Kenapa bayi cegukan?
Cegukan pada bayi adalah hal yang umum terjadi dan biasanya terjadi saat bayi menyusu terlalu cepat. Ketika bayi menyusu terlalu cepat, udara masuk ke dalam perut bayi dan menimbulkan kontraksi pada diafragma serta penutupan pita suara bayi. Udara yang terjebak di perut kemudian naik ke atas dan mendorong udara di diafragma untuk berkontraksi, menyebabkan bayi mengalami cegukan. Cegukan ini biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab cegukan saat bayi tidur
Cegukan saat bayi tidur juga bisa terjadi dan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebab cegukan saat bayi tidur:
Kondisi medis tertentu
Penyebab cegukan saat bayi tidur yang pertama adalah adanya kondisi medis tertentu pada bayi. Beberapa penyakit kronis seperti tumor, gondok, pneumonia, pleuritis, laryngitis, refluks gastrointestinal, cedera otak, dan multiple sclerosis dapat mempengaruhi saraf yang mengontrol otot diafragma bayi dan menyebabkan cegukan saat tidur. Jika bayi mengalami cegukan saat tidur secara terus-menerus, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Gangguan tidur apnea
Gangguan tidur apnea adalah kondisi di mana bayi berhenti bernapas sementara saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan cegukan saat bayi tidur. Gangguan tidur apnea membuat tubuh bayi kekurangan oksigen karena otak tidak menerima sinyal dari otot-otot pernapasan atau tenggorokan bayi terhambat. Jika bayi mengalami cegukan saat tidur, Bunda dapat menggendong bayi di bagian pundak dan menepuk punggungnya perlahan untuk membantu menghentikan cegukan.
Perubahan tekanan darah
Perubahan tekanan darah juga dapat menjadi penyebab cegukan saat bayi tidur. Perubahan tekanan darah dapat mempengaruhi pola pernapasan bayi dan menyebabkan cegukan. Jika bayi mengalami cegukan saat tidur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyakit metabolisme
Beberapa penyakit metabolisme seperti diabetes, ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan ginjal juga dapat menjadi penyebab cegukan saat bayi tidur. Jika bayi mengalami cegukan saat tidur secara terus-menerus, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara mengatasi cegukan saat bayi tidur
Setelah mengetahui penyebab cegukan saat bayi tidur, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi cegukan tersebut. Berikut adalah beberapa cara mengatasi cegukan saat bayi tidur:
Pastikan posisi bayi saat menyusu benar
Pastikan posisi bayi saat menyusu benar agar bayi tidak menghirup banyak udara. Bunda dapat memberikan bantalan pada kepala bayi agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari badannya. Hal ini dapat mencegah bayi menghirup udara berlebihan saat menyusu dan mengurangi risiko cegukan saat tidur.
Menyendawakan bayi setelah menyusu
Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya menyendawakan bayi untuk membantu udara keluar dari perut dan mengurangi risiko cegukan saat tidur. Caranya adalah dengan meletakkan bayi di pundak dalam posisi berdiri dan menepuk punggungnya perlahan hingga bayi bersendawa.
Susui bayi
Jika bayi mengalami cegukan saat tidur, Bunda dapat memberikan ASI untuk menghentikan cegukan tersebut. ASI dapat menggantikan udara di perut bayi dan membantu menghentikan cegukan. Pastikan bayi sudah disendawakan sebelum meletakkannya untuk tidur lagi.
Konsultasi dengan dokter
Jika bayi mengalami cegukan saat tidur secara terus-menerus, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi bayi.
Memeluk bayi
Memeluk bayi dapat memberikan rasa nyaman dan menenangkan saat bayi mengalami cegukan saat tidur. Bunda dapat memeluk bayi secara lembut untuk membantu menghentikan cegukan.
Pijat badan bayi sebelum tidur
Pijatan lembut pada badan bayi sebelum tidur dapat membantu mengeluarkan gas di dalam perut bayi dan mengurangi cegukan. Bunda dapat menggunakan minyak khusus bayi untuk memijat bayi agar lebih nyaman.
Beri makan sedikit demi sedikit
Jika bayi sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI, sebaiknya berikan makanan sedikit demi sedikit dan secara perlahan. Hal ini dapat mencegah bayi terburu-buru saat menelan makanan dan mengurangi risiko cegukan. Jika bayi mengalami cegukan disertai muntah, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang perlu dihindari saat bayi cegukan
Terdapat beberapa mitos yang sebaiknya dihindari saat bayi mengalami cegukan, antara lain:
– Membuat bayi sering kaget saat tidur atau membuatnya takut supaya cegukan berhenti
– Meletakkan kain basah dan menekan dahi bayi saat cegukan
– Menarik lidah bayi
Hal-hal tersebut tidaklah efektif dan dapat membahayakan bayi. Sebaiknya, terapkan cara-cara yang sudah disebutkan sebelumnya untuk mengatasi cegukan saat bayi tidur.
Kondisi yang perlu diwaspadai
Terdapat beberapa kondisi yang perlu diwaspadai saat bayi mengalami cegukan, antara lain:
– Bayi mengalami cegukan disertai batuk, upaya meludah, dan rewel
– Cegukan terjadi secara terus-menerus hingga usia 1 tahun ke atas
– Cegukan berlangsung dalam waktu yang sangat lama
– Cegukan terlihat abnormal
– Bayi mengalami kesulitan bernapas saat cegukan
Jika bayi mengalami kondisi-kondisi di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kemungkinan kondisi tersebut merupakan gejala dari suatu penyakit serius dan diperlukan penanganan secepatnya.
Jadi, tidak perlu khawatir jika bayi mengalami cegukan saat tidur. Cegukan pada bayi umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia bayi. Namun, jika bayi mengalami cegukan secara terus-menerus atau disertai kondisi yang perlu diwaspadai, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com