Tips Memilih Selimut Bayi
Selamat atas kelahiran si Kecil, Bu! Semoga selalu semangat mendampingi tumbuh kembang si Kecil, ya. Tahukah, Bunda? Di usianya yang masih dini, tubuh si Kecil belum bisa menyesuaikan dengan perubahan suhu di sekitarnya. Itu sebabnya, setiap malam, saya selalu memastikan agar ia tetap hangat dalam selimutnya. Selimut bayi yang saya gunakan pun tidak asal pilih, Bu. Banyak pertimbangan yang saya pikirkan sebelum memutuskan membeli selimut untuk si Kecil. Ini beberapa di antaranya. Simak yuk, Bu!
1. Punya Label SNI
Pertama, selimut bayi yang baik memiliki label SNI. Apakah Bunda pernah melihat label SNI (Standar Nasional Indonesia) di pakaian yang dibeli untuk si Kecil? Nah, Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian memang menerapkan aturan cukup ketat untuk pakaian bayi, Bu. Semua pakaian bayi wajib memiliki label SNI, sehingga terbukti menggunakan bahan-bahan yang aman untuk bersentuhan dengan kulit si Kecil. Jadi, sebelum memilih pola dan bahan yang cocok, pastikan ada label SNI di plastik kemasan atau kain selimut yang akan dibeli ya, Bu.
2. Ukuran Selimut
Ukuran selimut si Kecil juga perlu diperhatikan, Bu. Hal ini agar selimut bisa menutupi badan si Kecil dengan baik dan tetap membuatnya nyaman. Dulu, saya mencari ukuran selimut standar, yang panjangnya sekitar 1-1,5 meter. Posisikan selimut di bawah lengan atau diapit ketiaknya ya, Bu. Hal ini untuk meminimalisir risiko wajah si Kecil tertutup selimut saat dia bergerak dalam tidur sehingga kesulitan bernapas.
3. Bahan yang Lembut
Berbeda dengan orang dewasa, kulit bayi umumnya masih sangat sensitif. Itu sebabnya, selain memerhatikan label SNI, pastikan selimut yang digunakan si Kecil memiliki bahan yang lembut dan juga aman bagi kulitnya. Perlu Bunda ketahui, selimut yang bahannya lembut biasanya dipatok dengan harga lebih tinggi. Selama harganya masih masuk akal, Bunda bisa memilih selimut dengan kualitas lebih tinggi meskipun harus membayar lebih mahal. Umumnya, ada harga memang ada rupa, Bu. Apabila Bunda hendak membeli selimut secara online, pastikan Bunda sudah mengetahui jenis bahan atau merk yang akan dibeli.
3. Siapkan Lebih dari Satu Jenis Selimut
Dari artikel online yang saya baca, sengatan panas akibat membungkus si Kecil dengan selimut yang terlalu tebal menjadi salah satu penyebab umum SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian mendadak pada bayi. Itu sebabnya, Bunda perlu menyiapkan lebih dari satu jenis selimut untuk si Kecil. Sebagai contoh, bahan selimut tipis seperti sutra sangat cocok digunakan untuk menyelimuti si Kecil ketika berada di tempat panas. Sementara bahan selimut yang lebih tebal, seperti bulu sintetis, bisa Bunda gunakan untuk menyelimuti si Kecil ketika ia berada dalam ruangan ber-AC.
4. Pilih Selimut Minim Hiasan
Bunda pasti setuju bahwa keamanan dan kesehatan si Kecil merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, Bunda perlu lebih waspada ketika membeli perlengkapan bayi. Sekarang ada banyak sekali selimut bayi yang dihias dengan pita dan pernak-pernik lainnya. Meski terlihat cantik, namun si Kecil berisiko terjerat pita atau bahkan tersedak hiasan selimutnya, Bu. Jadi, sebisa mungkin cobalah mencari selimut bayi dengan model polos atau tanpa pernak-pernik.
Nah, itulah beberapa tips untuk memilih selimut yang pas untuk si Kecil. Dengan mempertimbangkan empat hal di atas, si Kecil dapat beristirahat dengan lebih nyaman dan aman, Bu. Selamat berburu selimut bayi!
Selimut Bayi yang Aman dan Nyaman untuk Si Kecil
Memilih selimut bayi yang tepat adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh para orang tua. Sebagai orang tua, tentunya kita ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, termasuk dalam memilih selimut yang akan digunakan untuk menyelimuti mereka saat tidur. Sebuah selimut yang baik tidak hanya akan membuat si Kecil tetap hangat, tetapi juga aman, nyaman, dan tidak mengganggu pernapasan mereka. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih selimut bayi yang tepat.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah adanya label SNI (Standar Nasional Indonesia) pada selimut bayi yang akan dibeli. Label SNI menjamin bahwa selimut tersebut telah melewati uji kualitas dan keamanan yang ketat, sehingga aman digunakan oleh si Kecil. Selain itu, pastikan juga bahwa selimut tersebut memiliki ukuran yang sesuai dengan tubuh si Kecil. Selimut yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat membuat si Kecil tidak nyaman saat tidur.
Selain itu, pilihlah selimut yang terbuat dari bahan yang lembut dan aman bagi kulit si Kecil. Kulit bayi masih sangat sensitif, sehingga penting untuk memilih selimut yang tidak akan menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit mereka. Selimut yang terbuat dari bahan alami seperti katun atau sutra dapat menjadi pilihan yang baik, karena bahan-bahan tersebut lebih lembut dan tidak akan menyebabkan iritasi pada kulit si Kecil.
Selain memperhatikan bahan dan ukuran selimut, juga penting untuk menyiapkan lebih dari satu jenis selimut untuk si Kecil. Hal ini dikarenakan suhu ruangan dan cuaca dapat berubah-ubah, sehingga si Kecil akan membutuhkan selimut yang berbeda-beda. Misalnya, selimut tipis untuk digunakan saat si Kecil berada di tempat yang hangat, dan selimut yang lebih tebal untuk digunakan saat si Kecil berada di tempat yang dingin.
Terakhir, pilihlah selimut yang minim hiasan. Meskipun selimut dengan hiasan-hiasan seperti pita atau bordir mungkin terlihat cantik, namun selimut tersebut dapat menjadi bahaya bagi si Kecil. Pita atau bordir yang longgar dapat membuat si Kecil terjerat atau bahkan tersedak jika mereka mencoba menggigit atau mengunyah selimut tersebut. Oleh karena itu, sebisa mungkin pilihlah selimut bayi yang polos dan minim hiasan.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, kita dapat memilih selimut bayi yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan si Kecil. Selimut yang baik akan membantu si Kecil tidur dengan nyenyak dan tetap hangat sepanjang malam. Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk memilih selimut yang terbaik untuk si Kecil.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com