5 Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya
Bayi sering gumoh merupakan masalah yang sering dialami oleh para orangtua. Gumoh adalah kondisi di mana makanan atau susu yang sudah masuk ke dalam lambung bayi kembali naik ke kerongkongan dan keluar melalui mulut. Hal ini tentu membuat orangtua khawatir dan bertanya-tanya apa penyebabnya serta bagaimana cara mengatasinya.
Penyebab bayi sering gumoh dapat bervariasi dan faktor-faktor berikut ini dapat menjadi pemicu kondisi tersebut:
1. Banyak menelan udara saat menyusu
Salah satu penyebab bayi sering gumoh adalah terlalu banyak menelan udara saat menyusu. Saat bayi menyusu, udara bisa ikut terhisap dan masuk ke dalam perutnya bersamaan dengan makanan atau susu. Udara yang masuk ini kemudian bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan mengeluarkan gumoh. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi ibu untuk memperhatikan posisi bayi saat menyusu. Pastikan agar bayi dalam posisi yang tegak, sehingga udara yang masuk dapat keluar dengan sendirinya.
2. Sistem pencernaan yang belum sempurna
Bayi memiliki sistem pencernaan yang masih belum sempurna, terutama pada usia beberapa minggu hingga beberapa bulan pertama. Pada usia ini, cincin otot yang berfungsi sebagai gerbang masuk antara kerongkongan dan lambung belum sepenuhnya matang. Akibatnya, makanan atau susu yang sudah masuk ke dalam lambung bisa kembali naik ke kerongkongan dan keluar melalui mulut. Namun, seiring pertambahan usia, sistem pencernaan bayi akan semakin matang dan frekuensi gumoh akan berkurang.
3. Bayi terlalu kenyang
Bayi yang terlalu kenyang juga bisa mengalami gumoh. Kapasitas lambung bayi yang masih kecil membuatnya tidak dapat menampung terlalu banyak makanan atau susu. Jika bayi terlalu banyak makan atau menyusu, maka makanan atau susu yang tidak muat di dalam lambung akan kembali naik dan keluar melalui mulut. Untuk mengatasi hal ini, ibu perlu memperhatikan porsi makan atau jumlah susu yang diberikan kepada bayi. Jangan memberikan makanan atau susu dalam jumlah yang terlalu banyak, melainkan berikan dalam porsi kecil namun sering.
4. Gangguan mengunyah dan menelan
Pada usia 6 bulan ke atas, bayi mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Namun, tidak semua bayi bisa mengunyah dan menelan makanan dengan baik. Ada beberapa bayi yang mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan, sehingga makanan yang sudah masuk ke dalam mulut bisa kembali naik dan keluar melalui mulut. Untuk mengatasi hal ini, ibu perlu memperhatikan tekstur makanan yang diberikan kepada bayi. Pastikan makanan sudah dalam bentuk yang lembut dan mudah dikunyah serta ditelan oleh bayi.
5. Alergi makanan
Salah satu penyebab bayi sering gumoh adalah adanya alergi makanan. Beberapa bayi memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap beberapa jenis makanan tertentu. Jika bayi mengkonsumsi makanan yang mengandung alergen, maka bayi bisa mengalami gumoh sebagai reaksi alergi. Untuk mengatasi hal ini, ibu perlu memperhatikan makanan yang diberikan kepada bayi. Jika ada makanan yang dicurigai sebagai penyebab alergi, sebaiknya dihindari.
Setelah mengetahui penyebab bayi sering gumoh, ibu juga perlu mengetahui cara mengatasinya. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi yang sering gumoh:
1. Perbaiki posisi menyusui
Salah satu cara mengatasi bayi yang sering gumoh adalah dengan memperbaiki posisi menyusui. Pastikan bayi dalam posisi yang tegak saat menyusu, hindari posisi terlentang yang bisa membuat bayi lebih mudah menelan udara. Setelah menyusui, biarkan bayi dalam posisi tegak selama beberapa saat agar udara yang masuk ke dalam perut bisa keluar dengan sendirinya.
2. Bersendawa setelah menyusu
Setelah menyusui, penting bagi ibu untuk membiasakan bayi untuk bersendawa. Ini bisa membantu mengeluarkan udara yang masuk ke dalam perut saat menyusu dan mencegah gumoh. Caranya bisa dengan membaringkan bayi di atas bahu dan menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut.
3. Perhatikan frekuensi menyusui
Penting bagi ibu untuk memperhatikan frekuensi menyusui bayi. Jangan memberikan makanan atau susu dalam jumlah yang terlalu banyak dan terlalu sering. Berikan makanan atau susu dalam porsi kecil namun sering, sesuai dengan kebutuhan bayi.
4. Hindari makanan penyebab alergi
Jika bayi mengalami gumoh akibat alergi makanan, sebaiknya ibu menghindari makanan yang menjadi penyebab alergi tersebut. Perhatikan makanan yang diberikan kepada bayi dan hindari makanan yang mengandung alergen.
5. Konsultasikan dengan dokter
Jika bayi sering gumoh dan kondisinya tidak kunjung membaik, sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan penanganan yang lebih tepat sesuai dengan kondisi bayi dan memastikan tidak ada masalah kesehatan lain yang mendasarinya.
Meskipun bayi sering gumoh, ibu tetap harus memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi bayi. Jika ASI dirasa tidak cukup, ibu bisa memberikan susu formula yang sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Pastikan susu formula yang diberikan mengandung nutrisi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi.
Dalam menghadapi kondisi bayi yang sering gumoh, kesabaran dan pengertian dari ibu sangatlah penting. Jangan panik dan tetap tenang dalam menghadapi masalah ini. Dengan menjaga pola makan serta memperhatikan faktor-faktor penyebab gumoh, diharapkan bayi dapat mengurangi frekuensi gumoh dan tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com