Dalam menjalani kehamilan, ada banyak pertanyaan yang muncul dalam benak para ibu hamil. Pertanyaan-pertanyaan ini umumnya ditujukan kepada dokter kandungan untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kehamilan mereka. Beberapa pertanyaan ini mungkin terdengar serupa, namun tetap saja penting untuk dijawab dengan jelas dan akurat oleh dokter kandungan.
Pertanyaan pertama yang sering diajukan oleh ibu hamil adalah mengenai usia kehamilan mereka. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar ibu hamil bisa mengikuti perkembangan kehamilan mereka dengan baik. Usia kehamilan dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor seperti tanggal hari pertama haid terakhir, hasil pemeriksaan USG, dan pemeriksaan klinis. Metode yang paling akurat untuk menentukan usia kehamilan adalah melalui hasil USG pada trimester pertama kehamilan.
Selanjutnya, ibu hamil juga sering bertanya tentang berat janin mereka. Berat janin bisa diukur setelah usia kehamilan mencapai 12 minggu atau lebih. Namun, tidak ada metode yang 100% akurat untuk mengukur berat janin karena janin berada di dalam rahim ibu hamil. Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan USG untuk mengukur panjang organ-organ janin seperti kepala, badan, tangan, dan paha. Dari pengukuran ini, dokter akan menggunakan rumus tertentu untuk menaksir berat janin. Dengan menaksir berat janin, dokter dapat menilai apakah janin berkembang dengan baik atau tidak.
Pertanyaan selanjutnya yang sering diajukan adalah mengenai detak jantung janin. Detak jantung janin mulai terlihat pada usia janin 6 minggu dengan menggunakan USG transvaginal. Sedangkan dengan USG perut, detak jantung janin bisa terlihat pada kisaran usia kehamilan 7-8 minggu. Frekuensi detak jantung janin berada di kisaran 120-160 kali dalam satu menit, dan akan meningkat hingga 170 kali atau lebih pada usia 10 minggu. Kemudian, detak jantung janin akan berangsur-angsur menurun hingga akhir kehamilan.
Salah satu pertanyaan yang paling umum diajukan oleh ibu hamil adalah apakah janin mereka normal atau apakah ada kelainan pada kehamilan mereka. Pertanyaan ini sebenarnya memiliki dua arti yang berbeda. Pertama, apakah janin berkembang sesuai dengan usia kehamilannya, dan kedua, apakah berat janin sesuai dengan usia kehamilannya. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua kelainan pada janin dapat terlihat melalui pemeriksaan USG. Sekitar 10-15% kelainan pada janin tidak terlihat saat kehamilan, meskipun sudah dilakukan pemeriksaan menggunakan mesin USG canggih. Selain itu, USG juga belum bisa menilai tingkat kecerdasan anak, warna kulit janin, atau apakah janin akan mengalami gangguan perkembangan seperti autis atau hiperaktif.
Kehamilan yang dianggap normal atau tidak dinilai berdasarkan beberapa faktor seperti penyakit ibu seperti tekanan darah tinggi, asma, atau kelainan jantung. Sekitar 80-90% kehamilan berjalan dengan baik tanpa masalah kesehatan yang signifikan. Namun, ada juga pertanyaan mengenai kemungkinan melahirkan secara normal. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 80% persalinan terjadi secara normal, sementara 20-30% kehamilan membutuhkan tindakan operasi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi baik oleh ibu maupun oleh janin agar persalinan bisa dilakukan secara normal. Syarat dari ibu hamil meliputi memiliki pinggul normal, tidak ada kelainan pada jalan lahir, dan tidak ada kondisi ibu yang menjadi larangan untuk persalinan normal. Sedangkan syarat dari janin adalah tidak ada kelainan yang menghambat persalinan dan persalinan normal tidak membahayakan kondisi janin. Selain itu, ibu hamil juga perlu memiliki tenaga cukup untuk mengejan saat persalinan.
Pertanyaan lain yang sering diajukan adalah mengenai jenis kelamin anak yang akan lahir. Jenis kelamin janin mulai terlihat pada usia kehamilan 11-12 minggu. Selanjutnya, ibu hamil juga sering bertanya apakah perlu melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dapat membantu dokter dalam menentukan apakah ibu hamil memiliki masalah kesehatan atau tidak. Beberapa pemeriksaan standar yang disarankan adalah pemeriksaan hemoglobin untuk melihat kekurangan sel darah merah atau anemia, pemeriksaan gula darah untuk melihat kecenderungan diabetes melitus, dan urinalisis untuk melihat adanya preeklampsia atau penyakit lainnya. Selain itu, disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.
Mual-mual saat hamil adalah hal yang umum terjadi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan hCG (human chorionic gonadotropin). Hormon hCG meningkat setiap dua hari dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 12-16 minggu sebelum mulai menurun. Mual muntah umumnya akan berkurang setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu.
Pertanyaan mengenai makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi juga sering diajukan oleh ibu hamil. Secara umum, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan mentah dan makanan tinggi kandungan merkuri seperti ikan mackerel, tuna, dan swordfish. Disarankan juga untuk memperbanyak konsumsi sayuran hijau dan buah-buahan. Selain itu, saat mengalami mual muntah, sebaiknya hindari makanan dengan aroma terlalu kuat dan makanan yang terlalu berminyak.
Pertanyaan terakhir yang sering diajukan adalah mengenai tanda-tanda melahirkan. Tanda-tanda melahirkan dimulai dengan keluarnya lendir dan darah dari kemaluan ibu hamil. Lendir dan darah ini sebenarnya merupakan lendir yang berada di dalam leher rahim. Saat janin sudah siap untuk lahir, lendir ini akan lepas dan diikuti dengan rasa mulas dan penurunan kepala janin. Ini menandakan bahwa ibu hamil memasuki fase persalinan.
Itulah beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh ibu hamil kepada dokter kandungan. Meskipun pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar serupa, namun tetap penting untuk dijawab dengan jelas dan akurat oleh dokter kandungan. Dengan mendapatkan jawaban yang memadai dari dokter kandungan, ibu hamil dapat lebih memahami dan mengikuti perkembangan kehamilan mereka dengan baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com