Film Jungle Cruise dari Disney telah tayang di bioskop-bioskop Indonesia sejak Rabu, 6 Oktober 2021. Film petualangan ini merupakan karya terbaru dari Walt Disney Studio yang telah lama diproduksi namun baru bisa ditayangkan setelah kondisi pandemi sedikit membaik. Film ini dibintangi oleh dua aktor ternama, yaitu Dwayne “The Rock” Johnson dan Emily Blunt. Jungle Cruise sendiri terinspirasi dari salah satu atraksi yang ada di taman hiburan Disneyland. Bagi Anda yang tertarik untuk menontonnya, ada beberapa fakta menarik tentang film ini yang perlu diketahui terlebih dulu.
1. Inspirasi dari Atraksi Disneyland
Film Jungle Cruise diadaptasi dari salah satu wahana atraksi yang ada di Disneyland sejak tahun 1955. Wahana Jungle Cruise merupakan perahu yang membawa pengunjung menelusuri sungai dengan pemandangan yang menarik dan narasi lucu dari kapten perahu. Wahana ini masih populer hingga saat ini dan bisa ditemukan di Disneyland California, Florida, Tokyo, dan Hong Kong. Mengadaptasi sebuah atraksi taman hiburan menjadi film adalah langkah yang berani namun bukan hal baru bagi Disney. Sebelumnya, mereka telah sukses dengan adaptasi dari wahana Pirates of the Caribbean yang menjadi franchise film yang sangat sukses.
Atraksi Jungle Cruise memberikan pengalaman yang imersif kepada pengunjung dengan replika hewan-hewan liar dan hutan yang lebat. Menggabungkan elemen-elemen dari wahana ini ke dalam film, Disney berhasil menciptakan petualangan yang seru dan menegangkan. Bagi penggemar wahana ini, menonton film Jungle Cruise akan memberikan perasaan nostalgia sekaligus petualangan baru yang menegangkan.
2. Lokasi Syuting yang Eksotis
Tim produksi memilih pulau Kauai, Hawaii sebagai lokasi utama syuting karena pemandangan danau yang berada di puncak bukit sangat cocok dengan cerita Jungle Cruise. Hawaii, dengan alamnya yang indah dan beragam, menawarkan lanskap yang sempurna untuk menggambarkan hutan Amazon yang misterius dan mempesona. Untuk memastikan gambar yang terbaik, tim produksi membangun set film yang megah dan melibatkan ratusan kru, termasuk pelukis, pemahat, ahli lanskap, dan ahli keamanan laut.
Set ini didesain dengan sangat detail untuk menciptakan suasana hutan yang nyata. Bahkan, tim produksi membawa tanaman asli dari hutan untuk menambah keaslian set. Pembuatan set ini menunjukkan dedikasi tim produksi untuk menciptakan pengalaman visual yang otentik bagi penonton. Dengan pemandangan yang menakjubkan dan set yang dibuat dengan sangat rinci, penonton akan merasa seolah-olah mereka benar-benar berada di tengah-tengah hutan Amazon.
3. Penggunaan Berbagai Bahasa
Jungle Cruise menampilkan beberapa bahasa yang beragam. Selain bahasa Inggris, kita juga akan mendengar bahasa Spanyol kuno abad ke-16, bahasa Omagua yang merupakan rumpun bahasa Tupi-Guarani dari Brasil, serta bahasa Italia dan Portugis. Penggunaan berbagai bahasa ini tidak hanya menambah keaslian cerita, tetapi juga menunjukkan keragaman budaya yang ada di hutan Amazon.
Bahasa Spanyol kuno digunakan oleh karakter penakluk Spanyol yang menjadi antagonis dalam film ini. Sedangkan bahasa Omagua digunakan oleh suku asli yang tinggal di hutan. Penggunaan bahasa ini menunjukkan upaya tim produksi untuk menghormati dan merepresentasikan budaya asli dengan cara yang autentik. Selain itu, bahasa-bahasa lain seperti Italia dan Portugis menambah nuansa internasional dalam cerita, mengingat banyaknya bangsa yang tertarik dengan kekayaan hutan Amazon sejak zaman penjelajahan.
4. Kapal La Quila yang Ramah Lingkungan
Salah satu fakta menarik lainnya adalah tentang kapal yang digunakan dalam film ini. Kapal yang digunakan oleh kapten Frank bernama La Quila. Awalnya, kapal ini direncanakan menggunakan mesin gasoline bertenaga tinggi namun akhirnya tim produksi memutuskan untuk menggunakan penggerak elektrik yang lebih ramah lingkungan. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga menunjukkan bagaimana teknologi modern dapat digunakan dalam produksi film untuk menciptakan dampak yang lebih positif.
La Quila, dengan desainnya yang klasik dan nuansa petualangan, menjadi salah satu elemen penting dalam film ini. Kapal ini dirancang sedemikian rupa untuk mencerminkan era petualangan abad ke-20, lengkap dengan detail-detail seperti roda kemudi kayu dan dekorasi vintage. Dengan penggunaan mesin elektrik, tim produksi berhasil menggabungkan estetika klasik dengan teknologi modern, menciptakan kendaraan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga sesuai dengan tema petualangan film.
5. Kostum yang Mewakili Berbagai Periode Sejarah
Kostum-kostum yang digunakan dalam film ini juga sangat beragam dan mewakili berbagai periode dalam sejarah. Mulai dari kostum penakluk Spanyol pada tahun 1500-an, kostum suku asli di pedalaman hutan, hingga kostum pemukim awal era 1900-an. Setiap kostum dirancang dengan detail yang teliti untuk mencerminkan era dan budaya yang berbeda, menambah keaslian dan kedalaman pada cerita.
Desain kostum dalam film ini tidak hanya memperhatikan estetika tetapi juga fungsionalitas. Kostum penakluk Spanyol, misalnya, dirancang untuk menunjukkan ketangguhan dan kekuatan, sementara kostum suku asli dirancang dengan menggunakan bahan-bahan alami untuk mencerminkan kehidupan di hutan. Kostum pemukim awal, di sisi lain, menunjukkan gaya hidup yang lebih sederhana dan praktis. Semua ini menciptakan gambaran visual yang kaya dan beragam, yang menambah daya tarik film ini.
6. Makeup yang Menakjubkan
Selain kostum, makeup untuk setiap pemeran dalam film ini juga sangat menakjubkan. Ahli makeup pemenang Oscar, Joel Harlow, benar-benar memperhatikan riasan untuk 400 karakter pendukung yang ada di film ini. Mulai dari efek sengatan matahari, gigitan serangga, hingga riasan yang menyerupai anggota asli suku Amazon. Detail-detail ini menambah keaslian dan kedalaman pada karakter-karakter dalam film.
Riasan yang digunakan dalam film ini dirancang untuk mencerminkan kondisi keras dan penuh tantangan di hutan Amazon. Efek sengatan matahari dan gigitan serangga, misalnya, menambah realisme pada petualangan para karakter. Riasan suku asli Amazon dirancang dengan menggunakan bahan-bahan alami dan motif tradisional untuk mencerminkan budaya mereka. Semua ini menunjukkan dedikasi tim produksi untuk menciptakan pengalaman visual yang autentik dan memukau.
7. Sinopsis Cerita yang Menarik
Sinopsis cerita Jungle Cruise mengisahkan perjalanan seorang penjelajah bernama Lily (diperankan oleh Emily Blunt) dari London ke hutan Amazon. Lily meminta bantuan Frank (diperankan oleh Dwayne Johnson), seorang kapten kapal, untuk membantunya mengungkap kebenaran tentang Pohon Kehidupan. Pohon ini diyakini memiliki kekuatan penyembuhan yang luar biasa. Lily dan Frank harus berpacu dengan waktu untuk menemukan pohon tersebut sebelum jatuh ke tangan yang salah.
Cerita ini menggabungkan elemen petualangan, misteri, dan fantasi, menciptakan narasi yang menegangkan dan penuh kejutan. Hubungan antara Lily dan Frank, yang berkembang dari kemitraan yang penuh tantangan menjadi persahabatan yang erat, menambah dimensi emosional pada cerita. Selain itu, film ini juga menampilkan karakter-karakter menarik lainnya, baik teman maupun musuh, yang menambah kompleksitas dan kedalaman cerita.
Kesimpulan
Setelah mengetahui beberapa fakta menarik tentang Jungle Cruise, apakah Anda tertarik untuk menontonnya? Film ini menawarkan petualangan seru di hutan Amazon dengan pemandangan yang eksotis, bahasa yang beragam, dan kostum serta makeup yang menakjubkan. Jungle Cruise merupakan film yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga di bioskop. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menonton film ini dan rasakan petualangan seru yang disajikan oleh Disney. Dengan memahami latar belakang dan detail di balik layar, pengalaman menonton Anda akan menjadi lebih kaya dan menyenangkan.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com