Pada artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang setiap panggilan unik anak yang disebutkan sebelumnya. Setiap panggilan unik ini memiliki cerita dan makna tersendiri bagi orangtuanya. Mari kita mulai dengan panggilan pertama, yaitu Pau-Pau.
Pau-Pau
Anisa Laila, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Aidan, memberikan panggilan unik “Pau-Pau” kepada anaknya. Ia menjelaskan bahwa pada saat Aidan lahir, pipinya bulat seperti bakpau yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Oleh karena itu, Anisa memutuskan untuk memanggilnya dengan panggilan “Pau-Pau”. Panggilan ini menjadi sangat populer di antara keluarga dan teman-teman mereka.
Hansyem
Raisya, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Hansyem, memberikan panggilan unik yang cukup lucu bagi anaknya. Raisya menjelaskan bahwa Hansyem memiliki wajah yang tampan, namun suka bau asam ketika pulang sekolah. Oleh karena itu, Raisya memutuskan untuk menggabungkan kata “handsome” dan “asem” menjadi “Hansyem” sebagai panggilan unik bagi anaknya. Meskipun terdengar aneh, panggilan ini ternyata sangat cocok untuk Hansyem.
Mooo
Kamelia, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki, memberikan panggilan unik yang terinspirasi oleh kegemarannya saat anaknya masih kecil. Kamelia menjelaskan bahwa saat anaknya masih bayi, ia memiliki bentuk tubuh yang gemuk seperti sapi. Dan karena suara sapi adalah “moo”, Kamelia memutuskan untuk memanggil anaknya dengan panggilan “Mooo”. Meskipun panggilan ini terdengar lucu, Kamelia merasa bahwa itu adalah panggilan yang cocok untuk anaknya.
Chayank
Maragiani, seorang ibu yang memiliki dua anak, memberikan panggilan unik “Chayank” kepada kedua anaknya. Maragiani menjelaskan bahwa ia memanggil anak-anaknya dengan panggilan ini karena mereka adalah kesayangan bunda. Ketika Maragiani memanggil mereka dengan panggilan “Chayank”, kedua anaknya langsung menoleh dengan senyuman. Meskipun panggilan ini tidak terkait dengan nama asli mereka, Maragiani merasa bahwa ini adalah panggilan yang penuh kasih sayang bagi kedua anaknya.
Ninone
Natashya, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Lionel, memberikan panggilan unik “Ninone” kepada anaknya. Ia menjelaskan bahwa saat Lionel masih kecil dan belum bisa mengucapkan namanya dengan benar, ia menyebut dirinya sendiri dengan sebutan “Ninone”. Meskipun Lionel sudah tidak cadel lagi, panggilan ini tetap melekat dan menjadi panggilan unik yang identik dengan dirinya.
Maki
Anggie, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Abdurrazzaq, memberikan panggilan unik “Maki” kepada anaknya. Anggie menjelaskan bahwa nama asli anaknya adalah Zack, namun sebagai orang pribumi, mereka lebih cocok memanggilnya dengan panggilan “Jeki” karena lidah mereka lebih terbiasa dengan sebutan tersebut. Dan ketika Abdurrazzaq memiliki adik, ia pun dipanggil dengan sebutan “Mas Jeki”, yang kemudian disingkat menjadi “MAKI”. Meskipun panggilan ini terdengar agak panjang, Anggie merasa bahwa itu adalah panggilan yang cocok untuk anaknya.
Tole
Dyah, seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Maliq, memberikan panggilan unik “Tole” kepada anaknya. Dyah menjelaskan bahwa nama asli anaknya adalah Maliq, namun kakeknya sering memanggilnya dengan sebutan “Tole”. Anaknya pun kemudian menyebut dirinya sendiri dengan sebutan “Tole”. Seiring berjalannya waktu, panggilan ini pun menjadi panggilan yang digunakan oleh seluruh keluarga. Meskipun awalnya Dyah agak pasrah dengan panggilan ini, ia akhirnya merasa bahwa panggilan ini adalah bagian dari jati diri anaknya.
Nak Gadis
Sisca, seorang ibu yang memiliki seorang anak perempuan, memberikan panggilan unik “Nak Gadis” kepada anaknya. Ia menjelaskan bahwa panggilan ini dipilih karena anaknya adalah seorang gadis. Selain itu, panggilan ini juga terdengar manis dan mempesona. Setiap kali Sisca memanggil anaknya dengan panggilan ini, anaknya pun merasa bangga dan bahagia.
Ayi
Jessie, seorang ibu yang memiliki seorang anak perempuan bernama Rhea, memberikan panggilan unik “Ayi” kepada anaknya. Ia menjelaskan bahwa saat Rhea masih bayi, ia sering dipanggil dengan sebutan “nak bayi”. Seiring berjalannya waktu, panggilan ini pun disingkat menjadi “Ayi”. Hingga saat ini, orang-orang lebih mengenal anaknya dengan panggilan “Ayi” daripada nama aslinya, Rhea. Jessie merasa bahwa panggilan ini adalah bagian dari identitas anaknya dan menggambarkan kelembutan dan kepolosan anaknya.
Cimol
Andriani, seorang ibu yang memiliki seorang anak, memberikan panggilan unik “Cimol” kepada anaknya. Ia menjelaskan bahwa panggilan ini terinspirasi oleh bentuk tubuh anaknya yang bulat seperti cimol. Meskipun panggilan ini terdengar pendek dan sederhana, Andriani merasa bahwa itu adalah panggilan yang cocok untuk anaknya dan menggambarkan kegemasannya.
Matcha
Nunu, seorang ibu yang saat hamil tidak boleh minum kopi, memutuskan untuk mengganti minuman kopi dengan minuman matcha frappe. Sebagai hasilnya, ia memberikan panggilan unik “Matcha” kepada bayinya. Ia menjelaskan bahwa panggilan ini terinspirasi oleh minuman yang ia konsumsi selama masa kehamilannya. Meskipun panggilan ini terdengar unik, Nunu merasa bahwa itu adalah panggilan yang cocok untuk anaknya.
Gandumi
Dhani, seorang ibu yang saat hamil sering makan roti gandum dan mie instan, memberikan panggilan unik “Gandumi” kepada anaknya. Ia menjelaskan bahwa panggilan ini dipilih karena nama tersebut terinspirasi dari makanan yang ia konsumsi selama masa kehamilan. Panggilan ini ternyata bertahan hingga anaknya mencapai usia SMP. Meskipun awalnya panggilan ini terdengar aneh, Dhani merasa bahwa itu adalah panggilan unik yang memiliki makna tersendiri bagi anaknya.
Jabrik & Cimit
Widya, seorang ibu yang memiliki dua anak laki-laki, memberikan panggilan unik “Jabrik” kepada anak sulungnya dan panggilan “Cimit” kepada anak bungsunya. Widya menjelaskan bahwa panggilan “Jabrik” dipilih karena saat lahir, rambut anak sulungnya sangat keriting dan berantakan seperti jabrik. Sedangkan untuk anak bungsunya, panggilan “Cimit” dipilih karena ia memiliki tubuh yang mungil dan proporsional. Meskipun panggilan ini tidak terkait dengan nama asli mereka, Widya merasa bahwa panggilan ini menggambarkan ciri-ciri fisik anak-anaknya dengan unik dan lucu.
Dalam artikel ini, kita telah membahas setiap panggilan unik anak yang disebutkan sebelumnya. Setiap panggilan ini memiliki cerita dan makna tersendiri bagi orangtuanya. Meskipun terkadang nama asli anak-anak tersebut panjang dan rumit, panggilan unik ini menjadi cara bagi orangtua untuk mempererat hubungan dengan anak-anak mereka. Selain itu, panggilan ini juga menunjukkan kasih sayang dan keunikan anak-anak tersebut. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran tentang betapa pentingnya nama dan panggilan dalam kehidupan sehari-hari kita. Terimakasih telah membaca!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com