4 Games Super Seru untuk Kegiatan Berenang si Kecil
Pada saat itu, cuaca sudah mulai sore dengan suara kecipak-kecipuk air yang terdengar nyaring di telinga. Saya melihat si Kecil begitu menikmati waktu berenang bersama saya. Sebagai seorang ibu, saya merasa senang melihat anak saya bahagia. Alih-alih mengajaknya segera pulang, saya memutuskan untuk turut bersenang-senang dengan bermain air bersamanya. Saya sadar bahwa berenang adalah salah satu aktivitas favorit si Kecil, dan aktivitas ini memiliki banyak manfaat bagi perkembangannya.
Berenang bersama anak memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak. Selain itu, berenang juga dapat meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri si Kecil. Meskipun teknik berenangnya belum sempurna, gerakan-gerakan yang ia lakukan dapat merangsang perkembangan otot fisik dan saraf otaknya. Inilah mengapa saya sering mengajaknya berenang di akhir pekan daripada hanya sekedar menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan.
Biasanya, kami berenang di kolam renang umum yang disediakan di perumahan tempat tinggal kami. Di sana, kami sering bertemu dengan orang tua lain yang juga sedang bermain air bersama anak-anak mereka. Tidak hanya sekedar mengobrol, kami juga sering memainkan berbagai games seru untuk mengajarkan si Kecil berenang.
Salah satu game yang sering kami mainkan adalah permainan menangkap ikan. Caranya sangat sederhana, saya berdiri berhadapan dengan si Kecil di kolam renang yang dangkal. Kemudian, saya meminta si Kecil untuk berpura-pura menangkap ikan di sekitarnya dengan gerakan tangan seperti berenang gaya bebas. Si Kecil akan berusaha mengumpulkan “ikan” dengan berjongkok dan membuat cipratan air melalui gerakan tangannya. Setelah menghitung sampai 10, saya bertanya padanya, “Sudah berapa ikan yang kamu dapat?” Saya memberikan pujian seolah-olah ia telah berhasil menangkap banyak ikan.
Selain itu, kami juga sering memainkan permainan lampu merah – lampu hijau. Saya duduk di tepi kolam renang anak-anak, sedangkan si Kecil berdiri di dekat saya. Saya memberikan aba-aba seperti rambu-rambu lalu lintas. Ketika saya menyebutkan lampu hijau, si Kecil harus menendang-nendangkan kakinya dengan cepat ke permukaan air. Jika saya menyebutkan lampu kuning, si Kecil harus menendang-nendangkan kakinya secara perlahan. Sedangkan jika saya menyebutkan lampu merah, si Kecil harus berhenti menendangkan kakinya. Permainan ini tidak hanya melatih keseimbangan fisik si Kecil, tetapi juga melatih konsentrasi dan kecepatan tanggapannya.
Selanjutnya, kami juga sering bermain permainan berbicara dengan ikan. Si Kecil diminta untuk berimajinasi bahwa ada banyak ikan di sekelilingnya. Kemudian, saya meminta si Kecil untuk berkomunikasi dengan ikan-ikan tersebut dengan cara meniupkan gelembung dan mendekatkan telinganya ke dalam air seakan-akan ia sedang mendengarkan ikan yang sedang berbicara. Tentu saja, saya selalu mengawasi si Kecil agar tetap aman saat bermain dalam air. Setelah si Kecil berdiri, saya bertanya apa yang dikatakan oleh “ikan-ikan” tersebut. Permainan ini tidak hanya melatih imajinasi si Kecil, tetapi juga melatih kemampuan berkomunikasinya.
Terakhir, kami juga sering bermain permainan motorboat float. Permainan ini dilakukan di kolam yang lebih dalam untuk melatih si Kecil mengambang. Saya menggendong si Kecil dengan memegang bagian bawah lengan atau ketiaknya menghadap kepada saya. Kemudian, saya berjalan mundur dengan perlahan sambil memberikan si Kecil kesempatan untuk mengayunkan kedua kakinya ke depan dan ke belakang seperti sedang berenang. Untuk keamanan tambahan, saya juga memakaikan pelampung pada si Kecil. Namun, secara bertahap saya mengajaknya bermain tanpa menggunakan pelampung agar ia bisa belajar mengambang dengan sendirinya.
Keempat permainan tersebut tidak hanya seru dan menyenangkan, tetapi juga memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan si Kecil. Permainan ini melatih pernapasan, keseimbangan fisik, serta koordinasi saraf otaknya agar ia bisa berenang dengan sempurna di masa depan. Namun, perlu diingat bahwa pengawasan orang dewasa tetap diperlukan saat anak berenang. Hindari membiarkan si Kecil berenang tanpa pengawasan karena keselamatan dan kenyamanannya adalah yang terpenting.
Selamat bermain air bersama si Kecil di akhir pekan nanti!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com