Kejadian di Pantai
Kejadian ini bermula saat keluarga kami sedang berlibur di daerah Pandeglang. Anak-anak kami sangat menikmati beach hopping setiap harinya. Pada hari terakhir kami di sana, setelah selesai bermain di pantai, si Kakak turun dari mobil dengan terhuyung-huyung. Ia mengeluhkan bahwa kakinya sangat sakit karena terjatuh ketika hendak menyeberang parit. Saya segera melihat kondisi kakinya dan terlihat ada luka terbuka di punggung kakinya serta ada tampilan seperti urat terjepit di dekat jempolnya. Saya langsung membersihkan luka tersebut dengan air mengalir dan betadine, lalu kami pulang ke rumah.
Membengkak dan Muncul Nanah
Pada hari Senin malam, kondisi kaki si Kakak mulai membengkak dan ia kesulitan berjalan. Selain itu, ada juga nanah yang muncul di area yang kami duga sebagai urat terjepit. Karena kondisinya semakin buruk, kami memutuskan untuk membawanya ke dokter ortopedi pada hari Selasa. Saat kami tiba di rumah sakit, kami langsung masuk ke ruang dokter dan menceritakan kejadian yang terjadi. Setelah memeriksa kaki si Kakak, dokter memutuskan untuk melakukan rontgen guna memastikan bahwa tulang dan otot-ototnya tidak mengalami masalah. Hasil rontgen menunjukkan bahwa tidak ada masalah apapun dengan tulangnya. Namun, dokter mendiagnosis bahwa si Kakak mengalami selulitis, yaitu infeksi bakteri di kulit dan lapisan di bawahnya yang menyebabkan kemerahan dan pembengkakan pada kulit. Dokter memberikan antibiotik sebagai pengobatan dan kami selesai dari konsultasi tersebut.
Kaki yang Tetap Membengkak
Meskipun sudah diberikan antibiotik, kondisi kaki si Kakak tetap saja membengkak dan tidak ada perubahan positif yang terlihat. Meskipun ia tidak mengalami demam, kami menjadi semakin khawatir dengan kondisinya. Akhirnya, pada hari Jumat pagi, saya memutuskan untuk membawanya ke dokter bedah umum karena kaki si Kakak semakin membengkak dan area bernanah semakin besar. Saya menghubungi beberapa rumah sakit untuk mencari dokter bedah yang bisa menerima kami pada pagi hari. Akhirnya, kami mendapatkan jadwal dengan Dr. Aditya Maulana Arrum SpB di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Saat kami sampai di ruang praktek, dokter menanyakan detail kejadian yang terjadi, memeriksa kaki si Kakak, dan kemudian mengatakan bahwa tindakan bedah diperlukan dan harus dilakukan di ruang operasi dengan bius total. Saya sangat terkejut mendengar hal tersebut dan memastikan kembali bahwa bius total benar-benar diperlukan karena pembengkakan sudah menjalar ke atas. Dokter menjelaskan bahwa jika menggunakan bius lokal, prosesnya akan sangat menyakitkan. Kami segera mencari jadwal untuk tindakan operasi dan mendapatkan jadwal pada sore hari pukul 4. Setelah itu, kami pulang ke rumah untuk menyiapkan segala keperluan.
Tindakan Operasi
Keesokan harinya, kami kembali ke rumah sakit dan masuk ke kamar rawat inap untuk menunggu waktu operasi. Ketika menjelang pukul 4 sore, si Kakak dibawa ke ruang operasi untuk proses bius. Dokter juga menjelaskan bahwa durasi operasi diperkirakan sekitar 1 jam. Sementara itu, saya menunggu di ruangan pemulihan. Sekitar 40 menit kemudian, saya dipanggil ke ruangan tersebut dan dokter menjelaskan bahwa penyebab kaki si Kakak membengkak dan bernanah adalah adanya sebatang kayu sepanjang 8cm di dalam kaki. Saya melihat kayu tersebut dan melihat foto saat tindakan bedah dilakukan. Saya merasa terkejut dan terheran-heran bagaimana mungkin kayu sepanjang itu bisa masuk ke dalam kaki tanpa ada lubang yang terlihat. Saat itulah saya menyadari bahwa kayu dan kaca tidak dapat terlihat melalui hasil rontgen. Saya membayangkan betapa sakitnya anak saya selama 6 hari tersebut.
Proses Pemulihan
Beruntungnya, proses operasi berjalan dengan lancar dan si Kakak harus dirawat di rumah sakit selama 5 hari. Setelah itu, kami diperbolehkan pulang dengan jadwal untuk memeriksanya kembali dalam satu minggu untuk melihat jahitan dan dua minggu kemudian untuk melepas jahitan. Selama menunggu jadwal pemeriksaan, kaki si Kakak selalu diperban dan tidak boleh terkena air.
Penutup
Dalam kejadian ini, saya ingin mengingatkan para orang tua untuk selalu waspada jika anak mengalami kecelakaan terutama di area yang banyak terdapat kayu atau kaca. Jika terjadi pembengkakan, segera bawa ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya dan menghindari bahaya yang lebih besar. Selain itu, penting juga untuk memiliki asuransi kesehatan yang dapat memberikan manfaat maksimal karena biaya operasi sangatlah mahal. Kejadian ini menjadi pengalaman berharga bagi kami sebagai keluarga untuk selalu berhati-hati dan menjaga keselamatan anak-anak kami. Semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat bagi semua orang tua agar lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak mereka.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com