Penyakit Kronik dan Kehamilan, Bisakah ‘berjalan’ Bersamaan?
Status kesehatan Bunda sebelum hamil dapat berdampak terhadap kesehatan Bunda selama kehamilan dan kondisi bayi yang tengah tumbuh dalam rahim Bunda. Jika Bunda memiliki penyakit kronik jangka panjang, Bunda perlu mengendalikannya guna meminimalkan risiko, baik bagi Bunda maupun bayi.
Penyakit kronik adalah suatu kondisi kesehatan yang berlangsung lama atau bahkan seumur hidup. Beberapa contoh penyakit kronik yang umum terjadi adalah asma, penyakit jantung, diabetes, epilepsi, hipertensi, dan gangguan mental. Jika seorang wanita menderita salah satu penyakit kronik ini sebelum hamil atau selama kehamilan, maka perlu ada perhatian khusus dan pengendalian yang baik guna menjaga kesehatan ibu dan janin.
Salah satu penyakit kronik yang sering terjadi pada wanita hamil adalah asma. Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran pernapasan, peradangan, dan produksi lendir yang berlebihan. Wanita hamil dengan asma perlu memperhatikan kondisi kesehatan mereka dengan baik, karena asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan seperti preeklampsia atau kelahiran prematur. Selain itu, asma yang tidak terkontrol juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Oleh karena itu, wanita hamil dengan asma perlu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan pengendalian yang baik selama kehamilan.
Selain asma, penyakit jantung juga menjadi penyakit kronik yang perlu diperhatikan pada wanita hamil. Wanita yang memiliki riwayat cacat jantung bawaan atau congenital heart defect (CHD) perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum hamil atau segera setelah hamil. Wanita dengan CHD mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti gagal jantung, hipertensi, atau kelahiran prematur. Oleh karena itu, pengawasan medis yang ketat dan perencanaan kehamilan yang baik sangat penting bagi wanita dengan CHD.
Selanjutnya, wanita hamil dengan penyakit jantung koroner (PJK) juga perlu mendapatkan perhatian khusus. PJK adalah penyakit yang terjadi akibat adanya penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Wanita hamil dengan PJK memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau gangguan irama jantung selama kehamilan. Oleh karena itu, pengobatan yang tepat dan pengendalian yang baik perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Selanjutnya, wanita hamil dengan epilepsi juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Epilepsi adalah gangguan saraf yang menyebabkan kejang-kejang yang tidak terkendali. Wanita hamil dengan epilepsi perlu berhati-hati dalam penggunaan obat antiepilepsi, karena beberapa obat tersebut dapat menyebabkan risiko kelainan perkembangan pada janin. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter dan pengawasan medis yang ketat sangat penting bagi wanita hamil dengan epilepsi.
Selain itu, gangguan mental seperti depresi juga perlu diperhatikan pada wanita hamil. Depresi adalah gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas sehari-hari, perubahan nafsu makan atau berat badan, gangguan tidur, kelelahan, dan perasaan tidak berharga atau bersalah. Depresi yang tidak terkontrol pada wanita hamil dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, wanita hamil dengan depresi perlu mendapatkan dukungan dan pengobatan yang tepat.
Dalam menghadapi penyakit kronik selama kehamilan, pengendalian yang baik sangat penting. Wanita hamil perlu melakukan konsultasi dengan dokter secara teratur, mengikuti anjuran pengobatan yang diberikan, dan menjaga gaya hidup yang sehat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan adalah:
1. Mengikuti program pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter. Pengobatan yang tepat dan teratur sangat penting dalam mengendalikan penyakit kronik dan menjaga kesehatan ibu dan janin.
2. Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi penting seperti protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serat, dan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
3. Berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok. Merokok dapat merusak kesehatan ibu dan janin, serta meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
4. Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang. Alkohol dan obat-obatan terlarang dapat berdampak buruk pada perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur, cacat lahir, dan masalah perkembangan lainnya.
5. Olahraga secara teratur dengan intensitas yang sesuai. Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan energi, dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan.
6. Mengelola stres dengan baik. Stres yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti melakukan relaksasi, meditasi, atau aktivitas yang menyenangkan.
7. Mendapatkan istirahat yang cukup. Istirahat yang cukup sangat penting dalam menjaga kesehatan ibu dan janin. Cobalah untuk tidur dengan nyaman dan cukup selama kehamilan.
8. Mengikuti anjuran dokter dan melakukan pemeriksaan secara teratur. Pemeriksaan kehamilan yang rutin dapat membantu mengidentifikasi adanya komplikasi atau masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan segera.
Dalam menjalani kehamilan dengan penyakit kronik, dukungan dari keluarga, teman, dan tenaga medis sangat penting. Wanita hamil perlu merasa didukung dan mendapatkan perhatian yang cukup untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Jika terdapat kekhawatiran atau pertanyaan mengenai kondisi kesehatan selama kehamilan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan saran yang tepat.
Dalam artikel ini, telah dibahas mengenai pengaruh penyakit kronik pada kehamilan dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Penting untuk diingat bahwa setiap kasus dapat berbeda-beda, dan konsultasi dengan dokter adalah hal yang penting untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu. Dengan menjaga kesehatan ibu selama kehamilan, diharapkan dapat melahirkan bayi yang sehat dan berkembang dengan baik.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com