Pilah Pilih Termometer untuk Anak


Termometer adalah alat yang sangat penting dalam menjaga kesehatan anak. Dalam menjalankan peran sebagai ibu, termometer ibarat sahabat setia yang selalu siap membantu kita mengetahui perubahan suhu tubuh anak dengan akurat. Namun, tahukah kita bahwa ada banyak jenis termometer yang tersedia di pasaran? Penting bagi kita untuk mengetahui jenis termometer mana yang sesuai untuk anak kita.

Ketika anak kita mulai mengalami demam, langkah pertama yang sering kita lakukan adalah memegang dahi anak untuk mengetahui seberapa panasnya tubuhnya. Setelah itu, kita akan mencari termometer di kotak P3K untuk mengukur suhu tubuh anak. Dalam situasi seperti ini, termometer menjadi alat yang sangat dibutuhkan untuk memastikan perubahan suhu tubuh anak secara akurat.

Selama ini, saya lebih sering menggunakan termometer digital. Menurut saya, termometer digital ini cukup akurat dan mudah digunakan. Cara penggunaannya pun cukup sederhana, kita hanya perlu menyelipkan termometer digital di ketiak anak dan dalam beberapa detik, hasil suhu tubuh anak sudah bisa terlihat. Namun, ternyata ada banyak jenis termometer selain termometer digital, seperti termometer air raksa, termometer inframerah, termometer alkohol, termometer dinding, dan termometer laboratorium. Namun, kali ini kita akan fokus membahas termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh anak.

Saat mencari informasi mengenai pemilihan termometer yang tepat untuk anak, saya berdiskusi dengan dr. Sandra Darmawan Rompas, seorang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cinere. Beliau menjelaskan bahwa pemilihan termometer perlu disesuaikan dengan usia anak. Untuk bayi yang usianya di bawah 3 bulan, disarankan menggunakan termometer rectal. Sedangkan untuk anak yang usianya di atas 3 bulan, kita bisa menggunakan termometer yang lain seperti termometer di dahi, ketiak, atau telinga.

Baca Juga:  3 Jenis Perkembangan Bayi 8 Bulan yang Tangkas

Mari kita bahas satu per satu jenis termometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu tubuh anak.

Termometer Digital

Jenis termometer ini adalah yang paling umum digunakan oleh ibu-ibu. Termometer digital sangat praktis digunakan, kita hanya perlu meletakkannya di ketiak anak dan dalam beberapa detik, suhu tubuh anak sudah terbaca di layar termometer. Namun, saya pernah mengalami kesulitan ketika mengukur suhu tubuh anak saya yang sering bergerak-gerak dan sulit diam. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa termometer digital menempel langsung di kulit anak ketika diukur di ketiak. Jika termometer digital digunakan di mulut, disarankan untuk tidak menggunakan termometer tersebut setelah anak makan selama 30 menit. Menurut pengalaman teman saya, termometer digital lebih cocok digunakan untuk anak usia di atas 4 tahun karena anak-anak pada usia tersebut sudah bisa diajak bekerjasama.

Termometer Telinga

Termometer telinga juga merupakan pilihan yang banyak digunakan oleh ibu-ibu. Salah satu teman saya, Thatha, mengatakan bahwa termometer telinga lebih cepat dan akurat dalam mengukur suhu tubuh anak. Dalam beberapa detik saja, hasil suhu tubuh sudah bisa terlihat. Menurut pengalaman Thatha, termometer ini cocok untuk anak usia toddler yang tidak betah jika termometer ditempel di ketiak atau mulut. Namun, perlu diperhatikan bahwa kondisi kotoran telinga atau saluran telinga harus bersih agar tidak mengganggu keakuratan pengukuran. Beberapa artikel kesehatan juga menyebutkan bahwa termometer telinga kurang cocok digunakan pada bayi karena liang telinga mereka masih kecil. American Academy of Pediatrics (AAP) juga tidak menganjurkan penggunaan termometer telinga pada bayi berusia kurang dari tiga bulan. Oleh karena itu, penggunaan termometer telinga disarankan untuk anak yang usianya sudah cukup besar.

Baca Juga:  5 Tips Membujuk Balita Susah Makan

Termometer Empeng

Termometer empeng memiliki bentuk yang unik, mirip dengan empeng yang biasa digunakan oleh bayi. Jenis termometer ini dirancang khusus untuk anak-anak sehingga mereka merasa nyaman saat pengukuran suhu tubuh. Menurut dr. Sandra, termometer empeng sangat direkomendasikan untuk bayi karena dapat membuat mereka tetap merasa nyaman. Namun, pengukuran suhu tubuh dengan termometer empeng membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar 6 menit, karena harus menunggu proses anak mengempeng.

Termometer Air Raksa

Termometer air raksa merupakan jenis termometer yang sudah cukup lama ada di pasaran. Termometer ini menggunakan air raksa atau merkuri sebagai pengisinya. Jika menggunakan termometer digital, hasil pengukuran suhu tubuh dapat langsung terlihat setelah terdengar suara bip. Namun, pada termometer air raksa, kita perlu mengawasi naiknya air raksa pada pipa kapiler agar dapat melihat hasil pengukuran. Biasanya, kita perlu menunggu sekitar 3 hingga 5 menit. Selain itu, termometer air raksa tidak dapat membaca suhu tubuh anak jika tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, termometer air raksa sudah tidak direkomendasikan lagi oleh dr. Sandra.

Dalam memilih termometer yang sesuai untuk anak, kita juga perlu mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan anak. Pastikan kita membaca instruksi penggunaan termometer dengan teliti dan mengikuti petunjuk yang diberikan. Selain itu, penting untuk membersihkan termometer setelah digunakan agar tidak menularkan infeksi pada anak kita.

Dalam menjaga kesehatan anak, termometer menjadi salah satu alat yang penting. Dengan menggunakan termometer yang tepat, kita dapat mengukur suhu tubuh anak dengan akurat dan cepat. Pemilihan termometer yang sesuai dengan usia anak sangat penting agar hasil pengukuran suhu tubuh lebih akurat. Oleh karena itu, sebagai ibu-ibu, kita perlu mengetahui jenis termometer yang tersedia di pasaran dan memilih yang paling sesuai untuk anak kita. Dengan begitu, kita dapat dengan mudah dan cepat mengetahui perubahan suhu tubuh anak dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatannya.

Baca Juga:  7 Makanan Tinggi Kalsium untuk si Kecil yang Prima


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com