Cara Membuat Bubur Bayi Tanpa Menghilangkan Kandungan Gizinya
Memasak bubur bayi harus dilakukan dengan benar agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Bubur bayi merupakan makanan padat pertama yang diberikan kepada bayi saat berusia 6 bulan. Meskipun saat ini sudah banyak tersedia bubur instan yang praktis, namun banyak ibu yang lebih memilih untuk membuat bubur bayi sendiri agar lebih terjamin kebersihannya dan tidak mengandung bahan tambahan yang tidak diperlukan oleh bayi.
Namun, membuat bubur bayi sendiri juga tidak boleh sembarangan. Ada beberapa langkah yang perlu diikuti agar kandungan gizi di dalam bubur tetap terjaga. Berikut ini adalah cara membuat bubur bayi tanpa menghilangkan kandungan gizinya:
1. Gunakan Peralatan yang Sesuai
Sebelum memasak bubur bayi, pastikan Anda telah menyiapkan peralatan yang sesuai. Beberapa peralatan yang diperlukan antara lain blender, panci, saringan kawat, pengukus, pisau, dan talenan. Pastikan peralatan yang digunakan khusus untuk makanan bayi agar tidak tercampur dengan bahan makanan lainnya. Selain itu, pisau dan talenan juga harus bersih agar tidak terkontaminasi oleh bakteri atau kuman.
Jika Anda ingin lebih praktis, Anda juga bisa menggunakan slow cooker. Dengan menggunakan peralatan ini, Anda hanya perlu memasukkan semua bahan makanan di malam hari dan mengatur waktunya. Pada pagi hari, bubur bayi sudah matang dan hanya perlu dihaluskan dengan blender dan disaring hingga menjadi bubur yang lembut.
2. Hindari Memasak Terlalu Lama
Jangan memasak bahan makanan terlalu lama, karena hal ini dapat membuat kandungan nutrisinya berkurang. Setiap bahan makanan memiliki waktu yang berbeda dalam pengolahannya. Sayuran sebaiknya dimasak dengan cara dikukus agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Potong sayuran menjadi potongan kecil agar proses pengukusannya tidak terlalu lama.
Sementara itu, untuk sumber protein seperti ayam, ikan, daging, atau telur, pastikan Anda memasaknya hingga matang. Anda dapat memastikannya dengan melihat adanya cairan kemerahan di dalam daging. Jika daging masih berwarna merah muda, berarti daging belum matang sempurna dan dapat mengandung bakteri E. coli yang dapat menyebabkan penyakit pada bayi.
3. Hindari Penggunaan Gula dan Garam
Saat memberikan makanan padat pertama kali kepada bayi, hindari penggunaan gula dan garam. Menurut World Health Organization (WHO), pemberian gula dan garam pada bayi kurang memberikan manfaat dan cenderung menyebabkan penyakit. Gula dapat menyebabkan obesitas dan merusak gigi, sedangkan garam dapat menyebabkan hipertensi.
Sebagai pengganti gula dan garam, Anda dapat menggunakan berbagai macam bumbu dan rempah-rempah untuk memperkaya rasa bubur bayi, seperti bawang, serai, dan kemiri. Anda juga dapat menambahkan kaldu, keju, margarin, atau keju manis sebagai pengganti rasa asin dan manis. Namun, jika bayi sulit makan, Anda dapat memberikan sedikit gula dan garam agar ia lebih tertarik untuk makan bubur.
4. Atur Tekstur Bubur
Tekstur bubur bayi juga perlu diperhatikan. Untuk bayi usia 6-8 bulan, tekstur bubur sebaiknya lembut dan sedikit encer. Sedangkan untuk bayi usia 9-12 bulan, tekstur bubur bisa lebih kasar dan kental. Pada usia 12 bulan ke atas, makanan bayi sudah bisa diberikan dalam tekstur kasar dengan lauk yang dicincang halus.
Pada tahap awal, Anda bisa menghaluskan bubur dengan blender atau alat penghalus lainnya. Namun, seiring dengan bertambahnya usia bayi, Anda dapat mengurangi penghalusan bubur sehingga bayi dapat belajar mengunyah dan mengambil makanan dengan tangannya.
5. Buat untuk Dimakan Selama Sehari
Sebaiknya Anda membuat bubur bayi dalam jumlah yang cukup untuk dimakan selama sehari. Ketika akan diberikan kepada bayi, Anda hanya perlu menghangatkannya menggunakan pengukus, microwave, atau rice cooker. Jika masih ada sisa bubur, simpanlah di dalam kulkas dan hangatkan kembali ketika akan diberikan kepada bayi.
6. Berikan Selingan Buah
Selain makanan utama, bayi juga membutuhkan selingan buah. Berikan buah-buahan yang lembut dan manis, seperti pisang, pepaya, alpukat, semangka, sawo, dan melon. Pada usia 6-8 bulan, buah-buahan tersebut dapat dihaluskan agar mudah dikonsumsi oleh bayi. Namun, pada usia 9 bulan ke atas, buah-buahan dapat diberikan dalam potongan kecil yang bisa bayi ambil dengan tangannya.
7. Masak Bersama dengan Menu Keluarga
Membuat bubur bayi dapat menjadi lebih praktis jika dimasak bersamaan dengan menu keluarga. Pilihlah menu yang juga dapat dikonsumsi oleh bayi, seperti sup sayuran, sayur bayam, semur ayam, atau sup ikan. Jika ingin memberikan rasa pedas, ambillah bagian makanan bayi sebelum menambahkan cabai atau bumbu pedas lainnya.
Selain cara di atas, Anda juga dapat membuat bubur bayi dengan menggunakan nasi matang. Caranya sangat mudah, Anda hanya perlu memasukkan nasi yang telah matang ke dalam air hangat dan aduk hingga menjadi bubur yang lembut.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat bubur bayi yang sehat dan bergizi tanpa menghilangkan kandungan gizinya. Selamat mencoba dan semoga bayi Anda menyukai bubur yang Anda buat!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com