Berat Badan Anak Turun Setelah Sakit, Lalu Bagaimana?


Berat Badan Anak dan Pertumbuhan yang Normal

Anak adalah aset berharga bagi setiap orangtua. Kesehatan dan pertumbuhan anak tentu menjadi prioritas utama dalam menjalani peran sebagai orangtua. Salah satu hal yang sering menjadi perhatian adalah berat badan anak. Apalagi ketika anak mengalami sakit yang membuat berat badannya turun. Bagaimana cara membuat berat badannya kembali normal? Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Pertanyaan yang Sering Muncul

Seringkali, orangtua mengajukan pertanyaan terkait berat badan anak yang turun setelah sakit. Beberapa pertanyaan yang sering muncul antara lain:

– “Aduh Adis… gue seneng banget, deh, lihat badannya Bumi. Sekel.”
– “Dis… Bumi tuh, doyan makan, ya, sampai badannya berisi banget kaya begitu.”
– “Loe suka kasih vitamin tambahan nggak, sih, buat Bumi? Buat dia jadi nafsu makan, gitu?”

Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan kekhawatiran orangtua terhadap berat badan anak yang turun setelah sakit. Namun, sebenarnya hal ini adalah hal yang wajar terjadi dan tidak perlu terlalu khawatir.

2. Penurunan Berat Badan Setelah Sakit

Ketika anak sakit, terutama ketika harus dirawat di rumah sakit, biasanya pola makan anak akan terganggu. Anak mungkin hanya mampu mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sedikit, seperti makanan bubur dalam beberapa suap saja. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan anak.

Contohnya adalah kasus Bumi, yang mengalami sakit usus buntu dan DBD. Selama hampir dua minggu, Bumi hanya mengonsumsi makanan melalui infus dan hanya mampu makan bubur dalam jumlah yang sangat sedikit. Akibatnya, berat badannya turun sekitar 3 kg. Meskipun penurunan berat badan ini dapat membuat orangtua khawatir, namun hal ini masih dalam batas yang wajar.

Baca Juga:  Waspada Jika Anak Jatuh di Area yang Banyak Kayu

3. Berat Badan Ideal Anak

Untuk mengetahui apakah berat badan anak sudah normal atau tidak, dapat dilihat dari grafik pertumbuhan anak. Menurut dr. Kiki Madia Permana Kustiman Samsi, seorang dokter spesialis anak, berat badan anak adalah salah satu indikator perumbuhan anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk memahami grafik pertumbuhan anak.

Untuk anak usia 6 tahun, seperti Bumi, berat badan yang ideal adalah sekitar 21 kg. Hal ini dapat diketahui dengan melihat grafik pertumbuhan anak berdasarkan usia dan tinggi badan. Pada usia 6 tahun, tinggi badan rata-rata anak mencapai 114 cm, sedangkan berat badannya adalah 21 kg.

Dengan mengetahui berat badan ideal anak berdasarkan grafik pertumbuhan, orangtua dapat mengetahui apakah anak sudah tumbuh dengan baik atau belum. Hal ini juga dapat membantu orangtua untuk tidak terlalu khawatir jika berat badan anak turun setelah sakit.

4. Cara Membantu Anak Mendapatkan Berat Badan Normal

Jika berat badan anak turun setelah sakit, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak mendapatkan berat badan yang normal kembali. Beberapa cara tersebut antara lain:

a. Memberikan Makanan dalam Porsi Kecil tapi Sering

Jika nafsu makan anak masih belum kembali, orangtua dapat mencoba memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering. Dengan cara ini, anak dapat mendapatkan suplai makanan secara bertahap. Pencernaan anak juga tidak akan terlalu terbebani dan lebih mudah menyerap nutrisi dari makanan tersebut.

b. Memberikan Istirahat yang Cukup

Selain memberikan makanan yang cukup, istirahat yang cukup juga sangat penting bagi anak yang sedang sakit. Dengan istirahat yang cukup, tubuh anak dapat melakukan regenerasi sel dan memulihkan tenaga. Hal ini dapat mencegah anak kelelahan dan memforsir tubuhnya, yang dapat menyebabkan sakit.

Baca Juga:  Apa Saja Manfaat Ikan Nila untuk Tumbuh Kembang Si Kecil?

5. Memahami Grafik Pertumbuhan Anak

Dalam mengukur pertumbuhan anak, sangat penting bagi orangtua untuk memahami grafik pertumbuhan anak. Dengan memahami grafik tersebut, orangtua dapat mengetahui apakah pertumbuhan anak sudah sesuai dengan standar atau tidak. Hal ini juga dapat membantu orangtua untuk tidak terlalu khawatir jika berat badan anak turun setelah sakit.

Grafik pertumbuhan anak meliputi berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Semua data ini akan dihubungkan dengan grafik pertumbuhan untuk mengetahui apakah anak tumbuh dengan baik atau tidak. Jadi, orangtua tidak perlu terlalu khawatir jika ada orang yang berkomentar tentang berat badan anak, asalkan berat badan anak masih dalam batas yang normal sesuai dengan grafik pertumbuhan.

6. Indikasi Kekurangan Gizi

Meskipun penurunan berat badan setelah sakit adalah hal yang wajar, namun jika berat badan anak tidak kunjung naik selama tiga bulan atau bahkan menurun, hal ini dapat menjadi indikasi adanya kekurangan gizi pada anak. Jika hal ini terjadi, sebaiknya orangtua segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kekurangan gizi pada anak dapat berdampak buruk pada kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap harinya.

7. Kesimpulan

Berat badan anak yang turun setelah sakit adalah hal yang wajar terjadi. Namun, sebagai orangtua, kita perlu memahami grafik pertumbuhan anak sebagai acuan dalam mengukur pertumbuhan anak. Jika berat badan anak tidak kunjung naik selama tiga bulan atau bahkan menurun, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini penting untuk memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan pertumbuhannya berjalan dengan baik.

Baca Juga:  9 Pilihan Olahraga di Rumah untuk Ibu Hamil

Jadi, tidak perlu khawatir jika berat badan anak turun setelah sakit. Selama berat badan anak masih dalam batas yang normal sesuai dengan grafik pertumbuhan, dan anak memiliki nafsu makan yang baik setelah sakit, maka berat badan anak akan kembali normal dengan sendirinya. Yang terpenting adalah memberikan perhatian dan asupan gizi yang cukup pada anak, serta memantau pertumbuhannya secara berkala.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com