Fakta Seputar Pemberian Imunisasi pada Bayi

Fakta Seputar Pemberian Imunisasi pada Bayi

Imunisasi merupakan investasi kesehatan bagi si kecil. Oleh karena itu, penting bagi Bunda untuk mengetahui fakta seputar pemberian imunisasi pada bayi. Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Pemberian imunisasi pada bayi sejak dini sangat penting, karena pada usia tersebut sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang. Dalam artikel ini, akan dibahas secara detail mengenai fakta seputar pemberian imunisasi pada bayi.

Mengapa imunisasi diberikan sejak bayi?

Imunisasi diberikan sejak bayi karena pada usia tersebut sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang. Bayi memiliki kekebalan tubuh yang dibawa sejak dalam kandungan dan berasal dari ibu, termasuk dari ASI. Namun, kekebalan ini hanya bertahan beberapa bulan. Sebagian besar bayi tidak memiliki kekebalan terhadap beberapa jenis infeksi serius seperti difteri, batuk rejan, polio, tetanus, infeksi hepatitis B, atau bahkan radang selaput otak yang disebabkan oleh kuman Haemophilus influenzae. Oleh karena itu, pemberian imunisasi pada bayi menjadi sangat penting sebagai pencegahan penyakit.

Jenis-jenis imunisasi yang perlu diberikan sejak bayi

Beberapa jenis imunisasi yang perlu diberikan sejak bayi antara lain:

1. Imunisasi Hepatitis B
Imunisasi hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir. Imunisasi yang kedua dan ketiga diberikan pada usia 1 bulan dan 6 bulan.

2. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG diberikan untuk perlindungan terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). Imunisasi ini diberikan saat bayi berusia 2 atau 3 bulan.

3. Imunisasi DPT
Imunisasi DPT diberikan untuk mencegah difteri, batuk rejan, dan tetanus. Imunisasi ini diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

4. Imunisasi Polio
Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit polio. Pemberiannya dilakukan melalui mulut sebanyak 4 kali, yaitu pada beberapa hari setelah lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.

Baca Juga:  Rekomendasi Tempat Pemesanan Custom Cake di Jabodetabek

5. Imunisasi HiB
Imunisasi HiB diberikan untuk mencegah penyakit radang selaput otak. Imunisasi ini diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 15 bulan.

6. Imunisasi Campak
Imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan dan diberikan ulang pada usia 5-7 tahun.

7. Imunisasi MMR
Imunisasi MMR diberikan untuk mencegah penyakit gondongan, campak, dan campak Jerman. Imunisasi ini diberikan pada usia 15 bulan.

Selain itu, terdapat juga imunisasi lainnya seperti PCV untuk perlindungan terhadap radang paru dan radang selaput otak, rotavirus untuk melindungi bayi dari diare karena rotavirus, imunisasi influenza, cacar air, tifoid, dan imunisasi hepatitis A.

Pemberian imunisasi lebih dari satu jenis pada saat yang sama

Pemberian imunisasi lebih dari satu jenis pada saat yang sama dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara simultan atau dalam bentuk kombinasi.

1. Imunisasi Simultan
Imunisasi simultan adalah pemberian lebih dari satu jenis imunisasi pada saat yang sama. Biasanya, imunisasi simultan dilakukan dengan menyuntikkan dua jenis imunisasi di bagian tubuh yang berbeda. Pemberian imunisasi simultan memiliki khasiat yang sama dengan pemberian imunisasi secara tunggal dan relatif tidak menimbulkan efek samping, terutama pada bayi yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal.

2. Imunisasi Kombinasi
Imunisasi kombinasi adalah pemberian beberapa jenis imunisasi dalam satu suntikan. Misalnya, imunisasi DTaP yang terdiri dari imunisasi difteri, tetanus, dan pertusis (batuk rejan), serta imunisasi MMR yang mencegah penyakit gondongan, campak, dan rubella (campak Jerman). Selain itu, terdapat juga kombinasi vaksin DTaP dan HiB dalam satu sediaan vaksin yang diberikan dengan sekali suntik.

Manfaat pemberian imunisasi kombinasi dan simultan

Pemberian beberapa jenis imunisasi pada waktu yang sama memiliki beberapa keuntungan. Pertama, bayi mendapatkan perlindungan secepat mungkin dan pada usia sedini mungkin. Kedua, pemberian imunisasi kombinasi dan simultan dapat mempersingkat waktu kunjungan ke klinik atau rumah sakit, sehingga menghemat biaya dan mengurangi trauma pada bayi akibat penyuntikan.

Baca Juga:  Biaya Masuk SMP di Jakarta Timur, Barat, dan Utara

Dalam menjaga kesehatan bayi, penting bagi Bunda untuk memahami fakta seputar pemberian imunisasi pada bayi. Pemberian imunisasi sejak dini merupakan langkah yang efektif dalam melindungi bayi dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Selain itu, pemberian imunisasi kombinasi dan simultan juga dapat mempercepat perlindungan dan mengurangi biaya serta trauma pada bayi akibat penyuntikan. Jadi, jangan ragu untuk memberikan imunisasi pada bayi Anda dan selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan mengenai jadwal imunisasi yang tepat.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com