Bu, Begini Cara Mendidik Anak Usia 1-3 Tahun yang Tepat
Mendidik anak usia di bawah tiga tahun memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Cari tahu bagaimana cara mendidik anak yang baik di sini, Bu.
Manfaat Mendidik Anak Jadi Penurut
Menurut seorang psikolog anak, Toge Aprilianto, mendidik anak agar bersikap patuh dan menuruti segala yang dikatakan orang tua sama halnya dengan mengendarai delman, semua serba dikendalikan. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa cara mendidik anak yang baik harus selaras dengan proses tumbuh kembangnya. Agar tidak salah langkah, berikut ini ada beberapa cara mendidik anak yang baik tanpa kekerasan. Simak sampai habis ya, Bu!
Cara Mendidik Anak agar Nurut
Mendidik anak usia 1-3 tahun menjadi penurut merupakan tantangan tersendiri. Sebab, anak-anak pada usia ini masih belum bisa memahami konsep disiplin dan aturan dengan baik. Berikut beberapa cara mendidik anak yang bandel dan sulit diatur:
1. Memberi contoh yang baik
Pada dasarnya, anak adalah peniru yang andal. Ia lebih cepat mencontoh apa yang orang tua biasa lakukan, daripada menuruti perintah Bunda atau Ayah. Misalnya, Bunda dan Ayah peduli dengan kebersihan, si Kecil pun lambat laun akan terbiasa dengan itu.
2. Belajar untuk saling mendengarkan
Saat Bunda memberikan perintah tapi si Kecil tidak mau melaksanakannya, jangan langsung memarahinya. Coba tanyakan pelan-pelan mengapa ia bersikap seperti itu. Dengan cara mendidik anak yang susah diatur ini, Bunda bisa membangun kebiasaan untuk saling mendengarkan dan berbicara mengenai isi hati. Alhasil, si Kecil pun akan menjadi lebih penurut dan terbuka pada orang tuanya.
3. Hindari penggunaan kalimat negatif
Alih-alih melarang si Kecil dengan kata ‘jangan’, lebih baik ganti dengan kalimat yang menganjurkan. Saat menyuruh si Kecil meletakkan piring kotor bekas makanannya misalnya, Bunda bisa berkata, “Setelah makan, Bunda lebih suka kalau kamu meletakkannya di dapur, lho”. Dengan menghindari pemakaian kalimat negatif, itu bisa menjadi salah satu cara mendidik anak yang keras kepala. Memarahi atau membentak si Kecil hanya akan membuatnya menjadi anak yang pembangkang.
4. Memberikan pujian dan apresiasi
Pujian dan apresiasi akan membantu si Kecil untuk merasa dihargai dan termotivasi untuk berbuat baik. Jika anak mematuhi aturan, orang tua dapat memberikan pujian atau penghargaan, misalnya dengan memberikan pelukan.
Cara Mendidik Anak Menjadi Cermat
Usia 1-3 tahun merupakan masa emas perkembangan otak anak. Pada masa ini, otak anak berkembang dengan sangat pesat, baik dari segi fisik maupun fungsinya. Berikut beberapa cara mendidik anak menjadi cermat:
1. Rutin mengajaknya berbicara
Salah satu cara mendidik anak usia 3 tahun ke bawah agar cermat adalah mengajaknya berbicara. Jika Bunda tidak suka bicara, Bunda harus membiasakan diri untuk mengajak anak mengobrol dengan sering. Sebagai contoh, si Kecil berusia 2 tahun yang masih kesulitan untuk memahami perkataan. Cara mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas bisa dimulai dengan menyebutkan kata yang sama dan berulang-ulang sampai si Kecil paham.
2. Berikan stimulasi dengan mengajaknya bermain
Selain kemampuan verbal, kemampuan motorik pada anak juga sebaiknya Bunda latih saat usia 1-3 tahun. Cara mendidik anak untuk kemampuan motorik paling mudah dan efektif adalah dengan mengajaknya bermain. Luangkanlah waktu 40 menit hingga 1 jam setiap hari khusus untuk bermain dengan si Kecil. Pagi hari atau sore hari bisa menjadi pilihan yang menyenangkan. Untuk cara mendidik anak laki-laki, Bunda bisa perkenalkan permainan bola. Sedangkan untuk cara mendidik anak perempuan bisa melalui permainan ketangkasan.
3. Biarkan si Kecil bereksplorasi
Anak-anak perlu mengeksplorasi lingkungannya untuk belajar dan mengembangkan diri. Bunda bisa memberikan kesempatan kepada si Kecil untuk bereksplorasi dengan cara mengajaknya bermain, bereksperimen, dan melakukan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Dengan menerapkan tips-tips di atas, Bunda sebagai orang tua dapat membantu si Kecil mengembangkan kecerdasannya secara optimal.
Cara Mendidik Anak Bersosialisasi
Pintar saja tentu tidak cukup jika tidak diimbangi dengan kemampuan bersosial yang baik. Pendidikan untuk mengembangkan kemampuan sosial dalam diri anak sebaiknya dimulai sejak anak berusia satu tahun. Sama halnya dengan orang dewasa, anak-anak terkadang juga merasakan kekhawatiran yang sama ketika harus berkenalan dengan teman baru. Itu sebabnya, Bunda perlu mempertemukan si Kecil dengan teman sebayanya. Hal ini akan membuatnya lebih terbuka dan berani, sehingga si Kecil nantinya akan lebih mudah bersosialisasi.
Cara Mendidik Anak agar Mandiri
Pada usia 1-3 tahun, si Kecil mulai belajar untuk bereksplorasi dan mengembangkan keterampilannya. Tidak ada salahnya Bunda dan Ayah perlu memberikannya kesempatan untuk belajar mandiri. Berikut ini beberapa cara yang bisa diterapkan:
1. Jangan terlalu mengekang
Khawatir kepada buah hati memang sangat wajar dimiliki oleh setiap orang tua. Namun bukan berarti Bunda bisa mengekangnya yang justru dapat membuat ia menjadi takut untuk berbuat sesuatu. Bunda harus membiarkan si Kecil bereksplorasi mengenal berbagai macam hal baru di sekitarnya yang tetap sesuai aturan. Dengan begitu, si Kecil akan belajar untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
2. Berikan tugas ringan
Cara mendidik anak ini sudah bisa diterapkan sejak si Kecil berusia 1 tahun, dimulai dari tugas yang ringan terlebih dulu. Misalnya, tugaskan si Kecil untuk membuang bungkus makanan yang ia makan, membereskan mainan, meletakkan piring bekas makannya, melepas pakaian sendiri, dan sebagainya.
3. Membiasakan si Kecil ikut membantu
Setelah si Kecil mulai tumbuh lebih besar, Bunda bisa memberikan tugas yang lebih berat seperti membantu Bunda mengerjakan pekerjaan rumah. Biasakan si Kecil untuk ikut menyapu, mengepel, menyiram tanaman, atau membersihkan meja yang sekiranya tidak membahayakan dirinya sendiri.
4. Latih si Kecil untuk membuat keputusan
Banyak orang tua yang selalu menentukan semua hal yang berkaitan dengan buah hatinya, bahkan hal kecil sekalipun. Padahal si Kecil perlu dilibatkan untuk membuat keputusan. Cara mendidik anak ini akan sangat berpengaruh dalam membentuk kemandirian si Kecil. Misalnya saja saat membeli mainan, biarkan si Kecil memilih mainan yang ia sukai selama masih sesuai dengan usianya. Mengembangkan kemandirian pada anak membutuhkan waktu dan kesabaran. Tetaplah konsisten menerapkan tips-tips di atas dan berikan dukungan kepada si Kecil, meskipun belum bisa mandiri dalam waktu singkat.
Lakukan Ini Jika Terlanjur Membentak Si Kecil
Terlanjur membentak si Kecil tak jarang meninggalkan rasa bersalah dan menyesal pada diri orang tua. Efek bentakan ini akan membuat anak terkejut, melukai hati kecilnya, hingga merasa takut. Di sisi lain, Bunda atau Ayah juga sebenarnya tidak bermaksud melakukan hal tersebut. Apalagi seorang Bunda terkadang kerap dilanda emosi karena beberapa alasan seperti lonjakan hormon, fisik yang kelelahan, atau banyak pikiran.
Apapun alasannya, orang tua tentu ingin memperbaiki apa yang sudah terjadi pada anak, termasuk setelah ‘kelepasan’ memarahi si Kecil. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memulihkannya:
1. Tenangkan diri
Pertama-tama, tenangkan diri terlebih dahulu. Jangan langsung berinteraksi dengan si Kecil yang kondisi emosinya belum stabil pasca dimarahi. Alihkan emosi Bunda atau Ayah dengan menyendiri sejenak. Setelah lebih tenang, baru lah hampiri si Kecil dengan mood yang lebih baik.
2. Meminta maaf
Walaupun ia masih kecil, sebaiknya orang tua tak perlu merasa gengsi meminta maaf. Meminta maaf adalah basic manner yang justru baik untuk dicontohkan Bunda atau Ayah ketika mendidik anak.
3. Beri pengertian
Setelah amarah mereda dan suasana kian membaik, jelaskan kepada anak tentang apa yang sebenarnya ingin orang tua sampaikan. Awali dengan memeluknya dan bicaralah sembari menatap mata si Kecil.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mendidik Anak
Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam mendidik anak.
1. Memberikan dukungan
Bagi anak-anak di usia 1-3 tahun, semua hal terlihat menarik di matanya. Bunda mungkin merasa khawatir, tapi jangan selalu melarang ia untuk mencoba berbagai macam hal. Cara mendidik anak yang baik adalah dengan memberikannya dukungan selama hal tersebut positif bagi si Kecil. Dukungan tersebut akan mendorong si Kecil agar tidak mudah menyerah saat menemui tantangan di depannya.
2. Hindari menanamkan hal yang negatif
Orang tua seringkali menakuti anaknya supaya mau menuruti perintah. Padahal, kebiasaan tersebut bisa menyebabkan rasa trauma pada diri si Kecil. Bunda juga sebaiknya tidak berbohong kepada si Kecil, karena bagi anak-anak perkataan yang Bunda ucapkan akan ia jadikan prinsip. Berkatalah yang jujur sesuai dengan fakta dan bahasa yang mudah dipahami oleh si Kecil.
3. Rutin dan konsisten
Jika Bunda ingin si Kecil selalu menaati peraturan yang Bunda buat, maka yang bisa Bunda lakukan adalah dengan menerapkan peraturan tersebut secara rutin dan konsisten. Cara mendidik anak ini bisa membuat si Kecil bisa bersikap lebih tenang saat diberi perintah karena ia dapat memahami apa yang Bunda inginkan sebagai orang tuanya.
4. Perhatikan kebutuhan si Kecil
Pastikan Bunda selalu mengutamakan kebutuhan si Kecil dalam setiap aspek. Kenali apa yang ia suka dan tidak suka dan jangan memaksanya untuk selalu mengikuti kemauan Bunda tanpa mendengarkan kemauannya.
5. Perbaiki mood Bunda atau Ayah
Menurut Profesor pediatri di University of North Carolina Medical School, Chapel, William Coleman, MD, bila anak merasakan mood negatif orang tuanya, secara otomatis ia akan ‘tertular’. Oleh karenanya saat mendidik, pastikan mood Bunda dan Ayah harus baik terlebih dulu. Kemudian ajak bicara anak dengan menatap matanya dan beri arahan menggunakan bahasa yang lugas namun mudah dimengerti.
Nutrisi untuk Dukung Proses Belajar Anak
Bermain memang jadi salah satu stimulus yang baik dalam mendukung proses belajar anak. Namun, Bunda juga perlu memastikan agar nutrisi yang diterima oleh si Kecil tetap seimbang. Selain itu, selama masa tumbuh kembangnya, hormon pertumbuhan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan otot anak. Peran 9AAE sangat berpengaruh pada hormon pertumbuhan. Bahkan kekurangan 1 dari 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan sebanyak 34%, dan kekurangan semua jenis 9AAE dapat menurunkan potensi tinggi badan hingga 50%. 9AAE dan DHA harus terpenuhi bersamaan. Karena keduanya harus bekerja bersamaan dan harus dipenuhi dari makanan karena tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri.
Dalam mendidik anak usia 1-3 tahun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki keunikannya masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenal karakter dan kebutuhan anaknya secara individu. Dengan memahami dan menerapkan cara mendidik yang tepat, Bunda dapat membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Tetaplah sabar, penuh kasih sayang, dan konsisten dalam mendidik anak agar menjadi pribadi yang baik dan mandiri.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com