Bila Janin Sungsang Apakah Harus Lahir dengan Operasi?
Pada umumnya, posisi janin yang paling baik adalah posisi kepala di bawah. Hal ini membantu memudahkan proses persalinan dan juga lebih aman bagi janin untuk melewati jalan lahir. Namun, ada kalanya posisi janin dapat berbeda, yaitu dengan bokong atau kaki yang menghadap ke bawah atau yang dikenal dengan istilah sungsang. Posisi sungsang ini dapat mempengaruhi proses persalinan dan memerlukan penanganan khusus.
Ada tiga jenis posisi sungsang yang dapat terjadi pada janin, yaitu:
1. Complete breech: Posisi bokong menghadap ke bawah dengan lutut terlipat atau kaki menyilang.
2. Frank breech: Bokong menghadap ke bawah dan kaki janin berada di dekat kepala.
3. Footling breech: Bokong menghadap ke bawah, namun salah satu kaki lebih rendah dan dapat berada di leher rahim ibu.
Posisi sungsang dapat terjadi pada janin pada usia kehamilan tertentu. Pada usia kehamilan 29-32 minggu, sekitar 15 persen janin dapat berada dalam posisi sungsang. Namun, pada usia kehamilan mencapai 38 minggu, posisi sungsang hanya terjadi pada tujuh persen janin. Pada usia kehamilan 40 minggu, posisi sungsang hanya terjadi pada sekira 3-4 persen janin.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya posisi sungsang pada janin, di antaranya adalah bentuk rahim yang tidak normal, jumlah air ketuban yang banyak, dan plasenta yang berada di bawah rahim sehingga menutupi jalan lahir. Selain itu, kehamilan kembar juga dapat meningkatkan risiko posisi sungsang pada salah satu janin.
Jika pada usia kehamilan 36 minggu janin masih berada dalam posisi sungsang, dokter mungkin akan melakukan tindakan untuk memutar posisi janin agar kepala menghadap ke bawah. Namun, tindakan ini hanya dilakukan jika dokter yakin bahwa tidak ada gangguan atau risiko yang tinggi bagi janin maupun ibu.
Apakah posisi sungsang selalu harus dilahirkan dengan operasi sesar? Jawabannya tergantung pada kondisi ibu dan janin. Untuk dapat melahirkan secara normal atau per vaginam, panggul ibu harus cukup luas, proses persalinan harus dimulai dengan sendirinya, memiliki kemajuan persalinan yang baik, usia kehamilan sudah mencukupi, berat janin tidak terlalu besar, dan posisi sungsang yang ideal adalah sungsang sempurna atau frank breech.
Namun, perlu diketahui bahwa risiko kematian bayi sungsang yang dilahirkan secara normal atau per vaginam empat kali lebih besar dibandingkan dengan yang dilahirkan melalui operasi sesar. Oleh karena itu, hanya sedikit dokter yang bersedia membantu persalinan sungsang tanpa melalui operasi sesar. Keluarnya kepala bayi belakangan melalui jalan lahir dapat menyebabkan risiko terjepitnya tali pusat dan berkurangnya pasokan oksigen ke bayi, serta dapat terjadi terjepitnya kepala bayi.
Jika janin berada dalam posisi sungsang, sebaiknya ibu segera berkonsultasi dengan bidan atau dokter untuk penanganan selanjutnya dan perencanaan proses kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi. Dokter akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai risiko dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bayi sungsang.
Dalam penanganan persalinan sungsang, terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:
1. External cephalic version (ECV): Dokter akan mencoba memutar posisi janin dari sungsang menjadi kepala di bawah secara manual dari luar perut ibu. Prosedur ini biasanya dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 36 minggu. Namun, ECV tidak selalu berhasil dan ada risiko terjadinya komplikasi.
2. Persalinan sungsang per vaginam: Pilihan ini hanya akan dilakukan jika kondisi ibu dan janin memenuhi syarat-syarat persalinan normal sungsang seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Prosedur ini dilakukan dengan bantuan dokter dan tim medis yang berpengalaman dalam penanganan persalinan sungsang.
3. Operasi sesar: Jika risiko persalinan sungsang normal terlalu tinggi atau kondisi ibu dan janin tidak memenuhi syarat-syarat persalinan normal sungsang, dokter akan merekomendasikan operasi sesar sebagai metode pengeluaran janin.
Keputusan untuk melahirkan sungsang dengan cara normal atau dengan operasi sesar harus didiskusikan dengan dokter yang memahami kondisi ibu dan janin. Dokter akan memberikan rekomendasi terbaik berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan janin serta risiko yang dapat timbul selama proses persalinan.
Selain itu, penting bagi ibu untuk selalu mengikuti anjuran dan petunjuk dokter selama kehamilan, seperti mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Dengan menjaga kesehatan dan kebugaran selama kehamilan, risiko posisi sungsang pada janin dapat diminimalisir.
Dalam hal ini, peran bidan atau dokter sangatlah penting dalam memberikan informasi dan penanganan yang tepat untuk ibu yang mengalami posisi sungsang pada janinnya. Bunda dapat memanfaatkan fasilitas konsultasi gratis dengan ahli gizi yang disediakan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan begitu, ibu dapat memiliki pemahaman yang baik mengenai posisi sungsang pada janin dan tindakan yang harus dilakukan untuk memastikan kelahiran yang aman bagi ibu dan bayi. Dengan dukungan dan perhatian yang baik dari tenaga medis, ibu dan bayi dapat melewati proses persalinan dengan lancar dan sehat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com