I. Latar Belakang
Dalam keluarga besar saya, tidak pernah ada tradisi untuk merayakan ulang tahun dengan meniup kue. Hal ini juga berlaku untuk keluarga suami saya. Namun, setelah memiliki anak bernama Bumi, saya mulai membiasakan diri untuk membelikan kue ulang tahun setiap tahunnya. Meskipun tidak ada perayaan besar, kami tetap melakukan tradisi tiup lilin pada hari kelahirannya. Hal ini kami lakukan pada ulang tahun Bumi yang pertama, kedua, dan ketiga. Namun, pada ulang tahun Bumi yang keempat pada tanggal 19 Mei lalu, saya dan suami memutuskan untuk tidak melakukan tradisi tiup lilin.
Pada awalnya, saya sempat berpikir untuk merayakan ulang tahun Bumi di sekolahnya. Terlebih lagi, hampir semua teman sekolah Bumi merayakan ulang tahun di kelas. Karena sering mendapat undangan, saya pun memutuskan untuk menyiapkan stok kado agar tidak perlu repot mencari hadiah setiap kali mendapat undangan.
Suatu hari, saat mengantar Bumi ke sekolah, salah satu orangtua temannya bertanya, “Kapan ulang tahun Bumi, Mbak? Apakah akan dirayakan di sekolah dan akan ada tradisi tiup lilin?” Karena saat itu saya belum memiliki rencana apa pun, saya hanya bisa menjawab, “Belum tahu, Mbak… inshaAllah jika ada rezeki.”
Sebagai orangtua, tentu saja saya ingin melihat anak saya bahagia. Saya ingin melihatnya tertawa saat meniup kue ulang tahunnya. Namun, apakah perlu merayakan ulang tahun anak? Memang benar bahwa merayakan ulang tahun merupakan ungkapan rasa syukur atas bertambahnya usia dan rezeki yang diberikan kepada anak kita. Namun, sebenarnya tidak ada aturan yang mengharuskan kita untuk merayakan ulang tahun dengan meniup kue, apalagi menggelar pesta besar-besaran.
Oleh karena itu, pada tanggal 19 Mei yang lalu, ketika Bumi berulang tahun yang keempat, saya dan suami sepakat untuk tidak membelikan kue ulang tahun dan tidak melakukan tradisi tiup lilin. Sebagai gantinya, kami memutuskan untuk mengajak Bumi mengunjungi Taman Safari. Bumi saat itu sedang tertarik dan belajar tentang binatang buas di Indonesia.
II. Makna Ulang Tahun
Saat saya dan suami mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bumi, sambil berdoa dan mencium kedua pipinya, Bumi langsung bertanya, “Kenapa Bumi tidak tiup lilin, Bu?” Kesempatan ini kami gunakan untuk menjelaskan makna dari ulang tahun. Kami menjelaskan bahwa ulang tahun bukan hanya tentang meniup lilin dan memotong kue, tetapi yang lebih penting adalah bersyukur karena diberikan nikmat sehat.
Memang, sebagai anak balita, Bumi mungkin belum sepenuhnya memahami makna ulang tahun. Beberapa kali saya menghadiri ulang tahun temannya, saya melihat bahwa yang paling antusias dan heboh adalah ibu dari anak tersebut. Sedangkan anaknya sendiri terlihat cuek dan lebih memilih bermain di area playground. Bahkan ada salah satu teman Bumi yang tidak mau meniup lilin dan membagikan goodie bag kepada teman-temannya. Ketika dipanggil oleh ibunya, dia malah berteriak, “Aku mau main saja, Ma!”
Dari pengalaman ini, saya mulai berpikir bahwa tidak perlu merayakan ulang tahun anak setiap tahunnya. Bahkan jika memungkinkan, sebaiknya merayakan ulang tahun bersamaan dengan momen khusus lainnya, misalnya saat anak sedang meraih prestasi. Hal ini dapat dijadikan sebagai reward untuk si kecil. Sebenarnya, dalam keluarga saya, tidak pernah ada tradisi merayakan ulang tahun secara berkesinambungan. Paling banter, jika memang ada rezeki berlebih, kami memilih untuk makan bersama. Namun, itu pun tidak harus dilakukan di restoran mewah. Membeli bebek goreng atau makan seafood di tempat langganan kami sudah cukup menjadi kebahagiaan bagi kami. Yang terpenting bagi kami adalah berkumpul bersama keluarga.
III. Kesimpulan
Dalam keluarga besar saya, tidak pernah ada tradisi merayakan ulang tahun dengan meniup kue. Hal ini juga berlaku untuk keluarga suami saya. Namun, setelah memiliki anak bernama Bumi, saya mulai membiasakan diri untuk membelikan kue ulang tahun setiap tahunnya. Meskipun tidak ada perayaan besar, kami tetap melakukan tradisi tiup lilin pada hari kelahirannya. Namun, pada ulang tahun Bumi yang keempat pada tanggal 19 Mei lalu, saya dan suami memutuskan untuk tidak melakukan tradisi tiup lilin.
Sebagai orangtua, tentu saja kami ingin melihat anak kami bahagia. Namun, apakah perlu merayakan ulang tahun anak setiap tahunnya? Memang benar bahwa merayakan ulang tahun merupakan ungkapan rasa syukur atas bertambahnya usia dan rezeki yang diberikan kepada anak kita. Namun, sebenarnya tidak ada aturan yang mengharuskan kita untuk merayakan ulang tahun dengan meniup kue, apalagi menggelar pesta besar-besaran.
Oleh karena itu, pada ulang tahun Bumi yang keempat, kami memilih untuk tidak membelikan kue ulang tahun dan tidak melakukan tradisi tiup lilin. Sebagai gantinya, kami mengajak Bumi mengunjungi Taman Safari, sesuai dengan minat dan kesukaannya pada binatang buas. Ketika kami mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bumi, kami menjelaskan bahwa ulang tahun bukan hanya tentang meniup lilin dan memotong kue, tetapi yang lebih penting adalah bersyukur karena diberikan nikmat sehat.
Dari pengalaman ini, saya mulai berpikir bahwa tidak perlu merayakan ulang tahun anak setiap tahunnya. Bahkan jika memungkinkan, sebaiknya merayakan ulang tahun bersamaan dengan momen khusus lainnya, misalnya saat anak sedang meraih prestasi. Hal ini dapat dijadikan sebagai reward untuk si kecil. Sebenarnya, dalam keluarga saya, tidak pernah ada tradisi merayakan ulang tahun secara berkesinambungan. Yang terpenting bagi kami adalah berkumpul bersama keluarga dan bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada kami.
Dalam dunia parenting, setiap orangtua memiliki cara dan kebiasaan yang berbeda dalam merayakan ulang tahun anak. Ada yang merayakannya secara besar-besaran dengan mengundang banyak tamu dan menggelar pesta, ada juga yang memilih untuk merayakan secara sederhana dengan keluarga terdekat. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam hal ini. Yang terpenting adalah kebahagiaan dan keselamatan anak kita.
Sebagai orangtua, kita harus memikirkan apa yang terbaik untuk anak kita. Apakah merayakan ulang tahun secara besar-besaran akan memberikan kebahagiaan yang lebih kepada anak kita? Ataukah mengajaknya melakukan kegiatan yang disukainya akan lebih berarti? Setiap anak memiliki keunikan dan minat yang berbeda. Oleh karena itu, sebagai orangtua yang paling mengenal anak kita, kita harus mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan anak kita dalam merayakan ulang tahunnya.
Dalam kasus Bumi, kami memilih untuk tidak merayakan ulang tahun dengan meniup lilin dan memotong kue. Kami mengajak Bumi mengunjungi Taman Safari sesuai dengan minatnya pada binatang buas. Meskipun awalnya Bumi bertanya mengapa tidak ada tradisi tiup lilin, kami menjelaskan bahwa yang terpenting dalam ulang tahun adalah bersyukur atas nikmat sehat yang diberikan. Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa tidak perlu merayakan ulang tahun setiap tahunnya. Sebaiknya merayakan ulang tahun bersamaan dengan momen khusus lainnya sebagai bentuk penghargaan bagi anak atas prestasi yang telah dicapai.
Dalam dunia parenting, tidak ada aturan yang baku mengenai merayakan ulang tahun anak. Setiap orangtua memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda. Yang terpenting adalah mengutamakan kebahagiaan dan keselamatan anak kita. Dalam merayakan ulang tahun anak, kita harus memikirkan apa yang terbaik untuk mereka. Apakah tradisi tiup lilin dan memotong kue merupakan hal yang penting bagi mereka? Ataukah mengajak mereka melakukan kegiatan yang disukai akan lebih berarti?
Dalam kasus keluarga kami, kami memilih untuk tidak merayakan ulang tahun dengan meniup lilin dan memotong kue. Kami mengajak Bumi mengunjungi Taman Safari sebagai bentuk penghargaan atas minatnya pada binatang buas. Meskipun awalnya Bumi bertanya mengenai tradisi tiup lilin, kami menjelaskan bahwa yang terpenting dalam ulang tahun adalah bersyukur atas nikmat sehat yang diberikan. Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa tidak perlu merayakan ulang tahun setiap tahunnya. Sebaiknya merayakan ulang tahun bersamaan dengan momen khusus lainnya sebagai bentuk penghargaan bagi anak atas prestasi yang telah dicapai.
Dalam dunia parenting, tidak ada aturan yang baku mengenai merayakan ulang tahun anak. Setiap orangtua memiliki kebiasaan dan tradisi yang berbeda. Yang terpenting adalah mengutamakan kebahagiaan dan keselamatan anak kita. Dalam merayakan ulang tahun anak, kita harus memikirkan apa yang terbaik untuk mereka. Apakah tradisi tiup lilin dan memotong kue merupakan hal yang penting bagi mereka? Ataukah mengajak mereka melakukan kegiatan yang disukai akan lebih berarti?
Dalam kasus keluarga kami, kami memilih untuk tidak merayakan ulang tahun dengan meniup lilin dan memotong kue. Kami mengajak Bumi mengunjungi Taman Safari sebagai bentuk penghargaan atas minatnya pada binatang buas. Meskipun awalnya Bumi bertanya mengenai tradisi tiup lilin, kami menjelaskan bahwa yang terpenting dalam ulang tahun adalah bersyukur atas nikmat sehat yang diberikan. Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa tidak perlu merayakan ulang tahun setiap tahunnya. Sebaiknya merayakan ulang tahun bersamaan dengan momen khusus lainnya sebagai bentuk penghargaan bagi anak atas prestasi yang telah dicapai.
IV. Saran
Setiap orangtua memiliki cara dan kebiasaan yang berbeda dalam merayakan ulang tahun anak. Tidak ada aturan yang baku mengenai merayakan ulang tahun. Yang terpenting adalah mengutamakan kebahagiaan dan keselamatan anak kita. Dalam memilih cara merayakan ulang tahun anak, kita harus mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan anak kita.
Jika merayakan ulang tahun dengan tradisi tiup lilin dan memotong kue membuat anak kita bahagia, maka tidak ada salahnya melakukannya. Namun, jika anak kita memiliki minat dan kesukaan lain, seperti Bumi yang tertarik pada binatang buas, maka mengajaknya mengunjungi tempat seperti Taman Safari dapat menjadi alternatif yang lebih berarti bagi mereka.
Sebagai orangtua, kita harus selalu berkomunikasi dengan anak kita. Mendengarkan dan memahami apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Dalam hal merayakan ulang tahun anak, kita harus mengambil keputusan yang terbaik untuk mereka. Tidak perlu terjebak dalam ekspektasi dan tradisi yang mungkin tidak relevan bagi anak kita. Yang terpenting adalah memberikan anak kita pengalaman yang berarti dan membuat mereka bahagia.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com