Perkembangan Psikologi Anak Berawal Sejak Dilahirkan
Perkembangan psikologi anak dimulai sejak mereka dilahirkan. Bayi yang baru lahir masih belum mengenal rasa takut dan memiliki preferensi untuk melakukan kontak dengan orang-orang di sekitarnya. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi hanya mengalami perasaan bahagia, sedih, dan marah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan kemampuan sosial dan emosional yang lebih kompleks.
Sebuah senyum pertama bayi biasanya terjadi saat ia berusia antara 6-10 minggu. Senyum ini, dilihat dari ilmu psikologi perkembangan anak, biasa disebut dengan senyum sosial karena umumnya terjadi saat interaksi sosial. Senyum ini adalah salah satu tanda bahwa bayi mulai mengembangkan kemampuan sosialnya dan mampu merespons emosi orang lain.
Pada usia sekitar 8-12 bulan, anak-anak mengalami perubahan psikologis yang cukup signifikan. Mereka mulai merasakan takut pada segala ancaman, menyukai keakraban dengan orang-orang terdekat, dan menunjukkan kecemasan ketika dipisahkan dari orang-orang terdekat atau didekati oleh orang asing. Pada tahap ini, anak-anak juga mulai mengembangkan rasa ingin tahu yang lebih besar dan bereksperimen dengan lingkungan sekitarnya.
Namun, karena anak-anak pada usia ini masih belum sampai pada tahap mampu merasakan, apalagi mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan orang lain, mereka cenderung memiliki sifat egosentris yang sangat besar. Mereka hanya dapat mempertimbangkan dan mementingkan segala sesuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri.
Perkembangan Empati pada Anak
Kapasitas untuk berempati dan memahami aturan sosial baru dimulai pada periode usia 2-5 tahun dan terus berkembang hingga dewasa. Pada usia 2-5 tahun, anak-anak mulai dapat mengembangkan suatu proses berpikir, walaupun buah dari proses berpikir tersebut seringkali tidak logis bagi orang-orang dewasa.
Karakteristik psikologi anak pada tahap ini adalah mereka memiliki keyakinan bahwa segala benda yang ada merupakan makhluk hidup sama seperti dirinya. Misalnya, anak-anak pada usia ini seringkali beranggapan bahwa mobil yang sedang tidak berjalan disebabkan karena mobil tersebut sedang lelah atau sakit. Mereka juga seringkali memberikan hukuman berupa pukulan kepada sebuah perabot karena menganggapnya nakal dan telah membuatnya tersandung.
Anak-anak pada usia ini masih memiliki sifat egosentris, karena mereka hanya dapat mempertimbangkan dan mementingkan segala sesuatu berdasarkan sudut pandang mereka sendiri. Namun, pada usia ini pula, psikologi anak berkembang dengan pesat. Secara berangsur-angsur, anak-anak mulai mengalami penurunan egosentris apalagi bila didukung dengan pola pengasuhan yang tepat.
Faktor yang Mempengaruhi Psikologi Anak
Perkembangan psikologi anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Keterlibatan Orang Tua
Orang tua berperan sangat besar dalam perkembangan psikologi anak. Anak yang sering melakukan aktivitas bersama dengan orang tuanya akan lebih tercipta ikatan yang erat di antara keduanya. Hubungan yang erat ini akan membuat anak merasa lebih percaya terhadap orang tuanya, sehingga akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, jujur, dan terbuka.
2. Pola Asuh
Pola asuh dari keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi anak. Karakter dan psikologi anak akan terbentuk dan dipengaruhi oleh pola pengasuhan yang orang tua berikan. Misalnya, anak yang selalu dimanja akan cenderung tumbuh menjadi anak yang kurang mandiri. Selain itu, kasih sayang yang diberikan juga turut berperan dalam pembentukan psikologi dan kepribadian anak. Anak yang mendapatkan cukup kasih sayang akan menjadi orang yang lembut, penyayang, dan memiliki empati terhadap orang lain.
3. Trauma
Kenangan di masa kanak-kanak akan sangat membekas dalam benak anak, baik itu kenangan baik maupun buruk. Kenangan baik tentunya akan membuat psikologi anak berkembang dengan baik, namun kenangan buruk akan menimbulkan trauma. Oleh karena itu, ucapan dan tindakan orang tua terhadap anak haruslah dipikirkan dengan baik. Jangan sampai melukai anak dan meninggalkan bekas yang buruk pada batinnya.
4. Interaksi dengan Lingkungan
Lingkungan juga turut berperan dalam perkembangan psikologi anak. Meskipun anak-anak dididik dengan baik di rumah, namun jika mereka bergaul di lingkungan yang buruk, mereka bisa saja ikut terpengaruh. Oleh karena itu, orang tua perlu selalu mengawasi aktivitas anak dan memberikan arahan mengenai perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan disertai dengan penjelasan mengapa hal tersebut penting.
Peran Bunda dalam Perkembangan Psikologis Anak
Sebagai seorang ibu, Anda memiliki peran yang sangat penting dalam membantu perkembangan psikologis anak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan lakukan:
1. Memahami Anak
Belajarlah untuk memahami anak Anda dengan baik. Perhatikan apa yang membuatnya bahagia, sedih, atau marah. Cobalah untuk melihat dunia dari sudut pandang anak dan berusaha untuk memahami perasaan dan pikirannya.
2. Bersabar
Perkembangan psikologis anak membutuhkan waktu. Jangan terlalu mengharapkan anak Anda untuk mencapai semua perkembangan dengan cepat. Bersabarlah dan berikan dukungan yang dibutuhkan anak dalam setiap tahap perkembangannya.
3. Memberikan Contoh yang Baik
Anak-anak belajar melalui contoh yang diberikan oleh orang tua. Oleh karena itu, berusahalah untuk menjadi contoh yang baik bagi anak. Tunjukkan cara berkomunikasi yang baik, sikap yang positif, dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang Anda ajarkan.
4. Mengajarkan Keterampilan Sosial
Ajarkan anak Anda keterampilan sosial yang penting dalam berinteraksi dengan orang lain. Berikan pengertian mengenai pentingnya saling menghormati, bekerja sama, dan mengatasi konflik dengan cara yang baik dan sehat.
5. Memberikan Kasih Sayang
Kasih sayang adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan psikologis anak. Berikan anak Anda kasih sayang yang cukup dan tunjukkan bahwa Anda peduli terhadapnya. Hal ini akan membuat anak merasa dicintai dan diterima, sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Mendorong Kemandirian
Dorong anak Anda untuk menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Berikan kesempatan kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri dan belajar dari kesalahan yang mereka buat. Ini akan membantu mereka mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan menghadapi tantangan.
7. Membangun Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik antara Anda dan anak sangat penting. Dengan memiliki komunikasi yang baik, Anda dapat memahami kebutuhan dan perasaan anak dengan lebih baik. Selain itu, anak juga akan belajar untuk berkomunikasi dengan baik dan mengungkapkan pendapat serta perasaannya dengan jelas.
8. Memberikan Batasan yang Jelas
Batasan yang jelas dan konsisten membantu anak memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal ini juga membantu anak mengembangkan pengendalian diri dan disiplin yang baik. Tetaplah konsisten dalam memberlakukan aturan dan konsekuensi yang ada.
9. Memberikan Kesempatan untuk Bermain
Bermain merupakan salah satu cara anak mengembangkan keterampilan sosial, kreativitas, dan pemecahan masalah. Berikan anak Anda kesempatan untuk bermain dan mengeksplorasi dunia di sekitarnya. Dukung minat dan bakat anak dalam berbagai aktivitas yang sesuai dengan usianya.
10. Melibatkan Anak dalam Keputusan Keluarga
Libatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga yang sederhana. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan memiliki tanggung jawab terhadap keluarga. Ajarkan mereka pentingnya berpartisipasi dan bekerja sama dalam keluarga.
Dalam menjalankan peran sebagai ibu, terkadang ada tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan dukungan dari ahli atau komunitas yang dapat memberikan saran dan panduan yang tepat. Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan pendekatan dan strategi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak Anda.
Dalam mengamati perkembangan psikologi anak, Bunda juga dapat memanfaatkan posyandu online sebagai sarana untuk memantau tumbuh kembang anak. Posyandu online dapat memberikan informasi dan konsultasi mengenai kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan anak secara virtual. Dengan demikian, Bunda dapat tetap memantau perkembangan anak meskipun dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan kunjungan langsung ke posyandu.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki perkembangan psikologi yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin mengalami perkembangan yang cepat, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu lebih lama. Sebagai orang tua, Anda perlu memberikan dukungan dan pengertian yang baik agar anak dapat berkembang secara optimal. Dengan memahami dan memperhatikan perkembangan psikologi anak, Anda dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan bahagia.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com