2 Jenis Tantrum pada Anak dan Cara Mengatasinya
Tantrum adalah suatu keadaan dimana anak menunjukkan reaksi emosional yang kuat dan berlebihan, biasanya berupa kemarahan, kekesalan, atau kekecewaan. Tantrum pada anak merupakan hal yang umum terjadi dan merupakan bagian dari perkembangan emosional anak. Namun, tidak semua tantrum memiliki tanda yang sama, ada dua jenis tantrum pada anak yang perlu kita ketahui dan cara mengatasinya.
Jenis pertama adalah Power Tantrum. Power Tantrum adalah saat anak mengalami ledakan emosi yang hebat, namun tanpa menangis dan masih bisa mengutarakan keinginannya meskipun sambil berteriak. Tantrum jenis ini sering membuat kegaduhan dan anak bisa menggunakan kekuatannya seperti memukul, melempar barang, atau menyakiti diri sendiri. Ketika menghadapi anak dengan Power Tantrum, tindakan yang terbaik adalah mengabaikannya hingga anak tenang dengan sendirinya. Namun, tetap harus mengawasi agar tidak terjadi hal yang membahayakan. Setelah anak tenang, penting untuk memberikan pelukan dan penjelasan agar anak mengerti bahwa tindakannya tersebut salah dan ia tidak merasa diabaikan.
Jenis kedua adalah Distress Tantrum. Distress Tantrum adalah jenis tantrum yang membutuhkan strategi ekstra dalam penanganannya. Ada beberapa macam Distress Tantrum yang perlu diketahui, antara lain:
1. Sleep-Deprivation Tantrum
Tantrum jenis ini sering disebut juga sebagai tantrum akibat kurang tidur. Anak yang kurang tidur atau jam tidurnya terganggu akan sulit memproses glukosa dalam darah sebagai asupan untuk otak. Jika anak mengalami tantrum ini, ia akan terus-menerus rewel, mudah frustrasi, dan bertingkah. Untuk mengatasinya, penting bagi orang tua untuk mengajak anak tidur lebih awal agar jam tidurnya normal kembali.
2. Disconnection Tantrum
Tantrum ini terjadi ketika anak tiba-tiba menarik diri dan ingin menyendiri. Anak akan berlari dan bersembunyi jika dihampiri. Biasanya anak melakukan ini ketika merasa tidak diperhatikan. Cara terbaik dalam mengatasi tantrum ini adalah dengan meluangkan waktu sejenak berdua dengan anak. Tatap mata anak dalam-dalam, biarkan anak mengatakan apa yang ingin disampaikannya, dan lakukan hal-hal yang dapat membuat anak tertawa. Setelah itu, peluk anak erat-erat hingga ia bersedia untuk memeluk balik.
3. Challenge Tantrum
Tantrum ini terjadi ketika anak menghadapi suatu hal yang baru baginya, seperti diminta maju ke depan kelas. Orang tua sering salah menginterpretasikan tantrum ini sebagai kenakalan atau kemalasan anak. Padahal, anak sedang merasa takut, gugup, atau malu. Bentuk tantrum ini bervariasi tergantung pada temperamen anak. Orang tua perlu memberi anak waktu untuk memproses segala sesuatunya terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan yang diminta.
4. Sad and Worried Tantrum
Tantrum jenis ini adalah luapan kesedihan, kekecewaan, dan kecemasan anak. Orang tua sebaiknya tidak meminta anak untuk diam dari tangisannya, karena hal tersebut hanya akan menunda dan menumpuk emosi dalam diri anak. Dengarkan apa yang ingin anak sampaikan, biarkan ia meluapkan segala kesedihan dan kekecewaannya. Berikan kenyamanan dengan memeluk erat dan mengelus anak.
Itulah dua jenis tantrum pada anak dan cara mengatasinya. Setiap jenis tantrum membutuhkan penanganan yang berbeda. Ketika menghadapi tantrum anak, penting bagi orang tua untuk tetap bersabar dan tenang. Menghadapinya dengan emosi dan amarah hanya akan memperburuk keadaan. Dengan memahami jenis tantrum yang terjadi dan cara mengatasinya, orang tua dapat membantu anak mengelola emosinya dengan lebih baik. Selamat mencoba!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com