namun dapat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu.

Untuk mengatasi moluskum kontagiosum pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

– Hindari menggaruk atau memencet bintil-bintil yang muncul pada kulit anak, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan penyebaran infeksi.
– Jaga kebersihan kulit anak dengan rutin mandi dan mengganti pakaian yang bersih. Cuci pakaian anak dengan air panas untuk membunuh virus yang menempel.
– Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan salep atau krim yang tepat untuk mengatasi moluskum kontagiosum. Dokter dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kulit anak.

7. Fifth Disease (Erythema Infectiosum)

Fifth disease, atau yang juga dikenal sebagai erythema infectiosum, adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus parvovirus B19. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan pada pipi, lengan, dan kaki anak. Fifth disease biasanya menyerang anak-anak usia 5-14 tahun.

Baca Juga:  Mari Berkreasi dengan Keju dan Pisang

Untuk mengatasi fifth disease pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

– Istirahatkan anak dan berikan cukup cairan untuk menjaga kelembapan tubuhnya.
– Berikan obat penurun demam jika anak mengalami demam tinggi atau tidak nyaman.
– Jaga kebersihan lingkungan anak, terutama tempat tidur dan mainan yang digunakan. Cuci pakaian anak dengan air panas untuk membunuh virus yang menempel.

8. Varisela

Varisela, atau yang juga dikenal sebagai cacar air, adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam berisi cairan dan rasa gatal pada kulit anak. Cacar air juga dapat disertai dengan gejala demam, nyeri tenggorokan, dan selera makan yang menurun.

Untuk mengatasi cacar air pada anak, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

– Hindari menggaruk atau memencet ruam yang muncul pada kulit anak, karena hal ini dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan penyebaran infeksi.
– Jaga kebersihan kulit anak dengan rutin mandi dan mengganti pakaian yang bersih. Hindari penggunaan lotion atau krim yang mengandung minyak pada daerah yang terinfeksi.
– Berikan obat penurun demam jika anak mengalami demam tinggi atau tidak nyaman.
– Berikan makanan bergizi dan cukup cairan untuk menjaga kekebalan tubuh anak.

Demikianlah penjelasan mengenai beberapa jenis penyakit kulit yang umum ditemukan pada anak beserta cara mengatasinya. Penting bagi kita sebagai orang tua untuk selalu mengamati kondisi kulit anak dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Selain itu, jaga kebersihan kulit anak dengan mandi secara rutin dan menghindari faktor pemicu alergi atau infeksi. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, kita dapat melindungi anak dari penyakit kulit dan menjaga kesehatannya dengan baik.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com