Pentingnya Pertolongan Pertama Demam dan Batuk Pilek pada Anak
Pada dasarnya, setiap anak pasti akan mengalami batuk pilek dan demam. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi pada masa pertumbuhan anak. Namun, sebagai orangtua, kita perlu mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama saat anak mengalami gejala-gejala tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai pentingnya pertolongan pertama demam dan batuk pilek pada anak.
Sebelum membahas lebih lanjut, kita perlu memahami bahwa batuk pilek dan demam merupakan gejala umum yang biasanya terjadi pada anak-anak. Batuk pilek biasanya akan diikuti dengan demam. Ketika anak mengalami demam, para ibu sering kali merasa panik dan khawatir tentang kondisi anak mereka. Terutama bagi ibu yang baru pertama kali mengalami anak demam yang disertai batuk pilek, mereka mungkin belum tahu bagaimana cara menangani kondisi tersebut.
Untuk mengatasi kepanikan ini, dr. Dimple Nagrani, Sp.A memberikan beberapa saran yang berguna. Pertama, ketika anak mengalami demam, pastikan untuk memeriksa suhu tubuh anak dengan menggunakan termometer ketiak. Hal ini karena hasil pengukuran suhu tubuh dengan termometer ketiak lebih valid. Beberapa faktor yang sering menyebabkan suhu tubuh anak meningkat adalah infeksi, radang, dehidrasi, dan lingkungan. Misalnya, jika anak bermain di luar dan terkena sinar matahari, maka suhu tubuh anak akan meningkat ketika diukur.
Selain itu, dr. Dimple juga menyarankan untuk mengamati beberapa hal saat anak mengalami demam. Pertama, perhatikan berapa lama demam berlangsung. Kedua, perhatikan apakah ada gejala lain yang menyertai seperti diare, batuk, atau pilek. Ketiga, perhatikan apakah anak masih aktif bergerak dan nafsu makan serta minum masih baik. Dan yang terakhir, perhatikan apakah anak terlihat lemas atau bahkan tidak sadarkan diri.
Setelah mengetahui beberapa hal tersebut, kita dapat memberikan pertolongan pertama yang sesuai. Pertama, pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Cairan dapat diberikan melalui air minum atau makanan berkuah seperti sop. Kedua, kompres tubuh anak dengan menggunakan air hangat atau air suhu ruang. Penting untuk diingat bahwa kompresan harus menggunakan air hangat atau suhu ruang, dan tidak boleh menggunakan air dingin atau es batu.
Selanjutnya, jika suhu tubuh anak sudah mencapai di atas 38 derajat celcius, obat penurun demam dapat diberikan. Selain itu, pastikan juga untuk memberikan makanan dan minuman kepada anak sedikit-sedikit tapi sering. Jika demam berlangsung selama 3 kali 24 jam dan tidak kunjung membaik, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak selalu perlu memberikan antibiotik jika dokter tidak menyarankan. Antibiotik tidak selalu menjadi solusi dan harus digunakan dengan bijaksana.
Selain memberikan pertolongan pertama secara fisik, penting juga bagi orangtua untuk tetap tenang dan tidak panik. Kita harus tetap tenang agar dapat mencari tahu apa yang dirasakan dan diinginkan oleh anak kita. Ketika anak sakit, kita sebagai orangtua sering kali merasa panik dan khawatir. Namun, hal ini tidak akan membantu dalam memberikan pertolongan pertama yang efektif. Sebaliknya, panik dan khawatir hanya akan membuat situasi semakin rumit. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan bersikap bijaksana dalam menghadapi situasi ini.
Terkait dengan hal ini, psikolog Tara De Thouars, BA, Psi, memberikan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengatasi rasa panik ketika anak sakit. Pertama, atur napas dengan teratur. Dalam hati, katakanlah “saya tarik napas, saya buang napas” untuk membantu menenangkan diri. Kedua, beri diri sendiri waktu sejenak untuk beristirahat. Tujuannya adalah agar kita dapat merilekskan diri. Percayakan anak pada anggota keluarga lain dan gunakan waktu tersebut untuk minum dan mengatur napas. Namun, penting juga untuk tidak terlalu lama dalam step back ini agar kita tetap dapat memantau kondisi anak dengan baik. Terakhir, berikan afirmasi positif kepada diri sendiri. Katakanlah bahwa semua akan baik-baik saja. Sugesti positif akan membuat kita lebih tenang dan dapat menghadapi situasi dengan lebih baik.
Selain memberikan pertolongan pertama secara fisik dan mengatasi rasa panik, penting juga untuk mempersiapkan survival kit yang lengkap di rumah atau dalam tas. Survival kit ini berisi berbagai macam obat-obatan yang dapat digunakan saat anak mengalami batuk pilek dan demam. Beberapa obat yang perlu ada dalam survival kit adalah obat batuk, obat pilek, obat penurun demam, dan balsam untuk membantu meringankan gejala batuk dan flu seperti bersin, hidung tersumbat, dan demam.
Salah satu produk yang dapat digunakan adalah Transpulmin. Saya pribadi menggunakan Transpulmin Kids untuk anak saya yang berusia 4.5 tahun. Transpulmin Kids mengandung bahan-bahan alami seperti eucalyptus, ekstrak chamomile, dan zat aktif champor dan menthol. Saya biasanya mengoleskan Transpulmin Kids pada bagian dada, punggung, sekitar bahu, dan leher anak sebelum tidur atau setelah mandi. Transpulmin Kids nyaman di kulit anak, tidak lengket, tidak berminyak, dan cepat meresap. Selain itu, Transpulmin juga memiliki varian Transpulmin Baby yang dapat digunakan untuk bayi. Kandungan Transpulmin Baby sama dengan Transpulmin Kids, hanya saja kandungan champor dan mentholnya dikurangi. Selama saya menggunakan Transpulmin, saya merasa sangat terbantu dalam meringankan batuk pilek anak saya dan membuatnya tidur dengan nyenyak.
Kehadiran Transpulmin dalam kotak P3K saya tidak terlepas dari rekomendasi dari sesama ibu. Transpulmin telah eksis lebih dari 25 tahun di Indonesia dan sering diresepkan oleh dokter. Produk ini telah terbukti aman dan efektif dalam meredakan gejala batuk pilek pada anak.
Dalam pengalaman saya, Transpulmin telah membantu meringankan batuk pilek anak saya. Selain itu, saya juga mengikuti saran dari dr. Dimple dan psikolog Tara De Thouars dalam memberikan pertolongan pertama dan mengatasi rasa panik ketika anak sakit. Semua langkah yang telah saya lakukan tersebut telah membantu saya dalam merawat anak saya dengan lebih baik.
Dalam kesimpulan, penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana memberikan pertolongan pertama saat anak mengalami demam dan batuk pilek. Dengan mengetahui langkah-langkah yang tepat, kita dapat membantu anak kita merasa lebih nyaman dan mengurangi gejala yang dialaminya. Selain itu, penting juga untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Dengan tetap tenang, kita dapat memberikan pertolongan pertama dengan lebih efektif dan dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh anak kita. Dalam hal ini, produk seperti Transpulmin dapat menjadi pilihan yang baik dalam meredakan gejala batuk pilek pada anak. Dengan menggunakan produk yang aman dan terpercaya seperti Transpulmin, kita dapat merawat anak dengan lebih baik dan memberikan mereka kenyamanan yang mereka butuhkan saat mengalami batuk pilek dan demam.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com