Balita Meninggal Karena Sepsis, Bagaimana Gejalanya Pada Anak?


Apa itu sebenarnya Sepsis?

Sepsis adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh merespons infeksi dengan cara yang berlebihan. Infeksi bisa berasal dari berbagai sumber, seperti pneumonia, infeksi saluran kencing, diare, campak, malaria, meningitis, infeksi telinga, atau bahkan infeksi karena luka terbuka. Sepsis terjadi ketika respon inflamasi tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi malah berlebihan, menyebabkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh.

Sepsis sering kali terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, bayi yang baru lahir, dan bayi yang terlahir prematur. Faktor risiko lainnya termasuk usia yang sangat muda (kurang dari sebulan) dan kondisi medis tertentu seperti keganasan, HIV, atau status gizi buruk.

Gejala-gejala Sepsis yang patut diwaspadai

Gejala sepsis pada anak bisa bervariasi, tetapi beberapa gejala yang patut diwaspadai antara lain:

1. Demam tinggi atau sebaliknya hipotermia (suhu tubuh di bawah normal).
2. Napas cepat.
3. Anak kelihatan ngantuk dan linglung, seperti tidak benar-benar sadar dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
4. Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari berturut-turut.

Jika Anda mengamati gejala-gejala tersebut pada anak Anda, segera bawa ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Pengobatan sepsis harus segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Pencegahan Sepsis

Mencegah sepsis artinya mencegah infeksi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi dan sepsis antara lain:

1. Imunisasi: Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter. Vaksinasi dapat membantu melindungi anak dari berbagai infeksi yang dapat menyebabkan sepsis.
2. Cuci tangan yang benar: Ajarkan anak Anda untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah menggunakan toilet, atau setelah bermain di luar rumah. Cuci tangan yang benar dapat membantu menghindari penyebaran infeksi.
3. Menjaga sanitasi dan kehigienisan lingkungan: Pastikan rumah dan lingkungan sekitar anak Anda bersih dan higienis. Bersihkan dan sterilkan perlengkapan bayi, mainan, dan permukaan yang sering disentuh anak secara rutin.
4. Jangan anggap enteng infeksi: Jika anak Anda mengalami gejala infeksi seperti demam tinggi, batuk, pilek, atau diare, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan mengabaikan gejala tersebut karena infeksi yang tidak ditangani dengan baik dapat berkembang menjadi sepsis.

Baca Juga:  Simak 9 Tips Memilih Baju Anak yang Aman dan Nyaman

Kesadaran akan Sepsis

Meskipun sepsis adalah penyakit langka, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan sepsis. Dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang sepsis, kita dapat lebih waspada dan sigap dalam mengenali gejala-gejala sepsis pada anak-anak kita. Selain itu, penting juga bagi para tenaga medis untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan sepsis.

Peran Komunitas dalam Meningkatkan Kesadaran akan Sepsis

Anggi, ibu dari Neyra, berharap agar ada organisasi atau komunitas yang terbentuk untuk memberikan edukasi seputar sepsis. Dengan adanya komunitas ini, para orangtua dan tenaga medis dapat saling berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan tentang sepsis. Komunitas juga dapat berperan dalam menyebarkan informasi tentang sepsis kepada masyarakat luas melalui kampanye dan kegiatan edukasi.

Dalam komunitas ini, para orangtua dapat belajar tentang cara mencegah sepsis, mengenali gejala-gejala sepsis, dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika anak mengalami sepsis. Para tenaga medis juga dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sepsis, melalui diskusi dan pertukaran pengetahuan dengan sesama tenaga medis.

Dengan adanya komunitas yang peduli terhadap sepsis, diharapkan kesadaran akan sepsis dapat semakin meningkat. Hal ini akan membantu mengurangi angka kematian akibat sepsis, serta meningkatkan kualitas hidup anak-anak yang telah terkena sepsis.

Kesimpulan

Sepsis adalah kondisi medis yang serius dan dapat mengancam nyawa. Gejala sepsis pada anak bisa bervariasi, tetapi beberapa gejala yang patut diwaspadai antara lain demam tinggi, napas cepat, anak kelihatan ngantuk dan linglung, serta demam yang berlangsung lebih dari 3 hari berturut-turut. Mencegah sepsis dapat dilakukan dengan cara imunisasi, cuci tangan yang benar, menjaga sanitasi dan kehigienisan lingkungan, serta tidak menganggap enteng infeksi.

Baca Juga:  Waspadai Endometriosis Saat Merencanakan Kehamilan

Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan sepsis, penting bagi kita semua untuk terus memperoleh informasi dan pengetahuan tentang sepsis. Komunitas sepsis dapat berperan penting dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang sepsis kepada masyarakat luas. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dan penanganan yang cepat dan tepat, diharapkan angka kematian akibat sepsis dapat dikurangi dan kualitas hidup anak-anak yang telah terkena sepsis dapat meningkat.


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com