Apa itu Thalasemia?
Thalasemia adalah sebuah penyakit kelainan darah yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Penyakit ini ditandai dengan adanya sel darah merah yang abnormal, sehingga menyebabkan penderitanya mengalami anemia atau kekurangan darah. Thalasemia pada anak bisa terlihat dari gejala yang muncul di dua tahun pertama sejak kelahirannya. Penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala thalasemia pada anak sedini mungkin agar dapat menghindari risiko komplikasi dari penyakit genetik ini. Bahkan, setiap orang tua yang hendak memiliki anak disarankan untuk menjalani pemeriksaan genetik untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing pihak, agar risiko thalasemia pada anak bisa dikurangi. Sebab, thalasemia termasuk penyakit yang bisa menyebabkan risiko berbahaya dan jangka panjang pada anak-anak.
Gejala Thalasemia pada Anak
Gejala thalasemia pada anak umumnya terlihat saat penderitanya merasa lebih mudah lelah dan lemas karena anemia. Selain itu, thalasemia pada anak juga ditandai dengan gejala penyakit kuning, kulit pucat, nafsu makan rendah, dan pertumbuhan anak yang sangat lambat. Namun, gejala tersebut tidak selalu dialami oleh penderita thalasemia yang ringan. Pada thalasemia yang berat, penderita akan merasakan gejala kurang darah yang lebih parah. Bahkan, kondisi ini dapat merusak organ tubuh si Kecil hingga menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa gejala thalasemia pada anak bisa berbeda-beda pada setiap penderitanya, tergantung waktu muncul dan tingkat keparahannya. Beberapa penderita thalasemia juga mungkin mengalami gejala perut bengkak karena pembesaran limpa atau hati, urine berwarna keruh, kelainan bentuk tulang wajah, dan mata berwarna kuning. Oleh karena itu, jika si Kecil mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jenis Thalasemia pada Anak
Thalasemia dibagi menjadi dua jenis besar berdasarkan jenis rantai hemoglobin yang terkena mutasi genetik, yaitu thalasemia alfa dan thalasemia beta.
Thalasemia alfa terjadi ketika salah satu atau sebagian gen yang bertanggung jawab dalam pembentukan rantai alfa hemoglobin mengalami mutasi atau kerusakan. Jika kerusakan terjadi pada satu atau dua rantai alfa, maka penderita akan mengalami thalasemia alfa minor (ringan). Namun, jika kerusakan terjadi pada tiga atau empat rantai alfa, maka penderita akan mengalami thalasemia alfa mayor (berat). Bayi yang terlahir dengan kondisi thalasemia alfa mayor memiliki kemungkinan bertahan hidup yang sangat kecil.
Thalasemia beta terjadi ketika salah satu atau kedua gen yang bertanggung jawab dalam pembentukan rantai beta hemoglobin mengalami mutasi atau kerusakan. Jika hanya satu gen yang rusak, maka penderita akan mengalami thalasemia beta minor (ringan). Sedangkan, jika kedua gen tersebut bermutasi, maka penderita akan mengalami thalasemia beta mayor atau intermedia.
Penyebab Thalasemia pada Anak
Thalasemia pada anak disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan oleh orang tua. Meskipun orang tua tidak mengalami gejala thalasemia, mereka masih bisa menjadi pembawa sifat thalasemia dan menurunkannya kepada anak mereka. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua yang menjadi pembawa sifat thalasemia untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka sendiri secara menyeluruh sebelum memiliki anak. Jika sudah memiliki anak, anak tersebut juga sebaiknya diperiksa untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara pasti. Selain itu, anak yang menderita anemia juga perlu segera diperiksa oleh tim medis untuk mengetahui apa penyebabnya. Hal ini karena anemia bukanlah suatu diagnosis, melainkan hanya merupakan gejala yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi.
Cara Mengatasi Thalasemia pada Anak
Thalasemia pada anak tidak dapat sembuh sepenuhnya, namun pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah komplikasi yang lebih serius. Pengobatan thalasemia pada anak umumnya melibatkan transfusi darah berulang untuk meningkatkan jumlah sel darah merah yang kurang. Pada kasus thalasemia yang lebih parah, dokter mungkin akan menyarankan penderita untuk menjalani transplantasi sumsum tulang.
Transfusi darah adalah pengobatan utama untuk thalasemia pada anak. Transfusi darah dilakukan untuk meningkatkan jumlah hemoglobin dalam tubuh penderita. Penderita thalasemia mungkin perlu menjalani transfusi darah secara rutin atau sewaktu-waktu, tergantung pada jenis thalasemia dan kadar hemoglobin penderita. Transfusi darah yang teratur penting untuk menjaga kadar hemoglobin dalam keadaan normal dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat tingkat kekurangan darah yang parah.
Terapi khelasi dilakukan untuk menghilangkan penumpukan zat besi di dalam tubuh penderita thalasemia. Terapi ini biasanya dilakukan menggunakan obat-obatan khelasi, yang bekerja dengan cara mengikat zat besi dan membantu mengeluarkannya melalui urine atau tinja. Penumpukan zat besi dapat terjadi karena transfusi darah yang rutin dilakukan pada penderita thalasemia.
Transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel punca adalah tindakan medis yang dapat dilakukan pada kasus thalasemia yang lebih parah. Tindakan ini bertujuan untuk mengganti sumsum tulang yang tidak berfungsi normal dengan sumsum tulang sehat dari donor yang sesuai. Transplantasi sumsum tulang dapat membantu mengurangi kebutuhan akan transfusi darah dan penggunaan obat-obatan pada penderita thalasemia.
Penting untuk diingat bahwa pengobatan thalasemia pada anak harus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang hidup penderita. Selain itu, perawatan yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing penderita. Konsultasikanlah dengan dokter anak atau ahli hematologi anak untuk mendapatkan penanganan yang terbaik bagi anak yang menderita thalasemia.
Dalam menjaga kesehatan anak yang mengidap thalasemia atau anak yang tidak memiliki kondisi medis tertentu, penting untuk memberikan asupan nutrisi yang seimbang dan memperhatikan pola makan yang baik. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan saran dan panduan mengenai pola makan yang sesuai dengan kebutuhan anak Anda.
Dalam menghadapi kondisi thalasemia pada anak, dukungan dan pemahaman keluarga sangatlah penting. Berikanlah dukungan emosional dan fisik kepada anak Anda, dan pastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang tepat dan teratur. Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang baik, anak-anak yang mengidap thalasemia dapat tetap menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com