Camilan Sehat Pengganti Permennya
Halo Bunda, apa kabar? Semoga Bunda dan si Kecil selalu sehat ya. Untuk menjaga kesehatan balita, Bunda tentunya harus cermat dalam memilih makanan dan minuman yang bergizi. Asupan dengan kandungan gizi yang baik adalah salah satu modal utama agar ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan sehat.
Di samping makanan pokok, kehadiran camilan sangatlah membantu di saat ia dilanda lapar di luar jadwal makannya. Sayangnya, tak jarang camilan yang digemari si Kecil justru hanya pengganjal lapar dengan kandungan nutrisi yang tidak jelas. Contohnya, permen. Permen pada umumnya mengandung zat pemanis buatan yang apabila dikonsumsi terlalu banyak dapat merusak gigi si Kecil.
Melarang si Kecil makan permen kesukaannya tentu bukan pekerjaan mudah. Namun, menggunakan kekerasan untuk melarang si Kecil mengunyah permen juga sebaiknya dihindari. Untuk itu, cobalah beberapa langkah di bawah ini agar si Kecil tetap senang:
1. Berikan permen yang mengandung pewarna makanan (bukan pewarna pakaian) dan gula murni bukan buatan (misal, sakarin dan siklamat). Selain itu, pastikan juga tidak ada kandungan formalin atau zat kimia berbahaya lainnya di sana.
2. Pilih permen dengan kemasan higienis seperti, memiliki tanggal kadaluwarsa, kode produksi, mencantumkan kandungan, bukan permen pinggir jalan yang tidak jelas asal-usulnya.
3. Buatlah jadwal makan permen, misalkan sebulan sekali. Awasi juga jumlah permen yang dimakan si Kecil. Beri batasan maksimal jumlah permen yang boleh dimakan pada hari itu.
4. Berikan pengetahuan tentang “permen narkoba” untuk mengajarkan si Kecil agar tidak menerima permen dari orang asing.
Nah, selain memberikan larangan, Bunda bisa memberikan camilan sehat untuk menghilangkan kebiasaan si Kecil mencari permen saat dia lapar. Berikut beberapa camilan sehat yang bisa Bunda berikan:
1. Berikan si Kecil jus buah atau potongan buah ketika ia meminta camilan. Selain rasanya yang nikmat, kandungan vitaminnya pun sangat bermanfaat buatnya. Warna warni buah –buahan yang beraneka pastinya juga tak kalah menarik dari permen.
2. Apabila si Kecil tertarik dengan bentuk buah-buahan atau tokoh-tokoh kartun tertentu, Bunda bisa membuatkan agar-agar atau puding yang dicetak sesuai bentuk kesukaannya sebagai camilan pengganti permen. Selain itu, kandungan gula pada pudding buatan sendiri jauh lebih aman karena Bunda bisa mengatur penggunaan gulanya dibanding membeli di pasar swalayan.
3. Bunda juga bisa memberikan beberapa keping biskuit (disesuaikan dengan besar kecilnya biskuit) sebagai pengganti permen. Namun, lebih dianjurkan agar Bunda memberikan biskuit setelah makan besar.
4. Susu juga dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti permen. Pastikan porsinya tidak berlebihan, ya, Bu. Terlalu banyak minum susu bisa membuat si Kecil merasa kenyang dan ujung-ujungnya ogah makan.
Ketika si Kecil memasuki usia satu tahun, ia akan berpikir bahwa makanan yang ada di piring lain lebih menarik. Terutama setelah melihat ekspresi orang lain ketika memakannya. Jadi, tidak ada salahnya apabila Bunda mulai memperkenalkan berbagai macam makanan kepadanya. Akan tetapi, sebaiknya porsinya jangan terlalu banyak ya, Bu. Pastikan juga makanan yang akan diberikan tidak pedas, terlalu asam, atau berbumbu tajam. Cukup berikan sedikit dan biarkan si Kecil merasakan rasanya. Hal ini bisa merangsang indera perasanya, untuk mengenali rasa asin, manis, pahit, asam.
Alangkah baiknya apabila Bunda senantiasa menjaga kesehatan balita dengan memberikan makanan atau minuman yang baik untuk dikonsumsi. Hindari pula pemberian makanan dengan kandungan lemak tinggi dan pemanis buatan karena dapat mengakibatkan anak kegemukan atau obesitas. Tetaplah menjaga kesehatan balita Bunda, ya. Agar tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan optimal.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com