Perawatan si Kecil dengan Terapi Inhalasi, Efektifkah?

Perawatan si Kecil dengan Terapi Inhalasi: Nebulizer dan Inhaler

1. Terapi Inhalasi dengan Nebulizer

Bagi Bunda yang memiliki balita, terapi inhalasi dengan menggunakan nebulizer merupakan salah satu metode perawatan yang dapat dilakukan di rumah untuk mengatasi masalah pernapasan pada si Kecil. Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk menguapkan obat asma yang berbentuk cairan sehingga dapat langsung masuk ke saluran pernapasan.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Pertama-tama, posisikan si Kecil dalam posisi duduk tegak. Jika ia belum bisa duduk sendiri, sebaiknya Bunda memegangnya agar dapat menopang punggungnya dengan baik. Kemudian, pasanglah masker nebulizer pada wajah si Kecil sehingga menutupi hidung dan mulutnya. Pastikan tabung pada masker tetap dalam posisi tegak agar obat tidak tumpah atau penguapan obat dapat berjalan dengan maksimal.

Setelah masker terpasang dengan baik, minta si Kecil untuk bernapas melalui mulut. Terapi ini biasanya berlangsung selama 10-15 menit atau sesuai dengan dosis obat yang telah ditentukan oleh dokter. Nebulizer terdiri dari dua jenis, yaitu portable nebulizer yang dapat dibawa ke mana saja dan nebulizer yang menggunakan listrik.

2. Terapi Inhalasi dengan Inhaler

Inhaler merupakan alat yang biasa digunakan sebagai pertolongan pertama pada kasus penyakit asma. Alat ini memiliki ukuran yang kecil dan mudah dibawa, serta tidak membutuhkan baterai atau listrik untuk penggunaannya. Inhaler terdiri dari dua jenis, yaitu Metered-dose Inhalers (MDI) yang berupa kaleng semprot kecil berisi larutan anti-inflamasi, dan Dry powder Inhalers (DPIs) yang berupa bubuk untuk meredakan asma. Jika si Kecil berusia di bawah lima tahun, sebaiknya pilihlah jenis inhaler MDI agar lebih mudah digunakan.

Selain digunakan untuk meredakan gejala asma, terapi inhalasi juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala flu dan batuk pada si Kecil. Saya sendiri sering menggunakan terapi inhalasi untuk membantu mengeluarkan dahak ketika si Kecil mengalami flu dan batuk. Namun, sebelum menggunakan terapi inhalasi ini, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan informasi mengenai alat yang digunakan, jenis obat yang tepat, serta dosis yang diperlukan.

Baca Juga:  Pentingnya Dukungan Ayah Saat Ibu Menyusui

Terapi inhalasi dengan menggunakan nebulizer dan inhaler memiliki beberapa kelebihan. Pertama, obat yang digunakan dalam terapi ini memiliki dosis yang lebih kecil dibandingkan dengan obat yang diminum atau diberikan melalui infus. Selain itu, obat dalam terapi inhalasi langsung bekerja di saluran pernapasan sehingga reaksi obat dapat lebih cepat dirasakan oleh si Kecil.

Namun, terapi inhalasi juga memiliki beberapa kelemahan. Penggunaan nebulizer membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan inhaler. Selain itu, tidak semua anak merasa nyaman saat menggunakan masker nebulizer atau saat obat disemprotkan melalui inhaler. Beberapa anak mungkin merasa terganggu atau cemas saat menggunakan alat-alat ini.

Agar terapi inhalasi dapat memberikan hasil yang maksimal, Bunda perlu mengikuti langkah-langkah penggunaan alat yang benar serta memastikan dosis obat yang tepat sesuai dengan rekomendasi dokter. Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan alat inhalasi agar tidak terkontaminasi oleh kuman atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

Dalam melakukan terapi inhalasi, Bunda juga perlu memperhatikan lingkungan di sekitar si Kecil. Hindari penggunaan alat inhalasi di tempat yang berdebu atau terlalu lembap. Selain itu, pastikan juga bahwa obat yang digunakan tidak melebihi dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Jika terdapat efek samping atau gejala yang tidak biasa setelah menggunakan terapi inhalasi, segera konsultasikan dengan dokter.

Selain terapi inhalasi, perawatan si Kecil yang memiliki penyakit pernapasan juga perlu didukung dengan gaya hidup sehat. Bunda dapat memberikan makanan bergizi dan seimbang, menjaga kebersihan lingkungan, serta menghindari paparan faktor-faktor yang dapat memicu serangan asma seperti debu, polusi udara, dan alergi.

Manfaat Terapi Inhalasi

Terapi inhalasi memiliki beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh si Kecil, antara lain:

Baca Juga:  Bu, Ini 6 Menu Sahur yang Sebaiknya Dihindari si Kecil

1. Meringankan gejala asma: Terapi inhalasi dapat membantu meredakan gejala sesak napas, mengurangi frekuensi dan intensitas serangan asma, serta meningkatkan kualitas hidup si Kecil.

2. Mengurangi gejala flu dan batuk: Terapi inhalasi juga dapat membantu mengurangi gejala flu dan batuk pada si Kecil. Inhalasi dengan menggunakan obat yang mengandung zat anti-inflamasi dapat membantu mengurangi peradangan di saluran pernapasan dan mengurangi produksi lendir.

3. Efektif dan cepat bereaksi: Obat yang diberikan melalui terapi inhalasi langsung masuk ke saluran pernapasan sehingga reaksi obat dapat dirasakan dengan lebih cepat dan efektif.

4. Dosis obat yang lebih kecil: Dalam terapi inhalasi, dosis obat yang digunakan cenderung lebih kecil dibandingkan dengan obat yang diminum atau diberikan melalui infus. Hal ini dapat mengurangi risiko efek samping yang mungkin terjadi.

5. Mudah digunakan: Nebulizer dan inhaler merupakan alat yang mudah digunakan dan dapat dibawa ke mana saja. Bunda dapat melakukan terapi inhalasi di rumah atau saat bepergian bersama si Kecil.

Kesimpulan

Terapi inhalasi dengan menggunakan nebulizer dan inhaler merupakan metode perawatan yang efektif dan aman untuk mengatasi masalah pernapasan pada si Kecil. Nebulizer digunakan untuk menguapkan obat asma berbentuk cairan, sedangkan inhaler digunakan untuk menghembuskan obat berbentuk semprotan atau bubuk ke saluran pernapasan. Terapi inhalasi memiliki banyak manfaat, antara lain meringankan gejala asma, mengurangi gejala flu dan batuk, serta memiliki dosis obat yang lebih kecil. Namun, penggunaan terapi inhalasi perlu didukung dengan langkah-langkah penggunaan alat yang benar serta dosis obat yang tepat sesuai dengan anjuran dokter. Jika Bunda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai terapi inhalasi atau perawatan si Kecil dengan masalah pernapasan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terpercaya.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com