Infeksi Saluran Kemih (ISK), atau yang sering disebut sebagai honeymoon disease atau penyakit pengantin baru, merupakan suatu kondisi yang dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyebab ISK sendiri cukup beragam, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada anak-anak, biasanya ISK terjadi karena kurangnya kebersihan saat membersihkan organ kelamin. Sedangkan pada orang dewasa, terutama pengantin baru, ISK sering terjadi karena kurangnya kebersihan organ intim sebelum atau sesudah berhubungan intim.
Saya sendiri baru-baru ini mengalami ISK, meskipun saya sudah tidak termasuk dalam golongan pengantin baru. Penyebabnya adalah karena selama liburan lebaran kemarin, saya sering bepergian dan menggunakan toilet umum yang hygienitasnya diragukan. Selain itu, ISK juga sering dialami oleh ibu pasca persalinan atau mereka yang setelah menjalani operasi dan menggunakan kateter.
Gejala yang saya alami cukup cepat muncul. Pada hari Selasa sore, saya merasakan gejala anyang-anyangan, yaitu rasa ingin buang air kecil (BAK), tetapi jumlahnya sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Dan pada malam harinya, sebelum tidur, saya melihat darah dalam urine saya yang membuat saya panik.
Setelah melakukan pencarian informasi melalui browsing, saya menyadari bahwa gejala-gejala tersebut mengarah pada ISK. Saya sempat khawatir karena salah satu artikel yang saya baca juga menyebutkan kemungkinan adanya batu ginjal, yang mana dalam riwayat keluarga saya juga terdapat kasus batu ginjal.
Malam itu, saya langsung mengambil tindakan dengan memperbanyak minum air putih dan mengikat jempol kaki dengan karet sesuai saran dari teman saya, Manda. Hasilnya, saya terus bolak-balik ke kamar mandi hingga larut malam untuk meringankan nyeri dan melihat darah yang keluar.
Berdasarkan pengalaman ini, ada beberapa hal penting yang perlu saya catat dan bagikan kepada semua orang. Pertama, minumlah air putih dalam jumlah yang cukup. Air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Untuk mengetahui kebutuhan air putih dalam tubuh, kita dapat mengalikan berat badan dengan angka 33, maka hasilnya adalah kebutuhan air putih manusia dalam satuan milliliter.
Kedua, jangan pernah menahan keinginan untuk buang air kecil. Fungsi buang air kecil adalah untuk membersihkan kandung kemih dari bakteri yang berkembang biak di dalam urin. Jika kita menahannya, bakteri tersebut dapat berkumpul di saluran kemih dan menyebabkan terjadinya ISK.
Ketiga, jika kita sering mengonsumsi aneka vitamin atau minuman lain yang dilarutkan dalam air, sebaiknya segera minum air putih setelahnya. Menurut dokter yang saya konsultasikan, larutan tersebut seringkali mengkristal di ginjal atau saluran kemih, yang dapat menyebabkan ISK.
Keempat, jangan lupa untuk membersihkan organ intim setelah buang air kecil. Penggunaan tisu kering biasa seringkali meninggalkan serat di organ intim. Untuk menghindari hal ini, saya menggunakan tisu khusus daerah kewanitaan, seperti Tisu Sirih Wangi dari Sariayu Martha Tilaar. Produk ini mengandung ekstrak daun sirih yang berfungsi sebagai antibakteri dan menjaga kebersihan daerah intim wanita serta membantu mencegah keputihan. Kelebihannya, tisu ini juga praktis digunakan di mana saja karena kemasannya sachet dan tidak mengandung alkohol.
Selanjutnya, kita juga perlu berhati-hati dalam pemilihan pakaian. Hindarilah penggunaan celana yang terlalu ketat, seperti skinny jeans atau legging, karena hal ini dapat menghambat sirkulasi udara di area intim. Berikan waktu untuk kulit di bawah sana untuk “bernapas”.
Terakhir, bagi yang mengalami keputihan, penggunaan panty liner memang bisa membantu mengatasi rasa tidak nyaman, namun sebaiknya gantilah panty liner secara teratur. Penggunaan celana dalam atau panty liner dalam waktu yang lama dapat memungkinkan pertumbuhan bakteri.
Jika Anda mengalami ISK dan perlu berkonsultasi dengan dokter, biasanya Anda akan diberikan antibiotik serta obat untuk saluran kemih. Penyembuhan ISK biasanya cukup cepat, hanya dengan mengkonsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter selama 2-3 kali, gejala ISK sudah dapat mereda. Namun, perlu diingat bahwa ISK dapat kambuh, jadi perlu menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim agar tidak terkena ISK lagi di masa depan.
Berdasarkan pengalaman yang sangat menyakitkan ini, saya berusaha sebisa mungkin untuk menjaga agar tidak terkena ISK lagi. Saya menyadari pentingnya menjaga kebersihan organ intim dan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan ISK. Semoga tulisan ini dapat memberikan informasi dan pengingat bagi semua orang agar dapat mencegah dan mengatasi ISK dengan baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com