Fraktur Greenstick, Patah Tulang yang Sering Dialami Bayi dan Anak-Anak


Fraktur Greenstick adalah salah satu jenis patah tulang yang sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Patah tulang Greenstick terjadi ketika tulang menekuk dan retak, tetapi tidak pecah menjadi dua bagian. Istilah “Greenstick” digunakan karena kondisi tulang yang patah mirip seperti ranting muda yang dipatahkan. Fraktur ini umumnya terjadi pada tulang panjang seperti tulang lengan, tulang kering, tulang paha, dan tulang panjang lainnya.

Patah tulang Greenstick sangat sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini disebabkan karena tulang pada kelompok usia ini masih sangat rapuh, sehingga lebih rentan terhadap jenis patah tulang ini.

Ada beberapa tipe patah tulang Greenstick yang perlu diketahui, di antaranya adalah:

1. Fraktur Greenstick Klavikula:
Fraktur ini terjadi ketika anak terkena pukulan langsung di daerah dada bagian atas, bahu, atau tangan yang sedang terulur. Anak yang masih remaja juga berisiko mengalami fraktur ini karena tulang klavikula baru menjadi lebih kuat pada usia sekitar 20 tahun.

2. Fraktur Pergelangan Tangan Greenstick:
Fraktur ini dapat terjadi ketika anak jatuh dari ketinggian dan mendarat dengan tangan terentang untuk menghindari cedera. Patah tulang pada bagian bawah atau tengah jari-jemari atau tulang lengan bawah dapat terjadi ketika mengalami fraktur pergelangan tangan Greenstick.

3. Fraktur Greenstick Tibia:
Fraktur ini terjadi ketika bayi atau anak-anak mengalami patah tulang pada poros tibia bagian tengah atau bawah. Patah tulang ini bisa terjadi ketika anak mendapat pukulan langsung pada kakinya atau jatuh dari ketinggian dan mendarat di atas kakinya.

Anak kecil sering bermain di luar ruangan dan melakukan berbagai aktivitas fisik, sehingga berisiko mengalami cedera. Namun, penyebab paling umum dari patah tulang Greenstick ini adalah jatuh dari ketinggian karena bermain melompat. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi dan memberikan pengawasan saat anak bermain di luar ruangan.

Baca Juga:  Kapan Bayi Bisa Tengkurap? Ternyata Ini Tandanya!

Tanda-tanda yang dapat muncul pada patah tulang Greenstick antara lain adalah rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, atau memar di lokasi patah tulang, deformitas anggota badan pada kasus yang parah, penurunan gerakan sendi atau anggota badan untuk mencegah rasa sakit. Patah tulang ini lebih sering terjadi di tungkai bagian atas daripada tungkai bagian bawah.

Anak mungkin kesulitan menjelaskan cedera yang dialami dan gejala yang dirasakan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengamati perilaku anak. Jika anak terus mengalami rasa sakit, terutama pada anggota tubuh tertentu, atau ia mengurangi penggunaan salah satu anggota tubuh saat beraktivitas karena tidak dapat menekuk atau menekan persendiannya dan rasa sakit tidak mereda setelah 2-3 hari, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Proses pemulihan dari patah tulang Greenstick biasanya memakan waktu sekitar 4 hingga 8 minggu, tergantung pada tingkat keparahan patah tulang. Selama masa pengobatan dan pemulihan, orang tua perlu memberikan dukungan emosional kepada anak. Anak mungkin menolak memakai belat atau gips karena merasa gerakannya terbatas. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan pengertian dan penjelasan yang tepat kepada anak. Jika patah tulang terjadi pada tangan yang dominan untuk beraktivitas, anak akan membutuhkan bantuan untuk melakukan banyak hal. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mengawasi proses pemulihan.

Selain mengawasi anak saat bermain di luar ruangan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah patah tulang Greenstick, antara lain:

1. Ingatkan anak untuk bermain di permukaan yang lembut untuk memberikan perlindungan dari dampak parah pada tulang.
2. Jika anak mengikuti olahraga atau aktivitas berat, pastikan dia juga mengenakan alat pelindung atau perlengkapan keselamatan yang sesuai.
3. Awasi anak-anak saat bermain di luar ruangan untuk menghindarkan mereka dari berbagai jenis cedera dan kecelakaan.

Baca Juga:  14 Makanan untuk Meningkatkan Imun Tubuh di Musim Pancaroba

Namun, walaupun telah mengambil langkah-langkah pencegahan yang ketat, masih ada kemungkinan terjadinya kecelakaan. Jika kecelakaan terjadi, segera periksa kondisi anak. Jika dirasa berbahaya, terutama pada bayi, segera bawa anak ke dokter. Orang tua juga dapat melindungi anak-anak dengan memberikan mereka asupan vitamin C dan D secara teratur untuk menjaga kesehatan tulang mereka.

Penting bagi orang tua untuk selalu memperhatikan kegiatan anak dan memberikan pengawasan yang baik. Jika terjadi kecelakaan atau cedera, segera lakukan penanganan yang tepat dan bawa anak ke dokter jika diperlukan. Dengan adanya pemahaman yang baik tentang patah tulang Greenstick, orang tua dapat lebih siap dan mampu memberikan perawatan yang diperlukan untuk anak mereka.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com