Ketahui Perbedaan Sekolah Inklusi dengan SLB


Perbedaan Sekolah Inklusi dan SLB

Pendidikan inklusi dan Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah dua pilihan pendidikan yang tersedia bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Pilihan ini memberikan kesempatan kepada anak-anak tersebut untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak di salah satu dari kedua jenis sekolah ini, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara sekolah inklusi dan SLB.

Pertama, perbedaan mendasar antara sekolah inklusi dan SLB terletak pada batasan dan kondisi kekhususan murid yang diterima. Sekolah inklusi, seperti halnya sekolah reguler, menerima semua anak tanpa memandang kondisi fisik, intelektual, sosial, emosional, atau kondisi lainnya. Dalam sekolah inklusi, anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat belajar bersama dengan anak-anak normal di ruangan yang sama. Selain itu, mereka juga akan mendapatkan bimbingan khusus dari guru pembimbing yang telah terlatih untuk mengajar siswa ABK.

Di sisi lain, SLB adalah sekolah khusus yang diperuntukkan bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Sekolah ini hanya menerima anak-anak dengan disabilitas tertentu. Setiap sistem dalam SLB dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan para siswa, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, tenaga pengajar, hingga fasilitas sekolah. Misalnya, anak dengan tuna netra dan tuna wicara akan belajar dengan cara dan materi yang berbeda. Dalam SLB, para siswa akan mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan disabilitas yang mereka miliki.

Kedua, perbedaan antara sekolah inklusi dan SLB terletak pada fasilitas belajar mengajar. Di sekolah inklusi, ABK belajar bersama dengan anak-anak normal di ruangan yang sama. Materi yang diberikan pun sama untuk semua siswa. Namun, ABK akan mendapatkan bimbingan khusus dari guru pembimbing. Di sekolah inklusi, lingkungan sekolah harus memenuhi syarat yang mendukung bagi siswa ABK, termasuk memiliki guru yang terlatih untuk mengajar siswa ABK dan fasilitas yang memadai untuk mengakomodasi semua anak.

Baca Juga:  Serba Serbi Persiapan Pemeriksaan Histerosalpingografi (HSG)

Di sisi lain, di SLB, para siswa akan mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan dan disabilitas yang mereka miliki. Mulai dari konstruksi gedung, tenaga pengajar, cara guru dan staf berkomunikasi, semuanya akan disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan para siswa dengan keterbatasannya masing-masing. SLB juga memberikan perhatian yang lebih intensif terhadap perkembangan anak, mengingat mereka memiliki kebutuhan yang lebih spesifik.

Ketiga, perbedaan antara sekolah inklusi dan SLB terletak pada kemampuan kognitif anak. Sebelum memilih antara sekolah inklusi atau SLB, orang tua perlu mengevaluasi kemampuan kognitif anak terlebih dahulu. Jika anak memiliki kemampuan kognitif yang baik dan derajat kebutuhan khususnya tidak terlalu berat, orang tua dapat mempertimbangkan untuk menyekolahkan anak di sekolah inklusi. Di sekolah inklusi, anak-anak diperlakukan secara sama dan akan mendapatkan materi pelajaran yang sama seperti anak-anak normal.

Namun, jika anak memiliki kemampuan kognitif di bawah rata-rata, mereka mungkin akan menghadapi kesulitan dalam mengikuti pembelajaran atau mengejar ketinggalan jika disekolahkan di sekolah inklusi. Dalam hal ini, lebih baik untuk menyekolahkan anak di SLB, di mana mereka akan mendapatkan perhatian dan pendampingan yang lebih intensif sesuai dengan kebutuhan mereka.

Keempat, perbedaan antara sekolah inklusi dan SLB terletak pada kriteria seleksi. Di sekolah inklusi, ada serangkaian kriteria yang harus dipenuhi oleh siswa, seperti batasan usia pada setiap jenjang, nilai akademis minimal, dan keterangan dari psikolog atau dokter yang mengevaluasi kelayakan anak untuk belajar di sekolah inklusi. Kriteria ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa yang masuk ke sekolah inklusi benar-benar membutuhkan pendidikan inklusif.

Sementara itu, SLB tidak menerapkan kriteria seleksi yang ketat seperti sekolah inklusi. SLB bertujuan untuk memberikan bekal kepada para ABK agar mereka dapat mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sekolah ini lebih menekankan pada pengembangan keterampilan hidup daripada aspek akademis. Di SLB, perkembangan anak dipantau secara intensif oleh para pengajar dan staf sekolah.

Baca Juga:  Tips Mengawasi dan Mempersiapkan Kehamilan Bulan ke-7

Sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anak di sekolah inklusi atau SLB, sangat penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau dokter terlebih dahulu. Mereka akan dapat memberikan informasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak.

Dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, kita harus mempertimbangkan dengan matang dan memahami perbedaan antara sekolah inklusi dan SLB. Kedua jenis sekolah ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang terpenting adalah memilih sekolah yang dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com