Cerita dong awal ketertarikan menjadi dokter spesialis anak?
Dalam wawancara yang saya lakukan dengan dokter Herbowo, beliau menceritakan bahwa ia tertarik menjadi dokter spesialis anak karena ia melihat bahwa masalah yang dialami oleh anak-anak sangat kompleks. Perubahan yang terjadi pada anak sangat cepat, bisa membaik dengan cepat namun juga bisa memburuk dengan cepat. Selain itu, masalah tumbuh kembang yang merupakan hal yang tidak ada pada pasien dewasa membuatnya semakin tertarik untuk mempelajarinya.
Dr. Herbowo juga mengatakan bahwa sejak dulu, ia sudah senang bermain dengan anak-anak kecil. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa menjadi dokter spesialis anak adalah pilihan yang tepat. Ia merasa bahwa tugasnya sebagai dokter adalah untuk membantu anak-anak dalam menjalani masa pertumbuhan dan perkembangan mereka dengan baik.
Ayahnya dokter Herbowo berprofesi sama, apa nggak ada rasa takut berada dibayang-bayang ayah atau malah menjadikan ayah sebagai figur panutan?
Dr. Herbowo menjelaskan bahwa ia memang merasakan adanya bayang-bayang dari ayahnya yang juga seorang dokter. Namun, ia mencoba melihat sisi positif dari hal ini. Ia selalu berusaha menjadi lebih baik setiap harinya agar suatu saat nanti orang lain bisa melihat kemampuannya secara mandiri. Ayahnya juga merupakan sosok yang terbuka dan tidak pernah menggurui dr. Herbowo dalam hal apapun, termasuk dalam pekerjaannya sebagai dokter. Ayahnya lebih suka melihat dr. Herbowo berusaha sendiri dan senang berdiskusi dengan dia tentang kasus-kasus yang sulit. Mereka sering mencari jawabannya bersama-sama melalui literatur. Dr. Herbowo menganggap ayahnya sebagai panutannya dan harapannya adalah suatu saat nanti ia bisa menjadi seperti ayahnya bagi anak-anaknya.
Banyak yang mengakui bahwa dokter Herbowo tergolong dokter yang sabar dan penuh perhatian sama pasiennya. Kalau dengan anak sendiri begitu juga nggak? 😀
Dr. Herbowo mengatakan bahwa ia selalu berusaha untuk sabar dan perhatian tidak hanya kepada anak-anaknya sendiri, tetapi juga kepada semua pasien yang ia tangani. Ia berpendapat bahwa kesehatan anak sangat penting, dan sebagai seorang dokter anak, tugasnya adalah untuk memberikan perawatan terbaik kepada setiap pasien, termasuk anak-anaknya sendiri.
Di forum kita nih, banyak sekali yang review tentang bagaimana dokter Herbowo menangani pasien. Apa sih yang membuat dokter bisa begitu sabar menghadapi orangtua dengan banyak pertanyaan tentang anak, atau panik karena anak sakit?
Dr. Herbowo menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah untuk membuat orangtua merasa tenang dan tidak bingung ketika keluar dari ruangan prakteknya. Ia ingin memastikan bahwa orangtua memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi anak mereka dan tidak panik. Menurutnya, jika orangtua panik, anak akan ikut panik atau takut, yang pada akhirnya bisa memperburuk kondisi kesehatan anak. Oleh karena itu, dr. Herbowo berusaha memberikan penjelasan yang jelas dan memastikan bahwa semua pertanyaan orangtua terjawab dengan baik.
Sebagai dokter anak, sering berhadapan dengan orangtua panik saat anak sakit. Kalau dokter sendiri, pas anak sakit panik nggak?
Dr. Herbowo mengakui bahwa ia juga sering merasa panik ketika anaknya sakit. Ia merasa bingung dan pusing, namun ia selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tetap tenang dan sabar. Ia menyadari bahwa jika ia panik, maka orang di sekitarnya juga akan merasa panik. Oleh karena itu, ia berusaha untuk menjaga ketenangan dan memberikan dukungan yang baik kepada anaknya saat sedang sakit.
Apakah dengan mempunyai balita jadi berpengaruh pada perlakuan ke pasien, dok?
Dr. Herbowo menjelaskan bahwa memiliki balita mempengaruhi perlakuannya terhadap pasien. Ia selalu berusaha memikirkan apa yang terbaik untuk pasien, dan sering kali ia membayangkan bahwa pasien tersebut adalah anaknya sendiri. Hal ini membuatnya lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan pasien, serta selalu berusaha memberikan perawatan yang terbaik.
Sekarang sedang gencar istilah RUM (Rational Uses of Medicine). Bagaimana dokter menanggapi hal tersebut?
Dr. Herbowo menjelaskan bahwa RUM adalah hal yang sudah ada sejak dulu, namun saat ini sedang gencar diperbincangkan. Menurutnya, RUM bukan berarti semua obat jelek dan tidak sebaiknya diberikan. RUM sebenarnya mengacu pada pemberian obat secara rasional dan hanya jika memang diperlukan. Dr. Herbowo berpendapat bahwa sebagai dokter, tugasnya adalah untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien, termasuk pemilihan obat yang tepat.
Sekarang arus informasi kan sudah semakin deras ya, jadi banyak orangtua yang sudah pintar saat menghadapi anak sakit. Bagaimana pendapat dokter mengenai hal tersebut?
Dr. Herbowo mengatakan bahwa ia sangat senang melihat bahwa semakin banyak orang tua yang aktif membaca dan mencari informasi terkait kesehatan anak. Menurutnya, ini adalah hal yang baik karena orang tua dapat saling bertukar informasi dan pengalaman. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua informasi yang ada di internet benar. Oleh karena itu, ia mendorong orang tua untuk selalu memverifikasi informasi yang mereka dapatkan dengan berkonsultasi kepada dokter anak mereka. Dr. Herbowo juga menekankan pentingnya untuk menghubungi rumah sakit atau dokter anak jika ada keadaan yang membutuhkan perhatian medis lebih lanjut.
Dokter dikenal rajin menjawab pertanyaan pasien via email, bbm atau sms (dan terakhir kayanya mulai aktif twitter nih, hehehe). Tujuan dari membuka semua akses sebenarnya apa sih dok?
Dr. Herbowo menjelaskan bahwa dengan semakin majunya teknologi informasi, dunia maya menjadi semakin penting dalam berbagi informasi. Ia berharap bahwa dengan membagikan informasi melalui berbagai platform seperti email, bbm, sms, dan media sosial seperti twitter, ia dapat membantu orang tua dalam mendapatkan informasi yang benar dan mengarahkan mereka dengan baik. Dr. Herbowo percaya bahwa ilmu kesehatan adalah milik semua orang, dan tidak ada salahnya untuk terus membagikannya kepada orang lain.
Harapannya dokter Herbowo untuk dunia kesehatan, terutama kesehatan anak apa?
Dr. Herbowo berharap bahwa kesadaran kita tentang pentingnya kesehatan semakin meningkat. Menurutnya, tidak ada gunanya hanya mengobati penyakit jika kita tidak berusaha untuk mencegahnya. Ia juga mengingatkan bahwa obat bukanlah segalanya, dan penting untuk memahami bahwa faktor-faktor lain seperti pola makan, gaya hidup, dan lingkungan juga berpengaruh terhadap kesehatan anak. Ia berharap agar semua pihak, termasuk orang tua, dokter, dan masyarakat secara keseluruhan dapat bekerja sama untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com