Penerapan sistem full WFH atau hybrid working semacam jawaban bagi para karyawan yang belum sreg jika harus kembali full WFO. Sejak 2022 lalu, banyak perusahaan yang kembali mewajibkan karyawannya untuk kerja dari kantor secara penuh. Dengan dicabutnya PPKM akhir tahun lalu, bukan nggak mungkin daftar perusahaan yang melakukan hal sama jadi bertambah.
Walau demikian, ternyata nggak sedikit perusahaan yang menganggap WFH efektif dan efisien sehingga sebagian perusahaan tetap menerapkan sistem kerja WFH penuh atau hybrid working. Setidaknya kalau bisa WFO dan WFH berselang-seling, nggak jenuh banget. Perusahaan mana saja yang menerapkan kebijakan ini?
Perusahaan dengan Sistem WFH dan Hybrid Working
Celsius Creative Lab
Bisa dibilang, Celsius Creative Lab adalah salah satu kantor idaman bagi para ibu. Mengapa? Karena Celsius menerapkan full WFH bagi karyawannya! Buat ibu dan ayah baru, tentu ini menguntungkan. Bisa bekerja dengan tenang tanpa harus meninggalkan bayi di rumah. Karyawan nggak diwajibkan sama sekali untuk WFO. Namun ada kalanya karyawan perlu datang ke kantor misalnya untuk menghadiri meeting atau keperluan lainnya. Ada juga karyawan yang merasa jenuh WFH terus, atau merasa sulit berkonsentrasi karena banyak distraksi di rumah, lebih memilih datang ke kantor. Apapun pilihannya, selama karyawan bisa deliver tanggung jawabnya dengan baik, mau itu WFO, WFH atau WFA, nggak masalah. Asik, ya?
Narrada Communications
Salah seorang teman yang bekerja di kantor yang berlokasi di Jakarta ini, pindah domisili ke Yogyakarta dan tetap bekerja di kantor tersebut walau beda kota. Artinya, Narrada Communications adalah salah satu kantor yang mengizinkan karyawannya untuk tetap bisa WFH.
Mastercard
Menurut informasi dari teman yang keluarganya bekerja di kantor ini, Mastercard menawarkan full WFH bagi karyawannya. Hingga artikel ini dibuat, ia masih bekerja dari rumah.
Havas Indonesia
Buat mommies yang belum sreg dengan sistem WFO penuh, bisa coba lirik agensi media dan komunikasi yang satu ini. Perusahaan ini menerapkan hybrid working dengan porsi tiga hari WFO dan dua hari WFH.
Tetra Pak Indonesia
Setipe dengan Havas, salah satu perusahaan pengemasan makanan dan minuman terbesar di Indonesia ini juga menerapkan hybrid working dengan tiga hari WFO dan dua hari WFH.
AXA Indonesia
Sejak pandemi hingga akhir 2022, AXA Indonesia menerapkan full WFH dan WFO sesekali saja jika diperlukan. Namun sejak 2023 ini, perusahaan tersebut menerapkan sistem hybrid working dengan jumlah WFO sebanyak tiga kali dan WFH dua kali.
OCBC NISP
Beberapa divisi di kantor bank asal Singapura ini sudah full WFO. Namun, divisi Internal Audit di sini masih menerapkan hybrid working dengan “jatah” WFH sebanyak dua kali seminggu. Tapi catat, WFH ya, bukan WFA.
Suntory Garuda Beverage
Perusahaan yang berlokasi di Cilandak ini menerapkan hybrid working dengan 1 kali WFH per minggu. Sisanya, karyawan bekerja dari kantor.
Bank Commonwealth
Serupa dengan Suntory Garuda Beverage, beberapa divisi di Bank Commonwealth juga masih menerapkan sistem WFO-WFH. Bedanya, WFO hanya 1-2 kali seminggu, dan porsi WFH masih lebih banyak.
Kalbe
Serupa dengan kebanyakan kantor dengan sistem hybrid lainnya, Kalbe juga memberi ketentuan karyawannya untuk WFO selama 3 hari dan WFH 2 hari selama seminggu.
Naos Indonesia
Perusahaan yang menaungi skincare Bioderma ini hampir full WFO. Tapi, setiap Jumat diberlakukan WFH bagi karyawan. Lumayanlah ya, setidaknya pas di hari macetnya ibukota, nggak perlu berangkat ke kantor.
Bunda ada daftar perusahaan lain yang mau ditambah?
Perusahaan-perusahaan di atas merupakan contoh dari perusahaan yang menerapkan sistem WFH atau hybrid working. Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk bekerja baik dari kantor maupun dari rumah. Hal ini menjadi solusi bagi para karyawan yang merasa belum siap untuk kembali bekerja secara penuh di kantor.
Salah satu perusahaan yang menerapkan full WFH adalah Celsius Creative Lab. Perusahaan ini memberikan keleluasaan bagi para karyawan, terutama ibu-ibu yang baru melahirkan, untuk tetap bekerja dari rumah. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi para ibu yang ingin tetap bekerja namun tidak ingin meninggalkan bayi di rumah. Karyawan di Celsius Creative Lab tidak diwajibkan untuk bekerja dari kantor, namun mereka tetap bisa datang ke kantor jika ada kebutuhan seperti menghadiri meeting atau keperluan lainnya. Perusahaan ini memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih antara bekerja dari kantor, rumah, atau bahkan bekerja dari mana saja selama mereka dapat menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik.
Selain itu, ada juga perusahaan seperti Narrada Communications yang memungkinkan karyawannya untuk tetap bekerja meskipun pindah domisili ke kota lain. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi karyawan yang ingin tetap bekerja di perusahaan tersebut meskipun berada di lokasi yang berbeda.
Mastercard juga merupakan salah satu perusahaan yang memberikan opsi full WFH bagi karyawannya. Hal ini memungkinkan karyawan untuk tetap bekerja dari rumah dan menghindari risiko penularan virus yang mungkin terjadi di lingkungan kerja.
Havas Indonesia adalah agensi media dan komunikasi yang menerapkan hybrid working. Mereka memberikan porsi tiga hari bekerja dari kantor dan dua hari bekerja dari rumah. Hal ini memberikan keseimbangan antara bekerja di kantor dan bekerja dari rumah.
Perusahaan pengemasan makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Tetra Pak Indonesia, juga menerapkan hybrid working dengan porsi tiga hari bekerja dari kantor dan dua hari bekerja dari rumah.
AXA Indonesia sejak pandemi hingga akhir 2022 menerapkan full WFH dan WFO sesekali jika diperlukan. Namun sejak 2023, perusahaan ini menerapkan sistem hybrid working dengan tiga kali bekerja dari kantor dan dua kali bekerja dari rumah.
OCBC NISP adalah salah satu bank asal Singapura yang memiliki divisi Internal Audit yang masih menerapkan hybrid working dengan “jatah” bekerja dari rumah sebanyak dua kali seminggu.
Suntory Garuda Beverage menerapkan hybrid working dengan bekerja dari rumah satu kali dalam seminggu, sedangkan sisanya karyawan bekerja dari kantor.
Bank Commonwealth juga menerapkan sistem WFO-WFH dengan porsi bekerja dari kantor 1-2 kali seminggu dan porsi bekerja dari rumah lebih banyak.
Kalbe memberikan ketentuan kepada karyawannya untuk bekerja dari kantor selama 3 hari dan bekerja dari rumah 2 hari dalam seminggu.
Naos Indonesia yang menaungi skincare Bioderma hampir full WFO, namun setiap Jumat karyawan diberikan kesempatan untuk bekerja dari rumah.
Sistem WFH atau hybrid working ini memberikan banyak keuntungan bagi karyawan. Salah satunya adalah fleksibilitas dalam mengatur waktu dan tempat kerja. Karyawan dapat memilih waktu kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan mereka. Mereka juga dapat mengatur tempat kerja yang paling efektif bagi mereka, apakah itu di kantor atau di rumah.
Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan bekerja dari rumah, karyawan dapat menghindari gangguan dan distraksi yang mungkin terjadi di lingkungan kerja. Mereka juga dapat mengatur waktu kerja mereka sendiri sehingga dapat bekerja dengan lebih fokus dan efisien.
Namun, tentu saja ada juga tantangan dalam menerapkan sistem WFH atau hybrid working ini. Salah satu tantangannya adalah memastikan kolaborasi dan komunikasi yang efektif antara karyawan yang bekerja dari kantor dan karyawan yang bekerja dari rumah. Perusahaan perlu memastikan bahwa semua karyawan tetap dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik meskipun berada di lokasi yang berbeda.
Selain itu, perusahaan juga perlu memastikan bahwa semua karyawan memiliki akses yang memadai untuk bekerja dari rumah. Hal ini termasuk akses internet yang stabil, perangkat komputer yang memadai, dan lingkungan kerja yang nyaman di rumah.
Dalam menghadapi tantangan ini, perusahaan dapat mengadopsi berbagai solusi teknologi seperti aplikasi kolaborasi dan komunikasi online untuk memfasilitasi kerja tim yang efektif. Perusahaan juga dapat memberikan dukungan dan bantuan teknis kepada karyawan dalam mengatur lingkungan kerja di rumah.
Dalam mengimplementasikan sistem WFH atau hybrid working, perusahaan juga perlu mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi karyawan. Beberapa karyawan mungkin lebih nyaman bekerja dari kantor, sementara yang lain lebih memilih bekerja dari rumah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam memilih tempat kerja yang paling sesuai bagi mereka.
Dalam hal ini, perusahaan dapat mengadopsi kebijakan yang mengatur jumlah hari bekerja dari kantor dan jumlah hari bekerja dari rumah. Misalnya, perusahaan dapat mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah satu atau dua hari dalam seminggu, sementara sisanya bekerja dari kantor.
Dalam mengimplementasikan sistem WFH atau hybrid working, perusahaan juga perlu memastikan bahwa karyawan tetap dapat menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Perusahaan perlu memberikan dukungan kepada karyawan dalam mengatur waktu kerja mereka sehingga tidak terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja.
Perusahaan juga perlu memastikan bahwa karyawan tetap memiliki waktu untuk beristirahat dan melepaskan diri dari pekerjaan. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
Dalam menerapkan sistem WFH atau hybrid working, perusahaan juga perlu memastikan bahwa semua karyawan tetap terhubung dan terlibat dalam budaya perusahaan. Perusahaan perlu menciptakan mekanisme komunikasi dan kolaborasi yang efektif antara karyawan yang bekerja dari kantor dan karyawan yang bekerja dari rumah.
Perusahaan juga perlu memastikan bahwa karyawan tetap merasa terlibat dan diakui atas kontribusi mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui pengakuan dan penghargaan atas prestasi karyawan, baik yang bekerja dari kantor maupun yang bekerja dari rumah.
Dalam menghadapi tantangan dan mengoptimalkan manfaat dari sistem WFH atau hybrid working, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Perusahaan perlu terus mengikuti perkembangan teknologi dan tren kerja yang baru untuk memastikan bahwa sistem ini tetap relevan dan efektif.
Selain itu, perusahaan juga perlu terus berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan masukan dan umpan balik mereka. Hal ini penting untuk memahami kebutuhan dan preferensi karyawan sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan sistem kerja yang ada.
Dalam kesimpulannya, penerapan sistem full WFH atau hybrid working merupakan solusi bagi para karyawan yang belum siap untuk kembali bekerja secara penuh di kantor. Sistem ini memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk bekerja baik dari kantor maupun dari rumah. Namun, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai tantangan dan memastikan bahwa sistem ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan karyawan yang terlibat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com