Fungsi Asam Sialat Dipakai untuk Booster Otak Bayi?
Asam sialat atau sialic acid adalah karbohidrat bagian dari ganglioside, lemak utama otak, dan myelin. Zat ini merupakan komponen penting di dalam ASI, sehingga bayi yang mengonsumsi ASI sejak lahir hingga ia berusia 2 tahun akan mendapatkan manfaatnya. Tahukah Bunda apa saja fungsi dari sialic acid tersebut untuk bayi?
Fungsi Asam Sialat
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sialic acid pada ganglioside otak dan glikoprotein sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar, membantu fungsi memori, dan memperbaiki perilaku bayi. Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Paul McJarrow, PhD dari Palmerston North, Selandia Baru, mengemukakan bahwa gangliosida juga diperlukan untuk beberapa hal berikut:
1. Pertumbuhan
2. Perkembangan
3. Migrasi dan pematangan sel-sel saraf otak
4. Membentuk sinapsis (hubungan antara sel saraf)
5. Membantu proses transmisi sinyal sinapsis
6. Penyimpanan informasi
7. Pembentukan struktur otak
Sumber Makanan yang Mengandung Asam Sialat
Dikarenakan fungsinya yang sangat banyak untuk bayi, maka Bunda sebaiknya memberikan asam sialat sejak bayi baru lahir melalui ASI. Selain bisa didapatkan dari ASI, sialic acid juga terkandung dalam beberapa makanan lainnya, seperti telur, daging, dan susu. Ketiganya mulai bisa dikonsumsi oleh bayi yang sudah memasuki masa MPASI, yakni 6 bulan ke atas.
Untuk pemberian telur sebaiknya perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan reaksi alergi terhadap beberapa anak. Berikan putih telur dulu untuk anak di bawah 1 tahun. Kemudian setelah itu bisa disusul dengan pemberian kuning telur. Untuk daging, karena teksturnya yang cenderung alot, maka untuk MPASI bayi harus dimasak hingga empuk supaya tidak membuat bayi tersedak. Bunda juga sebaiknya memilih daging cincang saja yang memiliki tekstur lebih lembut. Kukus daging terlebih dulu, lalu blender bersama bahan-bahan makanan lainnya dan saring untuk mendapatkan tekstur makanan yang lembut dan mudah dimakan oleh bayi.
Asam sialat akan berfungsi lebih maksimal untuk otak bayi jika disertai dengan pemberian asupan bernutrisi lainnya berupa protein, lemak, asam lemak, asam amino, dan zat besi. Semuanya harus Bunda berikan kepada buah hati secara seimbang dalam menu MPASI hariannya.
Stimulasi Juga Diperlukan
Dr. Soedjatmiko Sp.A (K), konsultan tumbuh kembang dari Departemen Pediatri Sosial Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa setelah memenuhi semua kebutuhan nutrisi bayi, Bunda juga perlu untuk memberikan stimulasi kepada bayi. Stimulasi harus diberikan setiap hari mulai ia berusia 6 bulan hingga usia 2 sampai 3 tahun. Berikut adalah beberapa cara untuk menstimulasi bayi:
1. Bermain dengan aktif
Melalui aktivitas bermain, bayi akan mempelajari banyak hal serta melatih kemampuannya di berbagai aspek. Bermain untuk stimulasi otak bisa dilakukan dengan metode melihat, mendengar, meraba, meniru, dan mengulang. Permainan yang bisa dilakukan dengan bayi tidak harus dengan mainan yang mahal, Bu. Bunda bisa membuat aneka permainan simpel menggunakan bahan-bahan yang bisa ditemukan di rumah. Misalnya saja gelas plastik berwarna-warni untuk mengenal warna, biji-bijian untuk mengenal bentuk dan tekstur, dan masih banyak lagi.
2. Memberikan kasih sayang penuh
Bayi yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya akan merasa bahagia. Jika bayi bahagia, maka ia dapat mudah belajar dan menangkap hal-hal yang ditemuinya. Mood juga dapat berpengaruh pada proses tumbuh kembang bayi. Untuk itu berikan bayi kasih sayang yang memang ia perlukan di masa emasnya, Bu. Berikan perhatian, penuhi semua kebutuhannya, dan ajak ia berinteraksi dengan lembut tapi tetap tegas supaya tidak terkesan memanjakannya.
3. Merangsang otak kanan dan otak kiri
Untuk membantu perkembangan otak diperlukan rangsangan pada otak kanan dan otak kiri secara seimbang. Hal ini dapat Bunda lakukan melalui beberapa kegiatan berikut:
– Rangsangan suara
– Menyanyi
– Membaca
– Membandingkan
– Mengelompokkan
– Menggambar
– Merangkai
– Memecahkan masalah
– Meraba
Semuanya dapat Bunda lakukan dalam setiap interaksi dengan bayi, seperti saat menyusui, makan, mandi, sebelum tidur, atau jalan-jalan. Semakin sering Bunda berinteraksi dan memberikan stimulasi kepada bayi, semakin besar kemungkinan ia akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, berprestasi, dan sukses di masa depan.
Wah, ternyata asam sialat memiliki manfaat yang sangat besar untuk perkembangan otak bayi ya, Bu. Jadi jangan ragu untuk memberikannya kepada buah hati tersayang agar otaknya bisa berkembang optimal. Satu hal yang terpenting, tetap berikan ASI hingga bayi berusia 2 tahun supaya ia mendapatkan manfaat dari ASI secara maksimal.
Proses tumbuh kembang anak memang membutuhkan banyak ilmu, Bu. Dapatkan banyak ilmu parenting dari Tanya Pakar. Di sana Bunda bisa bertanya langsung kepada pakarnya. Sebelumnya, registrasi dulu untuk bisa mendapatkan banyak informasi tentang anak.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com