Begini Cara Agar Anak Tak Bosan dan Ketagihan Belajar


Kasmaran Belajar dan Teori Flow dalam Masa Pandemi

Pendidikan di masa pandemi COVID-19 telah mengalami perubahan yang signifikan. Sekolah formal ditutup dan siswa terpaksa belajar di rumah. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Enrique Dans, seorang Senior Advisor for Digital Transformation di IE University Spanyol, dalam artikelnya di Forbes menyatakan bahwa perubahan ini akan menjadi permanen dan membawa revolusi dalam pendidikan.

Tugas pendidikan kini bukan lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, tetapi juga menjadi tanggung jawab orangtua. Sebagai orangtua, kita harus siap mengalihkan cara berpikir dan menjadi pendidik sekaligus fasilitator belajar bagi anak-anak kita. Dalam menghadapi situasi ini, saya mulai mencari informasi dan mempelajari topik-topik terkait pendidikan.

Salah satu program yang saya ikuti adalah Belajar Live! Sekolahmu, yang menghadirkan para ahli pendidikan dan guru-guru yang berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka. Dalam salah satu sesi, Iwan Pranoto, seorang Guru Besar Matematika ITB, memberikan pemahaman mengenai pentingnya memiliki kasmaran belajar di masa pandemi.

Menurut Iwan, di sekolah formal, siswa belajar karena ada paksaan dari guru dan sekolah. Namun, di masa sekolah dari rumah ini, siswa harus mampu memotivasi diri sendiri untuk belajar. Iwan mengibaratkan kasmaran belajar seperti kecanduan game. Ketika seseorang merasakan pengalaman menyenangkan dalam belajar, otaknya akan terus meminta untuk melakukannya lagi dan lagi.

Dalam psikologi positif, terdapat teori yang disebut Teori Flow. Teori ini menggambarkan kondisi seseorang yang sepenuhnya terlibat dalam suatu aktivitas, sehingga tidak ada yang bisa mengganggu perhatiannya. Selama aktivitas tersebut berlangsung, seseorang akan merasakan kepuasan dan kesenangan yang besar, sehingga ia akan terus melakukannya meskipun tantangannya besar dan memakan waktu lama.

Baca Juga:  Inspirasi Resep MPASI 4 Bintang yang Bergizi Seimbang

Iwan berpendapat bahwa kasmaran belajar adalah hal yang perlu ditumbuhkan pada anak-anak. Anak-anak harus merasa bahwa belajar adalah sesuatu yang baru dan menantang. Seperti dalam game, setiap level harus memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Tantangan yang terlalu mudah akan membuat mereka bosan, sedangkan tantangan yang terlalu sulit akan membuat mereka frustasi. Di situlah seninya, kita sebagai orangtua harus bisa menemukan tantangan yang pas agar anak berada di dua ekstrem tersebut.

Selain itu, kasmaran belajar juga harus menciptakan suasana yang aman bagi anak-anak. Mereka harus merasa bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang akan membuat mereka dihukum atau dipermalukan. Belajar di rumah memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar sesuai dengan kemampuan mereka tanpa merasa tertinggal atau terbebani oleh teman-teman sekelas.

Dalam menghadapi tantangan ini, kita sebagai orangtua memiliki peran yang sangat penting. Kita harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan memberikan motivasi kepada anak-anak kita. Selain itu, kita juga harus memberikan dukungan dan bantuan ketika mereka mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini, kita tidak perlu menjadi guru yang sempurna, tetapi kita harus menjadi guru terbaik bagi anak-anak kita.

Dalam menghadapi pandemi ini, kita harus menyadari bahwa pendidikan telah mengalami perubahan yang signifikan. Pendidikan tidak lagi hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Teknologi belajar telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan. Oleh karena itu, kita harus terbuka dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

Dalam menjalani masa pandemi ini, kita juga harus menghadapinya dengan sikap yang positif. Meskipun proses pendidikan formal mungkin terhenti, proses belajar tetap bisa berlangsung. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru, tetapi mereka juga belajar untuk berpikir secara mandiri dan mengelola kegiatan belajar mereka sendiri.

Baca Juga:  Sekoteng Susu Jahe

Kita harus memahami bahwa pendidikan sekarang adalah pendidikan masa depan. Kita harus mampu menghadapi tantangan baru dan mengubah cara kita berpikir tentang pendidikan. Sebagai orangtua, kita harus menjadi fasilitator belajar yang baik bagi anak-anak kita. Kita harus membantu mereka menemukan kasmaran belajar dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

Dalam menghadapi masa pandemi ini, kita harus mengingat bahwa setiap tantangan pasti ada solusinya. Kita harus tetap optimis dan berusaha mencari cara terbaik untuk mendukung anak-anak kita dalam belajar. Bersama-sama, kita akan bisa melewati masa-masa sulit ini dan menciptakan masa depan pendidikan yang lebih baik.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com