Mengenal Penyebab Bayi Susah Makan dan Cara Mengatasinya



Mengenal Penyebab Bayi Susah Makan dan Cara Mengatasinya

Bayi susah makan adalah masalah yang sering dikeluhkan oleh banyak ibu di seluruh dunia. Masalah ini tidak boleh dipandang sepele, karena dapat berdampak pada tumbuh kembang bayi serta berisiko menyebabkan stunting. Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk mengetahui penyebab bayi susah makan dan cara mengatasinya.

Kenapa Bayi Susah Makan?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi susah makan. Salah satu penyebab yang umum adalah bayi sedang tumbuh gigi. Ketika tumbuh gigi, bayi akan mengalami rasa nyeri dan bengkak pada gusi. Rasa nyeri ini membuat bayi merasa tidak nyaman saat makan atau minum dengan botol, sehingga ia menjadi tidak berselera makan. Namun, masalah ini hanya bersifat sementara dan biasanya nafsu makan bayi akan kembali dalam waktu dua minggu.

Selain itu, bayi yang sedang sakit juga cenderung susah makan. Ketika bayi mengalami demam, flu, atau batuk, ia akan kehilangan nafsu makan. Infeksi virus atau bakteri juga dapat membuat bayi kurang berselera makan, misalnya infeksi paru-paru atau telinga.

Bayi yang sedang mengalami sakit tenggorokan juga sering mengalami susah makan. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi virus dapat membuat bayi tidak berselera makan. Jika bayi mengalami radang tenggorokan yang disertai dengan pembengkakan kelenjar dan demam, sebaiknya dibawa ke dokter untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Selain itu, bayi yang baru mulai mencoba makanan padat juga dapat mengalami susah makan. Pada awalnya, bayi hanya mengonsumsi ASI atau susu, sehingga saat mencoba makanan padat, tubuhnya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan tekstur makanan baru. Hal ini bisa menyebabkan bayi hanya mau makan dalam jumlah yang sedikit.

Baca Juga:  7 Makanan Pendukung Kecerdasan Otak si Kecil

Pertumbuhan juga dapat menjadi penyebab bayi susah makan. Pada usia sekitar 16 bulan, nafsu makan bayi akan berkurang dan porsi makannya akan lebih sedikit dibandingkan saat ia masih berusia 12 bulan. Hal ini normal terjadi karena pertumbuhan bayi tidak lagi berlangsung dengan pesat seperti sebelumnya.

Bayi yang sedang mengalami sembelit juga sering mengalami susah makan. Ketika bayi sedang mengalami sembelit, perutnya mungkin kesulitan mencerna makanan, sehingga ia tidak merasa lapar.

Tidak jarang pula bayi mengalami alergi terhadap makanan tertentu. Beberapa jenis makanan seperti telur, susu, dan kacang rentan menyebabkan alergi pada bayi. Alergi makanan juga dapat membuat bayi kehilangan selera makan dan menunjukkan gejala seperti ruam, gatal, diare, dan mual.

Selain itu, bayi yang mengalami anemia juga dapat mengalami susah makan. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh, sehingga produksi sel darah merah menjadi kurang lancar. Bayi yang mengalami anemia akan tampak lemah, mudah lelah, dan pucat. Jika penyebab bayi susah makan adalah anemia, maka diperlukan pemberian makanan yang mengandung zat besi.

Apa Solusinya?

Untuk mengatasi bayi susah makan, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan oleh ibu. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu mengatasi bayi susah makan:

1. Beri makan dalam porsi sedikit demi sedikit: Memberikan makan dalam porsi yang terlalu banyak dapat membuat bayi tidak berselera makan. Oleh karena itu, sebaiknya beri makan dalam porsi sedikit demi sedikit. Bayi juga masih memiliki lambung yang kecil, sehingga tidak mampu mengkonsumsi makanan dalam porsi besar. Sesuaikan porsi makan dengan kemampuan bayi dan tidak perlu membandingkannya dengan bayi lain.

Baca Juga:  Alasan Anak Sering Marah Tanpa Sebab dan Cara Mengatasinya

2. Memperkenalkan makanan dengan cara menarik: Bentuk, tekstur, dan rasa makanan dapat mempengaruhi nafsu makan bayi. Oleh karena itu, olahlah makanan bayi dengan tampilan yang menarik untuk menggugah selera makan bayi. Misalnya dengan menghias dan membentuk makanan seperti bentuk hewan.

3. Tidak memaksakan makan: Jika bayi susah makan karena sedang sakit atau tumbuh gigi, sebaiknya tidak memaksanya untuk makan. Untuk menjaga asupan nutrisi, ibu dapat memberikan jus buah atau sup yang lebih mudah dikonsumsi saat bayi sedang sakit. Bunda juga dapat memberikan snack bayi yang dapat dimakan sendiri oleh bayi.

4. Buat jadwal makan: Memberikan makan bayi secara teratur dapat membantu meningkatkan selera makan bayi. Berikan jarak waktu makan setidaknya 3 jam untuk memperkenalkan rasa lapar dan kenyang pada bayi. Hindari memberikan makanan yang tinggi kandungan susu, karena dapat membuat bayi cepat merasa kenyang dan mengurangi selera makannya.

5. Vasikan makanan: Untuk menghindari rasa bosan dan meningkatkan nafsu makan, ibu dapat membuat variasi menu makanan setiap harinya. Hal ini juga dapat membantu memperkenalkan bayi pada berbagai macam rasa makanan.

6. Jangan menyerah: Menjadi hal yang normal jika bayi susah makan. Oleh karena itu, ibu perlu bersabar dan tidak menyerah. Dalam memperkenalkan makanan baru pada bayi, perlu waktu yang cukup agar bayi mau menerimanya. Jika bayi tidak menyukai makanan tertentu, coba lagi di hari lainnya.

Selain mengikuti tips di atas, penting juga bagi ibu untuk memperhatikan jadwal makan harian bayi sesuai dengan usianya. Berikut ini adalah jadwal makan harian untuk bayi sesuai usia:

– Usia 6-8 bulan: 2 kali makan dengan ASI 6 kali per hari.
– Usia 9-11 bulan: 4 kali makan dengan ASI 4 kali per hari.
– Usia 12 bulan ke atas: 6 kali makan dengan ASI 2 kali per hari.

Baca Juga:  5 Cara Mengatasi Stres Pada Ibu Menyusui

Jika bayi susah makan sudah berlangsung terlalu lama dan mempengaruhi berat badannya, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan mencari tahu penyebab dan solusi yang sesuai dengan kondisi bayi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan nafsu makan bayi dan mencegah terjadinya malnutrisi.

Kesimpulan

Bayi susah makan adalah masalah yang sering ditemui oleh banyak ibu. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bayi susah makan antara lain sedang tumbuh gigi, sedang sakit, sakit tenggorokan, sedang menyesuaikan dengan makanan, pertumbuhan, sembelit, alergi terhadap makanan tertentu, dan anemia. Untuk mengatasi bayi susah makan, ibu dapat mengikuti beberapa solusi seperti memberikan makan dalam porsi sedikit demi sedikit, memperkenalkan makanan dengan cara menarik, tidak memaksakan makan, membuat jadwal makan, vasikan makanan, dan tidak menyerah. Selain itu, penting pula untuk memperhatikan jadwal makan harian bayi sesuai dengan usianya. Jika bayi susah makan berlangsung terlalu lama, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com