Ini 7 hal yang sering dikeluhkan para istri tentang suami mereka menurut beberapa konselor pernikahan. Yuk suami, dibaca dan dipahami.
Para suami, ketika istri mengeluhkan sesuatu jangan buru-buru tersinggung dan ngecap istri sebagai drama queen, karena 7 hal yang sering dikeluhkan oleh pasangan istri di bawah ini sesungguhnya adalah hal yang wajar. Ingat, ketika istri frustrasi, seisi rumah pasti bakal ikut terkena imbasnya.
1. Suami jarang menanyakan kabar istri
Laura Silverstein, seorang terapis pasangan yang berpraktik di Pennsylvania sering mendapati klien yang frustrasi karena suami mereka tidak pernah lagi menanyakan kabar mereka. Kesannya sepele, tapi bentuk ‘pengabaian’ ini bisa membuat istri berpikir suami mereka sudah tidak peduli lagi sama istrinya.
Lakukan pendekatan ini: Sederhana. Awali dengan tanya, ”Apa kabarmu hari ini, Sayang?” Kuncinya adalah cara Anda berkomunikasi. Pasangan pasti senang Anda menanyakan kabarnya dan senang mendengar kabar Anda juga. Meski terasa seperti kritikan, para suami perlu menyadari bahwa ini salah satu cara istri ingin terhubung secara emosional.
2. Istri merasa harus memgerjakan
Terapis pernikahan dan keluarga di Illinois, Kate Engler mengatakan ia sering menangani klien yang mengeluhkan ketidakadilan tentang pembagian pekerjaan rumah tangga, yang lebih banyak jatuh ke tangan istri, dari mengurus jadwal liburan, memilih produk asuransi pendidikan, sampai arisan keluarga.
Lakukan pendekatan ini: Buat daftar tugas dan tanggung jawab rumah tangga (sampai yang paling kecil dan tampak sepele), lalu bagilah secara adil. Anda dan pasangan harus tahu apa yang benar-benar perlu dilakukan dan pikirkan cara yang adil untuk dapat menjalankan bagiannya masing-masing.
3. Istri hanya mau didengarkan, itu cukup, nggak perlu dikasih solusi
Couple’s Couch, Nancy Landrum bilang pria dan wanita sering kali punya pemikiran yang sangat berbeda tentang tujuan dan hasil dari membicarakan suatu masalah. Seringnya, wanita cuma ingin didengarkan waktu mereka curhat; sementara pria, saking kepinginnya membantu, langsung beride ini itu untuk menyelesaikan masalah pasangannya.
“Ketika wanita ingin membicarakan sesuatu, seringkali, mereka hanya ingin suami mereka mendengarkan. Tetapi para suami cenderung berpikir bahwa mereka perlu turun tangan memperbaiki masalahnya,” kata Landrum. Dengan buru-buru menawarkan solusi, suami seolah ingin menunjukkan bahwa dia lebih mampu dan lebih pintar daripada istrinya, dan itu bisa dianggap merendahkan.
Lakukan pendekatan ini: Dengarkan. Jika Anda ingin menawarkan saran untuk menyelesaikan masalahnya, tanyakan dulu. “Saya menyarankan kepada para suami bahwa satu-satunya tugas mereka adalah mendengarkan dengan sepenuh hati. Sesekali ulangi apa yang ia sampaikan agar istri tahu Anda memang mendengarkan tapi jangan memberikan nasihat kecuali dia memintanya,” saran Landrum.
4. Secara fisik suami di dekat kita, tapi secara emosi entah ke mana
Banyak istri yang merasa bahwa suami mereka menutup diri. Akibatnya, banyak istri merasa suami hanya bersikap mesra kalau ada maunya.
Lakukan pendekatan ini: Menerima bahwa pasangan Anda ingin Anda berbagi cerita dengannya adalah langkah pertama yang bagus. Tapi ingin aja nggak cukup. Anda harus mau belajar bagaimana mengekspresikan perasaan dan merasa nyaman saat membaginya dengan istri.
5. Mata suami hanya tertuju ke layar ponsel
Pasangan normal pasti membenci phubbing. Anda tahu istilah ini? Phubbing adalah gabungan dari kata ‘phone’ dan ‘snubbing’ kondisi yang menggambarkan pengalaman super menjengkelkan ketika mata teman bicara kita fokus ke layar ponsel saat kita mencoba untuk melakukan percakapan. Sebagian besar dari kita pernah melakukan ini. Tetapi Silverstein memperingatkan bahwa mereka yang selalu melakukan phubbing berisiko membuat pasangannya terasing, membuatnya merasa bahwa HP Anda lebih penting dari dia.
Lakukan pendekatan ini: Silverstein menyarankan, “Sebaiknya Anda mengatur gawai mereka pada mode pesawat atau silent di waktu-waktu tertentu. Ini memberi pasangan Anda perasaan bahwa mereka penting bagi Anda, bahkan jika ‘momen senyap’ itu itu hanya sesaat di tengah hari yang sangat sibuk.”
6. Istri merasa suami adalah orang dewasa dengan jiwa anak-anak
Konselor pernikahan yang berbasis di Georgia, Sam Marion, mengatakan kliennya mengeluh karena merasa suami mereka adalah anak-anak dalam tubuh pria dewasa, yang kemauannya harus selalu dituruti. “Sering kali, ini terjadi ketika istri sudah terlalu lelah mengurus rumah dan anak tanpa bantuan, lalu suami ngajak bercinta dan ditolak istri. Jadilah dia uring-uringan dan ngambek.
Lakukan pendekatan ini: Stop bersikap kekanak-kanakan dan lakukan upaya tulus untuk membantu istri mengerjakan tugas rumah tangga, bahkan jika Anda hanya bisa membantu sedikit seperti membereskan meja makan, membersihkan dapur, atau mengawasi anak-anak belajar.
7. Suami hanya manis kalau menginginkan seks, cih
“Banyak klien wanita saya yang merasa pasangan mereka bersikap manis dan hangat hanya ketika menginginkan seks,” ungkap Engler.
Lakukan pendekatan ini: Engler menyarankan agar pasangan suami istri belajar cara berkomunikasi agar tidak membuat satu sama lain salah paham, terutama tentang seks. Komunikasikan harapan dan keinginan Anda berdua tentang seks. Kesamaan dan perbedaannya, bagaimana Anda berdua ingin melakukannya, kapan waktunya, dan lain-lain.
Dalam kehidupan pernikahan, tidak jarang pasangan suami istri mengalami masalah dan kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami kebutuhan satu sama lain. Hal ini wajar terjadi, mengingat setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman, dan harapan yang berbeda-beda. Namun, penting bagi suami untuk mendengarkan dan memahami keluhan serta kebutuhan istri mereka.
Salah satu hal yang sering dikeluhkan oleh istri adalah ketidakpedulian suami terhadap kabar dan keadaan istri. Laura Silverstein, seorang terapis pasangan, mengatakan bahwa banyak istri yang merasa diabaikan karena suami mereka jarang atau bahkan tidak pernah menanyakan kabar mereka. Mungkin bagi sebagian suami, hal ini terlihat sepele, namun bagi istri, ini adalah bentuk pengabaian yang membuat mereka merasa tidak dihargai.
Dalam menghadapi keluhan ini, suami bisa melakukan pendekatan sederhana dengan menanyakan kabar istri secara rutin. Mengajukan pertanyaan seperti “Apa kabarmu hari ini, Sayang?” atau “Ada yang bisa aku bantu?” bisa menjadi langkah awal yang baik untuk menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap istri. Komunikasi yang baik dan saling mendengarkan adalah kunci dalam menjaga hubungan emosional dengan pasangan.
Selain itu, masalah lain yang sering dikeluhkan oleh istri adalah ketidakadilan dalam pembagian tugas rumah tangga. Banyak istri yang merasa bahwa mereka harus melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan suami mereka. Kate Engler, seorang terapis pernikahan, menyarankan untuk membuat daftar tugas dan tanggung jawab rumah tangga secara adil. Pasangan harus saling memahami dan berkomitmen untuk menjalankan tanggung jawab mereka masing-masing.
Dalam proses komunikasi, suami juga perlu memperhatikan kebutuhan istri dalam berbicara tentang masalah. Nancy Landrum, seorang konselor pernikahan, menyebutkan bahwa suami seringkali cenderung ingin memberikan solusi ketika istri sedang curhat, sedangkan istri hanya ingin didengarkan. Suami perlu belajar untuk mendengarkan dengan sepenuh hati tanpa langsung menawarkan solusi. Tanyakan terlebih dahulu apakah istri membutuhkan saran atau hanya ingin didengarkan. Hal ini akan membuat istri merasa didengarkan dan dihargai.
Masalah lain yang sering dikeluhkan oleh istri adalah ketidakmampuan suami dalam mengekspresikan emosi mereka. Banyak istri yang merasa bahwa suami mereka menutup diri dan hanya bersikap mesra ketika ada kepentingan tertentu. Suami perlu belajar untuk lebih terbuka dalam berkomunikasi dan membagi perasaan dengan istri. Jangan hanya mengandalkan fisik yang dekat, tetapi juga emosi yang terbuka.
Selain itu, kecanduan terhadap ponsel juga menjadi keluhan istri terhadap suami mereka. Terlalu sering fokus pada layar ponsel saat berinteraksi dengan istri dapat membuat istri merasa diabaikan dan tidak diutamakan. Laura Silverstein menyarankan untuk mengatur penggunaan ponsel dengan bijak, seperti mengatur mode pesawat atau silent di waktu-waktu tertentu. Ini akan memberikan sinyal kepada istri bahwa dia penting dan perhatian suami tidak hanya tertuju pada ponsel.
Masalah lain yang sering dikeluhkan oleh istri adalah sikap kekanak-kanakan suami mereka. Beberapa istri merasa bahwa suami mereka masih memiliki jiwa anak-anak dan sulit untuk bertanggung jawab dalam membantu mengerjakan tugas rumah tangga. Suami perlu berhenti bersikap kekanak-kanakan dan melakukan upaya tulus untuk membantu istri dalam mengerjakan tugas rumah tangga. Meskipun hanya dengan melakukan tugas-tugas kecil seperti membersihkan meja makan atau mengawasi anak-anak belajar, ini akan membuat istri merasa dihargai dan didukung.
Keluhan terakhir yang sering dikeluhkan oleh istri adalah perlakuan suami yang hanya manis ketika menginginkan seks. Banyak istri yang merasa bahwa pasangan mereka hanya bersikap penuh perhatian dan hangat saat ada keinginan untuk berhubungan seks. Suami perlu belajar untuk berkomunikasi dengan baik tentang kebutuhan seksual mereka bersama istri. Komunikasikan harapan dan keinginan tentang seks, dan cari kesamaan serta perbedaannya. Penting untuk saling memahami dan menghargai kebutuhan masing-masing.
Dalam hubungan pernikahan, penting bagi suami untuk mendengarkan keluhan dan kebutuhan istri mereka. Komunikasi yang baik, saling mendengarkan, dan saling memahami adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Suami harus berusaha untuk memahami dan memenuhi kebutuhan istri mereka, serta berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang dalam hubungan pernikahan. Dengan saling mendukung dan menghargai, pasangan suami istri dapat menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia dan harmonis.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com