Etika Bertamu untuk Anak agar Sopan dan Tidak Rewel

Etika Bertamu untuk Anak agar Sopan dan Tidak Rewel

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang etika bertamu untuk anak agar sopan dan tidak rewel. Mengajak anak untuk bertamu ke rumah kerabat atau rekan kerja bisa menjadi pengalaman yang mengasyikkan sekaligus menantang. Bertemu dengan orang baru akan melatih mental anak agar berani dan mudah bergaul. Selain itu, anak juga bisa melatih kemampuan bicara serta berinteraksi dengan orang lain, sehingga bisa semakin fasih dan ahli.

Namun, hal yang tidak boleh dilupakan ketika bertamu adalah etika. Etika bertamu merupakan aturan tidak tertulis yang harus diikuti agar kegiatan bertamu berjalan dengan lancar dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat. Etika bertamu juga menjadi cerminan bagaimana pengajaran yang diberikan oleh orang tua pada anak ketika berada di rumah orang lain.

Orang tua mana yang tidak bangga ketika anak mampu menjaga kesopanan dan bersikap manis ketika bertamu? Setiap orang tua pasti mengharapkan hal ini. Minimalnya, anak tidak rewel ketika berada di rumah kerabat atau rekan kerja orang tua sehingga tidak menjadi gangguan ketika bertamu.

Sebelum bertamu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diajarkan pada anak agar memiliki etika yang baik. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Memberikan Salam
Ajarkan anak untuk memberikan salam ketika bertamu atau memasuki rumah orang lain. Hal ini penting agar anak paham bahwa salam merupakan bentuk sopan santun. Anak bisa diajarkan untuk memberikan salam seperti selamat pagi, selamat sore, selamat malam, atau salam lainnya yang sesuai dengan waktu kunjungan yang dilakukan bersamanya. Selain itu, salam juga menjadi wujud etika yang baik karena secara langsung menunjukkan sikap menghargai kepada pemilik rumah. Anak juga akan belajar bahwa salam tidak hanya sekedar ungkapan, tetapi juga sebagai tanda bahwa seseorang hadir di lingkungannya.

Baca Juga:  Bermain Bersama Ayah? Siapa Takut!

2. Sapaan yang Sesuai
Ajarkan anak untuk menggunakan sapaan yang sesuai saat bertemu dengan orang lain. Pastikan anak mengenali berbagai sapaan yang umum digunakan agar anak mampu menyapa dengan benar. Misalnya, anak bisa diajarkan untuk menyapa saudara laki-laki dari ibu menggunakan sebutan “Paman”, sedangkan untuk saudara perempuan menggunakan sebutan “Bibi”. Begitu pula dengan sapaan seperti “Kakek”, “Nenek”, dan sapaan lainnya. Hal ini akan membuat anak lebih mengenali kerabat atau orang lain dengan lebih baik serta mengetahui cara yang sopan untuk memanggil orang yang lebih tua atau lebih muda. Anak juga akan terlatih mengidentifikasi orang lain di sekitarnya, sehingga mengasah daya ingat dan kecerdasannya secara tidak langsung.

3. Ungkapan Terima Kasih
Ajarkan anak untuk mengucapkan terima kasih setiap kali mendapatkan sesuatu, baik berupa benda maupun bukan benda. Hal ini bisa ditanamkan sejak dini dari kehidupan sehari-hari, agar ketika bertamu anak telah terbiasa untuk mengucapkan terima kasih sebagai bentuk apresiasi pada apa yang dilakukan oleh orang lain. Latihan bisa diberikan ketika anak menyeberang jalan dan dibantu oleh petugas polisi yang ada, atau ketika orang tua membawa anak berbelanja dan anak membayar di kasir, atau bahkan ketika anak dimandikan atau dibantu menggunakan sepatu. Kebiasaan baik ini akan tertanam dan menjadi refleks anak ketika mendapatkan sesuatu dari orang lain.

4. Meminta Izin
Ketika bertamu ke rumah kerabat atau rekan kerja, terkadang anak perlu buang air kecil atau buang air besar. Menggunakan kamar kecil di rumah orang lain tentu harus meminta izin terlebih dahulu. Ajarkan anak untuk meminta izin agar anak bisa menunjukkan rasa menghargai dan kesopanan ketika sedang bertamu. Meminta izin juga mengajarkan anak bahwa tidak semua yang diinginkannya bisa langsung didapatkan. Kepemilikan suatu hal perlu dihargai, karena merupakan hak orang lain. Ketika anak terbiasa meminta izin, maka anak akan memahami konsep ini secara perlahan.

Baca Juga:  SD Avicenna: Mencetak Siswa yang Layak Jadi Pemimpin Masa Depan

5. Tenang dan Tidak Rewel
Dua hal ini menjadi tantangan utama ketika bertamu ke rumah orang lain. Anak terkadang tidak bisa tenang dan terus menerus rewel sehingga mengganggu kenyamanan ibu dan pemilik rumah. Sebelum bertamu, biasakan anak untuk tenang dan tidak rewel, serta menyampaikan apa yang diinginkannya. Anak yang rewel biasanya disebabkan karena lapar, kantuk, atau bosan. Ketika anak mampu mengungkapkan hal ini, ibu bisa lebih mudah mengatasi rewel anak. Jika anak rewel, ibu bisa memberikannya ruang dengan mengajaknya berjalan atau memberikan distraksi tertentu sehingga fokus anak akan teralihkan.

Etika ketika bertamu memang merupakan aturan tidak tertulis, namun sangat penting demi kenyamanan semua orang. Kemampuan anak dalam menunjukkan etika yang baik menjadi tanda bahwa anak cerdas dan mampu menghargai orang lain. Oleh karena itu, kecerdasan emosional ini perlu terus diasah di rumah agar ketika bertamu atau berkunjung ke rumah saudara tidak menjadi merepotkan.

Dengan mengajarkan anak etika bertamu sejak dini, kita juga sedang membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik. Selain itu, mengajarkan etika bertamu juga akan membantu anak dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosialnya. Anak akan lebih mudah bergaul dan dihormati oleh orang lain karena sikap sopan dan tidak rewel yang dimiliki.

Demikianlah pembahasan mengenai etika bertamu untuk anak agar sopan dan tidak rewel. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi ibu dan ayah dalam mendidik anak agar memiliki etika yang baik saat bertamu. Selamat mengajarkan etika bertamu kepada buah hati tercinta!

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com