Roti sourdough, roti yang lebih sehat
Roti sourdough merupakan jenis roti yang melalui proses fermentasi yang lambat. Dalam pembuatannya, roti sourdough tidak membutuhkan ragi instan seperti halnya roti pada umumnya. Hal ini membuat roti sourdough menjadi unik dan lebih sehat. Adonan roti sourdough menggunakan ragi alami yang berasal dari kultur fermentasi hidup. Proses pembuatan starter atau pengembang roti sourdough dimulai dengan mencampurkan tepung dan air. Setelah tercampur, campuran tersebut akan mulai berfermentasi. Namun, proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 4-5 hari atau bahkan lebih.
Roti sourdough memiliki rasa yang sedikit asam, tetapi tetap enak. Karena terbuat dari bakteri hidup inilah, roti sourdough memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dengan roti pada umumnya. Namun, dibalik cita rasanya yang khas, roti sourdough memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan yang lebih sehat.
Kelebihan roti sourdough
1. Asam fitat roti sourdough lebih rendah hingga 50% dari roti biasa. Asam fitat merupakan senyawa yang terdapat pada biji-bijian dan bisa menghambat penyerapan mineral seperti kalsium, zat besi, dan seng oleh tubuh. Dengan kadar asam fitat yang rendah, tubuh lebih mudah menyerap kandungan mineral di dalam roti sourdough.
2. Roti sourdough juga mengandung prebiotik dan probiotik yang baik untuk pencernaan. Prebiotik adalah serat makanan yang tidak bisa dicerna oleh tubuh, tetapi bisa menjadi sumber makanan bagi bakteri baik di dalam usus. Sedangkan probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat bagi kesehatan usus.
3. Kandungan gluten pada roti sourdough lebih sedikit daripada roti pada umumnya. Gluten adalah protein yang terdapat dalam tepung terigu dan dapat menyebabkan masalah pada pencernaan bagi orang yang memiliki sensitivitas terhadap gluten. Meskipun kandungan gluten pada roti sourdough masih ada, tetapi dalam kadar yang lebih rendah.
Dengan beberapa kelebihan tersebut, roti sourdough menjadi pilihan yang lebih sehat untuk dikonsumsi. Bagi mereka yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau ingin mengurangi asupan gluten, roti sourdough bisa menjadi alternatif yang baik.
Membudidayakan starter sourdough
Starter atau biang ragi untuk roti sourdough biasanya dibuat selama 4-5 hari. Ada juga yang membiarkan proses fermentasi lebih lama hingga 10 hari. Meskipun terdengar ribet, namun setelah mommies berhasil membuat starter sourdough, mommies tidak perlu membuat ragi dalam waktu yang lama lagi. Pasalnya starter yang sudah dibuat bisa ‘diberi makan’ setiap hari, sehingga persediaan biang ragi tetap aman.
Tidak ada resep atau ukuran yang baku pada pembuatan starter roti sourdough. Setiap orang bisa memulainya dengan ukuran tepung dan air yang berbeda-beda, tergantung seberapa sering dan seberapa banyak roti sourdough yang ingin dibuat setiap harinya. Beberapa orang memulainya dengan ukuran tepung terigu dan air 1:1, misalnya 50 gram tepung terigu dan 50 ml air. Namun ada juga yang memulainya dengan lebih sedikit, misalnya 12 gram tepung dan 12 ml air.
Setelah dicampur dan didiamkan selama 24 jam, ulangi proses yang sama di hari ke-2 dan ke-3. Di hari ke-4, biang ragi akan terlihat berbuih dan sedikit terasa asam. Pada tahap ini, mommies bisa menambahkan ‘makanan’ pada biang ragi dengan jumlah tepung dan air yang lebih banyak dari jumlah awal. Jumlah tepung dan air yang ditambahkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan mommies.
Dalam proses pembuatan starter, ada beberapa tips yang dapat diperhatikan. Pertama, coba lakukan pembuatan starter di malam hari saat suhu ruang lebih stabil. Hal ini akan membantu proses fermentasi berjalan dengan baik. Kedua, usahakan untuk ‘memberi makan’ starter di jam yang sama setiap harinya. Misalnya jika mommies memulai pembuatan starter pada jam 8 malam, maka sebaiknya mommies juga memberi makan starter pada jam 8 malam keesokan harinya.
Menghasilkan roti sourdough yang lezat dan sehat memang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun, sekali mommies berhasil membuatnya, pasti akan ketagihan untuk terus membuat roti sourdough ini untuk keluarga. Selain rasa yang khas dan sehat, mommies juga bisa menyesuaikan tambahan bahan atau topping pada roti sourdough sesuai dengan selera keluarga. Jadi, ayo mommies, cobalah membuat roti sourdough sendiri di rumah untuk memberikan variasi makanan sehat kepada keluarga!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com