Diabaikan secara emosional oleh pasangan dalam pernikahan adalah salah satu masalah yang sering dialami oleh banyak pasangan. Kondisi ini dapat menyebabkan pernikahan menjadi bermasalah dan bahkan berpotensi menghancurkannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu pengabaian emosional dan mengenali tanda-tanda bahwa kita sedang diabaikan secara emosional oleh pasangan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih detail mengenai topik ini.
Pengabaian emosional dalam pernikahan dapat terjadi ketika salah satu pasangan tidak memberikan perhatian dan perasaan yang cukup kepada pasangannya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan, ketidakpekaan terhadap kebutuhan emosional pasangan, atau adanya masalah komunikasi antara pasangan. Ketika pasangan mengabaikan kebutuhan emosional kita, kita mungkin akan merasa ditolak, diabaikan, dan tidak didengar. Kita mungkin merasa kesepian dan tidak nyaman dalam hubungan kita.
Ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa kita sedang diabaikan secara emosional oleh pasangan kita. Pertama, kita mungkin merasa ditolak dan diabaikan oleh pasangan. Misalnya, ketika kita mencoba untuk berbicara mengenai perasaan kita, pasangan justru tidak merespon atau menolak untuk mendengarkan. Mereka mungkin menggunakan silent treatment dan menghindari untuk berbagi perasaan dengan kita. Hal ini dapat membuat kita merasa tidak dihargai dan tidak dicintai oleh pasangan.
Selain itu, pasangan yang mengabaikan kebutuhan emosional kita juga cenderung menyalahkan kita ketika ada masalah dalam hubungan. Mereka mungkin menutup diri dan tidak mau berbicara mengenai masalah tersebut. Mereka juga mungkin terus menerus mengabaikan kebutuhan kita untuk dicintai dan menolak segala bentuk ekspresi cinta kita. Kondisi ini dapat membuat kita merasa tidak aman dan meragukan keberlangsungan hubungan kita.
Selain itu, pengabaian emosional juga dapat mengakibatkan kurangnya keintiman fisik dalam hubungan. Pasangan yang mengabaikan kebutuhan emosional kita cenderung tidak ingin berbagi momen intim dengan kita. Mereka mungkin jarang mengajak kita bepergian bersama atau melakukan aktivitas bersama. Kita mungkin merasa terisolasi secara sosial dan tidak memiliki dukungan emosional dari pasangan.
Salah satu penyebab pengabaian emosional dalam pernikahan adalah adanya perasaan terluka, marah, atau dendam yang tidak dapat diungkapkan oleh salah satu atau kedua pasangan. Ketika perasaan ini terpendam dalam diri pasangan, mereka cenderung tidak dapat memberikan perhatian dan dukungan emosional kepada pasangan. Hal ini dapat menyebabkan kebutuhan emosional pasangan tidak terpenuhi dan akhirnya mengarah pada perselingkuhan emosional atau bahkan perselingkuhan fisik.
Untuk mencegah dan menyelesaikan masalah pengabaian emosional dalam pernikahan, komunikasi yang jujur dan terbuka sangatlah penting. Kita harus mendengarkan dengan baik ketika pasangan kita berbicara mengenai perasaannya dan tidak merespon dengan sikap sinis atau menyalahkan. Kita juga harus berusaha untuk melihat masalah dari sudut pandang pasangan dan memberikan tanggapan yang tenang dan bijaksana.
Selain itu, kita juga harus tetap peduli terhadap pasangan kita, bahkan ketika kita sedang kesal atau marah. Meskipun tidak mudah, kita harus berusaha untuk tetap menunjukkan rasa peduli kepada pasangan dengan tidak memberikan tatapan dingin atau menghindari kontak mata. Kita juga harus berusaha untuk memahami perasaan pasangan dan mendengarkan cerita dari sisinya.
Selain itu, kita juga harus menghindari pola mengejar dan dikejar dalam hubungan. Pola ini terjadi ketika salah satu pasangan menjadi defensif dan menjauh, sedangkan yang lainnya berusaha untuk memperbaiki keadaan. Pola ini hanya akan memperburuk hubungan dan tidak akan membawa kebaikan bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk menghentikan pola ini dan mencari solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah dalam hubungan.
Selain itu, kita juga harus belajar untuk menenangkan diri ketika pasangan sedang menyebalkan. Kita harus belajar untuk mengendalikan emosi dan memberikan diri kita waktu untuk tenang sejenak. Hal ini akan membantu kita untuk memikirkan dengan jernih dan mengungkapkan kata-kata dengan baik ketika berbicara dengan pasangan.
Terakhir, kita juga harus menghindari peran sebagai korban dan selalu menyalahkan pasangan. Kita harus berhenti mengungkit kesalahan di masa lalu dan tidak menggunakan hal tersebut untuk menyakiti perasaan pasangan. Melakukan hal tersebut hanya akan membuat pasangan menjadi defensif dan tidak akan membawa kebaikan bagi hubungan kita.
Dalam kesimpulan, pengabaian emosional dalam pernikahan adalah masalah yang sering dialami oleh banyak pasangan. Hal ini dapat menyebabkan pernikahan menjadi bermasalah dan bahkan menghancurkannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa itu pengabaian emosional dan mengenali tanda-tanda bahwa kita sedang diabaikan secara emosional oleh pasangan kita. Dengan komunikasi yang jujur dan terbuka, serta usaha untuk tetap peduli dan memahami pasangan, kita dapat mencegah dan menyelesaikan masalah pengabaian emosional dalam pernikahan kita.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com