Bu, Ini Manfaat Berlatih Tummy Time untuk Si Kecil
Banyak mitos yang beredar terkait bawaan hamil bayi perempuan. Namun, apakah mitos tersebut benar? Temukan faktanya di sini, Bu!
Tummy time perlu dilakukan agar lempeng tulang tengkorak tidak berubah menjadi datar karena dibiarkan dalam posisi yang sama terus menerus. Meski di lain sisi, sangat disarankan bagi Bunda untuk menidurkan si Kecil dalam posisi telentang untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak.
American Academy of Pediatrics merekomendasikan tummy time dimulai beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit pasca melahirkan. Agar lebih memahami apa itu tummy time dan kapan tummy time dilakukan, simak pembahasan di bawah ini sampai tuntas ya, Bu.
Berapa Lama Sebaiknya Si Kecil Melakukan Tummy Time?
Bunda bisa membiasakan si Kecil untuk melakukan tummy time setiap hari dengan total durasi selama 15 menit. Durasi ini bisa Bunda pecah dalam dua hingga tiga sesi, yang masing-masing berlangsung tiga hingga lima menit.
Seiring bertambahnya usia si Kecil, Bunda bisa memberikan latihan tummy time si Kecil lebih lama. Sebab, tubuh si Kecil akan membesar sehingga membutuhkan waktu lebih banyak untuk membangun kekuatannya.
Sebagai patokan, biasanya di usia 3 bulan dengan tummy time si Kecil akan mampu mengangkat kepala mereka 45 derajat. Di usia 4 bulan, kemudian mereka bisa mengangkat kepalanya hingga 90 derajat.
Memasuki usia 9 bulan, si Kecil akan mulai bisa merangkak hingga sangat lincah. Itu sebabnya, Bunda perlu melakukan pengawasan penuh agar si Kecil tidak terjatuh saat melakukannya.
Bagaimana Cara Melakukan Tummy Time?
Waktu yang ideal untuk melakukan tummy time adalah setelah si Kecil bangun dari tidur siang atau setelah si Kecil diganti popoknya. Kemudian, berikut beberapa hal yang harus dilakukan:
Bersihkan area di lantai. Tempatkan si Kecil dengan posisi tengkurap secara perlahan di atas playmat atau handuk bersih sehingga ia bertumpu dengan perutnya.
Kelilingi si Kecil dengan beberapa mainan favoritnya.
Jangan lupa berinteraksi dan berikan afirmasi serta apresiasi ketika si Kecil berhasil mengangkat leher, kepala, tangan atau kakinya dengan baik.
Bisa juga berikan cermin di depan si Kecil supaya ia teralih dengan melihat bayangannya sendiri.
Cobalah untuk menjaga posisi tummy time si Kecil saat tengkurap selama tiga hingga lima menit, dua hingga tiga kali sehari. Saat si Kecil mulai menikmati tummy time, lakukan sesi yang lebih lama dan lebih sering sepanjang hari ya, Bu.
Selain cara tummy time di atas, berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk meningkatkan kemampuan si Kecil dalam tummy time:
Bunda ikut tengkurap di lantai dengan berhadapan-hadapan atau berdampingan di sebelahnya. Berinteraksi dengan mengobrol atau menawarkan si Kecil mainan kesukaannya.
Saat memberikan cermin untuk stimulasi, variasikan posisi di kanan atau kiri si Kecil namun tetap di depannya ya, Bu.
Posisikan mainan kesukaan si Kecil di sekitarnya supaya ia tergoda untuk meraihnya. Dengan begini semua ototnya akan terpacu untuk berkembang.
Di awal pengenalan tummy time, Bunda bisa sanggah posisi si Kecil dengan meletakkan bantal menyusui atau bantal lainnya di bawah dada dan lengannya.
Posisikan posisi tummy time si Kecil di perut Bunda sendiri saat Bunda dalam posisi berbaring telentang. Interaksi lebih dekat dengan si Kecil di posisi ini ya Bu.
Manfaat Tummy Time Bagi Si Kecil
Menerapkan latihan tummy time ini tentu punya alasan tertentu yang bermanfaat untuk si Kecil, diantaranya adalah:
Mendorong si Kecil melatih otot mereka mulai dari otot lengan, bahu, punggung atas dan leher.
Mengasah keterampilan motorik si Kecil seperti meraih, berguling, duduk dan merangkak.
Mencegah sindrom kepala datar atau plagiocephaly.
Mengurangi risiko perut kembung pada si Kecil.
Mengembangkan kemampuan si Kecil untuk menopang dan mengontrol kepalanya.
Meningkatkan hubungan Bunda dan si Kecil.
Bagaimana Jika si Kecil Menolak untuk Melakukan Tummy Time?
Di awal-awal, sangat wajar ya Bu kalau si Kecil kadang tidak mau diposisikan tengkurap dan kurang menikmati waktu tummy time. Namun, penting bagi Bunda untuk memberikan tummy time pada si Kecil secara rutin.
Bayi yang tidak mendapatkan cukup tummy time berisiko mengalami otot leher dan punggung yang lemah, kesulitan mengangkat kepala dan dada, kesulitan belajar merangkak dan berjalan, keterlambatan perkembangan motorik, dan plagiocephaly atau sindrom kepala datar.
Jika si Kecil menolak untuk melakukan tummy time, Bunda bisa lakukan beberapa cara ini untuk menanganinya:
Coba lakukan tummy time sebentar dulu dalam durasi satu sampai dua menit. Ketika sudah mulai terbiasa, bisa lakukan tummy time dengan waktu yang lebih lama.
Pindah lokasi, karena bisa jadi si Kecil bosan dengan pemandangan yang ia lihat selama tummy time
Pijat kaki si Kecil sambil melakukan tummy time.
Selain rutin mengajak latihan tummy time, Bunda juga harus selalu memastikan asupan nutrisi bagi si Kecil. Sumber utama nutrisi tentu adalah ASI. Sehingga penting untuk Bunda selalu menjaga dan meningkatkan kualitas ASI. Agar produksi ASI meningkat baik dalam jumlah maupun kualitasnya, Bunda harus mendapatkan energi tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya (AKG 2019) begitu juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Selain mengonsumsi makanan bergizi, Bunda juga perlu mengonsumsi susu ibu menyusui yang mengandung tinggi DHA untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, 9 Asam Amino Esensial (AAE), yaitu protein penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus didapat dari makanan setiap harinya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil yang optimal di 1000 Hari Pertama Kehidupannya serta 9 nutrisi penting lainnya seperti; tinggi asam folat, omega 3 (ALA), Omega 6 (LA), tinggi zat besi, serat pangan inulin, tinggi vitamin C, protein, tinggi kalsium dan tinggi seng untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh Bunda selama periode menyusui dan mendukung produksi ASI.
Namun jika Bunda atau si Kecil mengalami kondisi yang tidak memungkinkan pemberian ASI, Bunda bisa memberikan susu pendamping ASI sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan ya Bu. Pastikan Bunda memilih susu yang mengandung 9 protein asam amino esensial lengkap dan tinggi DHA, karena protein adalah komponen yang penting untuk mendukung tumbuh dan kembang bayi ya, Bu!
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com