Bayi Prematur: Fakta, Mitos, dan Cara Merawatnya
Penting untuk mengetahui fakta dan mitos seputar bayi prematur agar dapat merawatnya dengan tepat. Bayi prematur adalah bayi yang lahir saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Kondisi medis ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesehatan Bunda dan janin, serta keadaan psikis sang Bunda.
Tahukah, Bunda? Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di seluruh dunia ada sekitar 15 juta bayi prematur yang lahir setiap tahunnya. Ternyata, Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. Jumlah yang cukup mengkhawatirkan, bukan?
Mitos Seputar Bayi Prematur
Berikut ini beberapa mitos seputar bayi prematur yang perlu Bunda ketahui:
1. Bayi yang lahir kurang dari 34 minggu belum dapat menyusu
Pernyataan tersebut kurang akurat. Faktanya, bayi prematur yang lahir pada usia kandungan 28 minggu sekalipun dapat mengisap payudara Bunda untuk menyusu. Namun, setiap bayi memiliki kondisi berbeda, tergantung dari apakah mereka mengalami masalah pada sistem pernapasan atau gangguan medis lainnya.
2. Bayi prematur harus masuk inkubator
Hal ini kurang tepat, Bu. Bayi yang lahir normal ataupun prematur umumnya tetap membutuhkan kontak langsung dengan Bundanya. Sebaiknya, konsultasikan dulu dengan dokter anak dan tanyakan apakah si Kecil perlu masuk ke inkubator atau tidak. Jika kondisi bayi lemah dan berat badannya di bawah rata-rata, biasanya dokter akan menyarankan ia masuk ke inkubator.
3. Pelindung puting agar bayi dapat menyusu
Pernyataan tersebut tentu keliru. Faktanya, hanya sebagian kecil bayi prematur yang menggunakan perisai puting. Biasanya, bayi dianjurkan untuk menyusu langsung dari payudara Bunda saat pulang dari rumah sakit.
Fakta Seputar Bayi Prematur
Berikut ini beberapa fakta seputar bayi prematur yang perlu Bunda ketahui:
1. Infeksi saluran kemih bisa menyebabkan persalinan prematur
Infeksi yang satu ini bisa memengaruhi kandungan Bunda, lho. Rasa seperti terbakar ketika buang air kecil, sakit di seputar panggul, sering buang air kecil, urin tampak keruh serta berbau adalah gejala dari infeksi saluran kemih. Cegah dengan meminum banyak air putih dan hindari menunda buang air kecil.
2. Bayi prematur lebih berisiko mengalami masalah kesehatan
Kelahiran prematur menyebabkan si Kecil lebih rentan mengalami masalah kesehatan. Bayi dengan berat badan lebih rendah dari bayi normal memiliki jumlah sel darah putih rendah atau neutropenia, hal ini meningkatkan risiko infeksi.
3. Bunda yang masih remaja rentan melahirkan bayi prematur
Menurut Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan, Elizabeth Jane Soepardi, 50% bayi prematur lahir dari Bunda yang masih remaja. Di usia remaja, otak dan fisik seseorang masih dalam tahap pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan nutrisi yang tepat.
4. Tumbuh kembang bayi prematur sedikit terlambat
Bayi yang lahir secara prematur berisiko mengalami berbagai gangguan. Semakin kecil usia kehamilan dan berat lahir si Kecil, maka risiko gangguan tumbuh kembangnya juga semakin tinggi. Hal tersebut biasanya terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan organ-organ yang ia miliki belum sempurna.
Umumnya, bayi yang lahir prematur mencapai tahap perkembangan lebih lambat daripada bayi seusianya yang lahir normal. Namun Bunda tidak perlu khawatir karena setiap bayi memiliki tumbuh kembang yang berbeda.
Penyebab Bayi Prematur
Selain mengetahui mitos dan fakta seputar bayi prematur, Bunda juga perlu mengetahui beberapa faktor yang menyebabkan kelahiran prematur, di antaranya:
1. Infeksi
Infeksi pada kelamin dan saluran kemih merupakan penyebab kelahiran prematur yang paling sering terjadi. Selain itu, beberapa infeksi yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur, yaitu infeksi rubella, toxoplasmosis, herpes simpleks, infeksi bakteri vagina, infeksi selaput ketuban, klamidia, dan lain sebagainya.
2. Gaya hidup tak sehat
Tahukah Bunda? Ternyata gaya hidup tak sehat juga bisa jadi salah satu penyebab kelahiran prematur lho, seperti merokok saat hamil, mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, kelebihan atau kekurangan berat badan karena asupan nutrisi yang tidak tepat.
3. Penyakit tertentu
Selain infeksi, kelahiran prematur juga bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan ginjal, dan tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, bila Bunda mengalami kondisi tersebut saat sedang hamil, segeralah konsultasikan dengan dokter kandungan.
4. Penyebab lain
Kelahiran prematur juga bisa disebabkan oleh penyebab lain, seperti kondisi hamil kembar, hamil dengan jarak kurang dari 6 bulan dari kehamilan sebelumnya, bayi tabung, mengalami trauma, stres berat, ibu hamil berusia 17 tahun atau lebih dari 35 tahun saat hamil.
Cara Merawat Bayi Prematur
Cara merawat bayi prematur yang tepat bisa membantu si Kecil untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat. Berikut ini beberapa cara merawat bayi prematur yang bisa Bunda lakukan:
1. Gunakan metode kanguru
Metode kanguru merupakan posisi menggendong bayi dengan memasukkan si Kecil ke dalam baju atau menggunakan kain gendongan. Metode ini bertujuan agar kulit Bunda bersentuhan langsung dengan si Kecil. Melalui kontak ini, si Kecil akan mengenal aroma tubuh, sentuhan, serta irama napas dan detak jantung Bunda.
2. Perhatikan jadwal makan
Di awal kelahirannya, sebagian besar bayi yang lahir prematur perlu disusui sebanyak 8-10 kali sehari. Sebaiknya Bunda menghindari pemberian jeda dari waktu menyusui ke waktu menyusui selanjutnya lebih dari 4 jam. Hal ini bertujuan untuk mencegah si Kecil kekurangan cairan atau dehidrasi.
3. Perhatikan posisi tidur
Bunda perlu memastikan si Kecil tidur dengan posisi telentang, tidak miring atau tengkurap. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang mungkin terjadi pada bayi prematur.
4. Jauhkan dari orang yang sakit
Pastikan Bunda melindungi kesehatan si Kecil dengan menjauhkannya dari orang yang sedang sakit, seperti flu atau batuk. Lindungi si Kecil dari virus dan kuman penyebab penyakit dengan cara membatasi interaksi.
5. Jangan lewatkan jadwal imunisasi
Imunisasi diperlukan untuk melindungi si Kecil dari serangan penyakit serius, Bu. Jadi, luangkan waktu untuk imunisasi si Kecil sesuai dengan jadwal dari dokter, ya!
Namun jika Bunda atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Bunda bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Bunda bertanya susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Dengan mengetahui fakta dan mitos seputar bayi prematur serta cara merawatnya dengan tepat, Bunda dapat memberikan perawatan yang terbaik untuk si Kecil. Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan informasi dan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan si Kecil. Semoga si Kecil tumbuh dan berkembang dengan sehat!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com