Mansplaining adalah fenomena sosial yang dapat terjadi di berbagai lingkungan, termasuk di dunia hiburan, politik, dan tempat kerja. Namun, seringkali baik korban maupun pelaku tidak menyadarinya. Mansplaining secara umum dapat didefinisikan sebagai perilaku pria yang menjelaskan sesuatu kepada wanita dengan cara yang merendahkan atau meremehkan. Biasanya, pria yang melakukan mansplaining menggunakan nada bicara yang tidak akan mereka gunakan kepada rekan pria saat memberi penjelasan kepada seorang wanita.
Contoh nyata dari mansplaining dapat ditemukan di berbagai situasi. Misalnya, pada acara MTV Video Music Award 2009, terjadi insiden yang melibatkan Kanye West dan Taylor Swift. Kanye West merampas mikrofon dari Taylor Swift untuk menjelaskan mengapa Beyoncé lebih pantas menerima penghargaan tersebut. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk mansplaining karena Kanye West menganggap dirinya lebih berhak untuk menjelaskan kepada Taylor Swift tentang siapa yang seharusnya menerima penghargaan tersebut.
Di arena politik, mansplaining juga sering terjadi. Selama debat presiden 2016 antara Donald Trump dan Hillary Clinton, Trump berulang kali memotong ucapan Clinton. Ia menginterupsi dan mengambil alih percakapan sebanyak 51 kali dalam 26 menit pertama debat. Studi yang dilakukan oleh The University of California menemukan bahwa dalam 48 interupsi yang terjadi dalam percakapan antara pria dan wanita, pria lebih sering kali yang menginterupsi wanita. Studi lain juga menemukan bahwa pria tiga kali lebih mungkin untuk menginterupsi wanita. Hal ini merupakan tantangan besar bagi seorang wanita agar suaranya bisa didengar di dunia kerja yang didominasi oleh kaum pria. Bahkan wanita di level manajemen senior pun mengalami mansplaining dari para pemimpin dan karyawan pria.
Konsep mansplaining mulai terangkat ke permukaan ketika Rebecca Solnit menerbitkan esai berjudul “Men Explain Things to Me” pada tahun 2008. Esai ini kemudian menjadi sebuah buku yang memicu perdebatan di media sosial mengenai definisi dan alasan mengapa perilaku mansplaining masih lazim terjadi dalam masyarakat modern. Menurut para editor Oxford English Dictionary, mansplaining adalah menjelaskan sesuatu kepada seseorang, biasanya pria kepada wanita, dengan cara yang dianggap merendahkan atau meremehkan. Dalam kebanyakan kasus, wanita lawan bicara sebenarnya tidaklah tidak paham; namun pria bersikap seolah level dan kecerdasan lawan bicaranya (wanita) jauh di bawah dia.
Mansplaining tidak hanya terjadi di dunia hiburan dan politik, tetapi juga di tempat kerja. Bagi seorang wanita, mansplaining dapat menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan membuat frustasi. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk melawan mansplaining di tempat kerja.
Pertama, jangan lari dari situasi tersebut, tapi atasi dengan bijak. Jangan menghindari orang yang melakukan mansplaining, tetapi ajarkan mereka untuk merespek Anda. Ketika seseorang melakukan mansplaining, potong ucapannya dengan sopan namun tegas. Sampaikan terima kasih atas masukan mereka, tetapi juga ingatkan mereka tentang kemampuan Anda. Beri tahu mereka untuk tidak menginterupsi dan memotong ucapan Anda. Jika mereka ingin memberi saran, minta mereka untuk menunggu sampai Anda selesai bicara.
Kedua, minta bukti. Jika seorang rekan pria merasa bahwa mereka pantas memberi tahu Anda tentang sesuatu atau menjelaskan kesalahan Anda, tanyakan kepada mereka atas dasar apa mereka memberi saran tersebut. Apalagi jika mereka tidak pernah berada di posisi Anda. Seringkali, orang yang hanya ingin mencari ribut tapi tidak memiliki pengalaman yang cukup, tidak bisa membuktikan apa pun. Dengan menanyakan kualifikasi mereka, Anda dapat mengakhiri mansplaining dengan cara yang sederhana namun efektif.
Ketiga, jangan ragu bersikap teguh. Jika ide Anda ditentang atau seorang rekan pria berpendapat bahwa proyek tersebut harus dilakukan dengan cara yang berbeda, jangan ragu untuk membela diri. Anda memiliki hak untuk tidak setuju dengan pendapat mereka. Gunakan kekuatan fakta untuk membantah pendapat mereka. Ingat, Anda berada di tempat kerja ini karena kualifikasi dan pengalaman Anda. Gunakan pengetahuan yang Anda miliki untuk membuktikan bahwa mereka salah dan penjelasan mereka tidak akurat.
Namun, mansplaining bukan hanya tanggung jawab wanita untuk melawannya. Pria juga memiliki peran penting dalam mengubah budaya mansplaining yang merendahkan perempuan. Tidak semua pria melakukan mansplaining dengan sengaja atau dengan niat negatif. Namun, dalam masyarakat yang sering merendahkan pendapat perempuan, pria bisa saja melakukan mansplaining karena mempelajarinya dari lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para pria untuk menunjukkan bahwa mereka merespek sesama manusia tanpa membedakan gender.
Pertama, tunggu sampai Anda diminta untuk memberikan saran atau pendapat. Jangan mengasumsikan bahwa Anda adalah orang yang paling tahu tentang segala sesuatu. Jika belum ditanya, periksa kembali apakah pendapat Anda benar-benar diperlukan.
Kedua, berusahalah menjadi fasilitator dalam sebuah percakapan. Dalam situasi di mana ada perbedaan pendapat, berikan ruang bagi semua pihak untuk mengemukakan pendapat mereka. Jangan menginterupsi atau merendahkan pendapat orang lain, terlepas dari gender mereka.
Ketiga, jika Anda melihat seorang rekan kerja laki-laki atau orang lain melakukan mansplaining atau menginterupsi teman perempuan, tegurlah mereka. Sampaikan dengan sopan namun tegas bahwa tindakan mereka tidaklah tepat. Dengan melakukan hal ini, Anda dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan menghargai pendapat semua orang, tanpa membedakan gender.
Keempat, pahami bahwa tidak semua hal membutuhkan masukan Anda. Hargai dan biarkan orang lain mengambil keputusan mereka sendiri. Jangan merasa bahwa Anda harus memberikan penjelasan atau pendapat tentang segala hal.
Dalam menghadapi fenomena mansplaining, baik wanita maupun pria memiliki peran yang penting. Wanita perlu mengambil langkah-langkah untuk melawan mansplaining di tempat kerja dan memastikan bahwa suara mereka didengar. Pria perlu menyadari bahwa mansplaining adalah perilaku yang merendahkan dan meremehkan perempuan, dan berperan aktif dalam mengubah budaya tersebut. Dengan kerja sama dan pengertian dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai pendapat semua orang, tanpa membedakan gender.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com