Siapa yang gadis kecilnya sedang tergila-gila sama Strawberry Shortcake? *ngacung tangan tinggi-tinggi*.
Ya, setelah Barney, Backyardigans, lalu era kegelapan di Princess-princess-an (mohon maaf, saya memang kurang suka kalau anak saya menggemari princess, don’t ask why, haha), maka datanglah era Strawberry Shortcake!
Awal kesukaan Langit pada Strawberry Shortcake adalah tanpa sengaja, saya menemukan DVD Strawberry Shortcake saat kami belanja bulanan. Langit, yang sebelumnya sudah punya boneka mini si Strawberry, pun tertarik. Setelah menonton bersama, saya juga menyukai penokohan dalam Strawberry Shortcake.
Karakter yang awalnya diciptakan untuk kartu ucapan oleh American Greetings di era 70-an ini, kemudian dijadikan serial televisi di tahun 80-an. Serial ini di-relaunch tahun 2003 dan diperbaharui lagi di tahun 2009. Di seri yang terbaru ini Strawberry memiliki sahabat-sahabat yaitu Lemon Meringue, Plum Pudding, Orange Blossom, Raspberry Torte, dan Blueberry Muffin.
Strawberry digambarkan memiliki sifat baik hati, bersahabat dengan siapa saja, bijaksana, dan aneka sifat baik lainnya. Walaupun warna yang dominan adalah pink (yang diasosiasikan sebagai warnanya perempuan), tapi Strawberry digambarkan naik scooter, memanjat gunung, main seluncuran, selayaknya anak-anak yang aktif dan bergerak bebas. Bajunya juga bukan rok megar nan melambai 😀
Selain itu, ada beberapa kisah dari Strawberry dan teman-temannya yang saya ingat dan sesuai ditonton dengan usia Langit:
Memahami orang lain. Ada satu episode yang menceritakan tentang Strawberry dan sahabat-sahabatnya melakukan kado rahasia. Hanya Strawberry-lah yang memikirkan apa yang disukai orang yang harus ia beri kado. Ini pas banget kondisinya saat kami akan membelikan kado untuk teman sekolah Langit. Langit jadi ikut mengingat, apa yang disukai oleh temannya itu dan ikut menentukan kado apa yang akan kami beli 😉
Memahami rasa kecewa. Di episode yang lain, Strawberry dan teman-temannya akan mengikuti kompetisi dansa. Berhubung yang berprofesi sebagai guru tari hanya Plum, tentu saja yang lainnya kesulitan mengikuti keinginan Plum lalu satu per satu mengalami kecelakaan akibat menari. Plum kecewa dan ‘ngambek’ nggak mau ikut lomba dansa karena pengganti sahabat-sahabatnya bukan yang ia percaya dalam hal menari. Jujur, saya sering kesulitan menerangkan arti kata kecewa pada Langit. Saya sering menggantinya dengan kata sedih. Setelah melihat episode ini, saya bisa mengaitkan arti kata kecewa dengan cerita di atas 🙂
Berkata yang baik. Ada episode lain di mana Strawberry menjadi putri raja. Dua saudarinya (Lemon dan Raspberry), selalu meminta segala hal sambil berteriak dan nggak sabar, sementara Strawberry kebalikannya. Ketebak, kan, gimana episode ini memudahkan saya untuk mengajari Langit untuk berkata-kata baik?
Dan banyak lagi…
Hari ini, Langit berusia 5 tahun.Apakah berarti saya berkeinginan Langit meniru segala sifat dan kelakuan Strawberry? Tentu tidak. Karena saya, yang baru 5 tahun menjadi orang tua ini, masih cetek sekali ‘ilmu’nya. Yang saya sadari, sebagai orang tua, saya harus pintar-pintar memilah dan berkreasi dalam mengenalkan anak mengenai nilai-nilai kehidupan. Mungkin cara ini tidak sempurna, but hey, siapa yang menuntut kita untuk jadi orang tua sempurna, sih? Dan, ehm, sempurna menurut siapa?
Menyadari diri saya, yang masih memiliki BANYAK sekali kekurangan, rasanya saya nggak pantas menuntut Langit, anak usia 5 tahun untuk menjadi sempurna.
Thank you, kiddo, being your mother is the best way to learn about life. Happy birthday, sweetheart 🙂
Pola Asuh Strawberry Shortcake
Strawberry Shortcake merupakan salah satu serial animasi yang sangat populer di kalangan anak-anak saat ini. Serial ini memiliki berbagai nilai-nilai positif yang dapat diaplikasikan dalam pola asuh anak. Dalam beberapa episode, Strawberry dan teman-temannya menghadapi berbagai masalah dan tantangan, namun mereka selalu menunjukkan sikap yang baik dan solusi yang positif. Hal ini dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dalam menghadapi masalah dan belajar mengenai empati, rasa kecewa, dan berkomunikasi dengan baik.
Dalam episode yang menceritakan tentang Strawberry dan sahabat-sahabatnya melakukan kado rahasia, anak-anak diajarkan untuk memahami orang lain dan memikirkan apa yang disukai oleh orang tersebut. Hal ini dapat mengajarkan anak-anak untuk menjadi lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, serta menghargai perbedaan. Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak dapat belajar untuk lebih memperhatikan orang lain dan memberikan perhatian yang lebih kepada mereka.
Dalam episode lain yang mengisahkan tentang kekecewaan Plum karena pengganti sahabat-sahabatnya dalam lomba dansa, anak-anak diajarkan untuk memahami rasa kecewa dan bagaimana menghadapinya. Ketika anak-anak mengalami kekecewaan, penting bagi orang tua untuk membantu mereka mengenali dan mengungkapkan perasaan tersebut. Dalam kasus ini, Strawberry dan teman-temannya menunjukkan dukungan dan pemahaman terhadap kekecewaan Plum, sehingga anak-anak dapat belajar untuk mengatasi rasa kecewa dengan cara yang lebih positif.
Dalam episode di mana Strawberry menjadi putri raja, anak-anak diajarkan untuk berkata-kata dengan baik. Strawberry selalu menggunakan kata-kata yang sopan dan baik saat berbicara dengan saudara-saudaranya. Hal ini dapat mengajarkan anak-anak untuk selalu berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain. Sebagai orang tua, kita dapat menggunakan contoh ini untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berkomunikasi dengan baik dan menggunakan kata-kata yang baik.
Selain itu, Strawberry Shortcake juga menunjukkan karakter Strawberry yang aktif dan bergerak bebas. Strawberry digambarkan naik scooter, memanjat gunung, dan bermain seluncuran. Hal ini dapat menginspirasi anak-anak untuk aktif dan bergerak, serta tidak terpaku pada stereotipe gender. Anak-anak diajarkan bahwa semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, dapat melakukan hal-hal yang sama dan mengeksplorasi minat dan potensi mereka tanpa batasan.
Sebagai orang tua, kita dapat mengambil pelajaran dari Strawberry Shortcake dalam mendidik anak-anak kita. Kita dapat mengajarkan mereka nilai-nilai positif seperti empati, rasa kecewa, dan berkomunikasi dengan baik melalui contoh-contoh dalam serial ini. Selain itu, kita juga dapat mendorong anak-anak untuk aktif dan bergerak, serta tidak terpaku pada stereotipe gender yang membatasi minat dan potensi mereka.
Namun, sebagai orang tua, kita juga harus menyadari bahwa pola asuh yang baik tidak hanya bergantung pada serial animasi atau program televisi. Kita juga harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus mengajarkan mereka tentang nilai-nilai positif, seperti empati, rasa kecewa, dan berkomunikasi dengan baik melalui interaksi langsung dan komunikasi yang terbuka.
Sebagai orang tua, kita harus menyadari bahwa tidak ada yang namanya orang tua sempurna. Kita semua memiliki kekurangan dan kesalahan. Namun, yang terpenting adalah kita belajar dan tumbuh bersama dengan anak-anak kita. Kita harus memahami bahwa mendidik anak adalah proses yang terus menerus dan kita harus terbuka terhadap perubahan dan perkembangan dalam pola asuh kita.
Happy birthday, sweetheart. Terima kasih telah memberi saya kesempatan untuk belajar tentang kehidupan melalui peran sebagai ibumu.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com