Anak Susah Makan? Coba Atasi dengan Cara Ini, Bu

Anak Susah Makan: Cara Mengatasi dan Penyebabnya

Anak susah makan menjadi salah satu masalah yang sering dialami oleh para orang tua. Ketika si kecil menolak untuk makan nasi atau berbagai jenis makanan lainnya, orang tua seringkali merasa khawatir dan bingung bagaimana cara mengatasinya. Namun, sebagai orang tua, kita perlu memahami bahwa anak susah makan adalah hal yang wajar terjadi pada usia 1-3 tahun. Pada usia ini, anak-anak seringkali menjadi picky eater atau suka pilih-pilih makanan.

Meskipun anak susah makan adalah hal yang biasa, tetap saja kita sebagai orang tua perlu mencari cara untuk mengatasi masalah ini. Kekhawatiran kita sebagai orang tua tidaklah tanpa alasan. Kekurangan nutrisi pada masa pertumbuhan anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti stunting atau terhambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif anak. Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk mencari solusi yang tepat agar kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi.

Penyebab Anak Susah Makan

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara mengatasi anak susah makan, kita perlu memahami apa yang menjadi penyebab anak menjadi susah makan. Beberapa penyebab anak susah makan antara lain:

1. Tidak mau mencoba makanan baru: Saat anak memasuki usia 2 tahun, mereka seringkali takut mencoba makanan baru yang rasanya belum mereka kenali. Kondisi ini menjadi alasan paling umum mengapa anak menolak makan.

2. Kehilangan nafsu makan: Anak mungkin susah makan karena mereka kehilangan nafsu makan. Banyak anak balita yang minum banyak susu atau jus, sehingga tidak lapar saat waktunya makan. Membatasi minuman di antara waktu makan dapat membantu mengatasi masalah ini.

3. Tumbuh gigi: Tumbuh gigi menjadi salah satu penyebab paling sering mengapa anak susah makan. Rasa sakit saat pertumbuhan gigi, terutama gigi geraham yang biasanya terjadi di usia 13-19 bulan juga dapat mengurangi minat anak untuk makan.

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Menghadapi anak yang enggan makan memang membutuhkan kesabaran dan strategi tersendiri. Berikut beberapa cara mengatasi anak susah makan yang bisa kita coba terapkan:

1. Berikan camilan pendamping: Selain pola makan 3 kali sehari, anak sebaiknya juga diberikan camilan sebanyak 2 kali sebagai cara mengatasi anak susah makan. Namun, jika anak baru tidak mau makan berat, kita bisa menambahkan jatah camilannya. Pilih camilan yang sehat dan mengenyangkan, seperti potongan buah, yogurt, biskuit gandum, keju rendah lemak, atau madu.

2. Berikan susu sebagai tambahan nutrisi: Saat anak susah makan dalam kondisi yang akut atau benar-benar menolak semua makanan, kita bisa mengakalinya dengan memberikan susu bubuk pertumbuhan sesuai usianya. Susu tambahan ini sudah dilengkapi dengan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang. Namun, sebaiknya jangan pilih susu siap minum karena kurang memiliki nilai gizi.

Baca Juga:  8 Tips Belajar Efektif Saat Anak Mulai Sekolah Offline

3. Buat makanan semenarik mungkin: Anak mungkin tidak mau makan karena tidak berselera dengan penyajian makanan yang kita berikan. Menghias makanan semenarik mungkin bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak susah makan. Misalnya dengan membentuk sumber karbohidrat, sayuran, dan lauk menjadi bentuk-bentuk hewan atau tokoh kartun favorit anak. Ada banyak cetakan makanan yang tersedia di toko untuk mempermudah kita menghias makanan.

4. Variasikan menu makanan: Alasan lain anak susah makan biasanya karena mereka merasa bosan dengan menu yang itu-itu saja. Kita bisa mencoba membuat variasi menu makanan setiap hari sebagai cara mengatasi anak susah makan. Untuk karbohidrat, kita tidak harus memberikan nasi, tetapi bisa diganti dengan mie, kentang, roti, atau pasta. Begitu pula dengan lauk dan sayuran, sebaiknya diganti setiap hari.

5. Ganti suasana makan: Desakan dari orang tua untuk terus makan atau suasana yang menjemukan bisa menjadi salah satu alasan anak tidak mau makan. Kita bisa mengganti tempat makan anak, misalnya makan di kebun belakang sambil piknik sederhana atau makan sambil diiringi oleh musik yang menyenangkan. Selain itu, kita juga bisa menyuapi anak sambil bercerita atau bernyanyi.

6. Atur jam makan: Pengaturan jam makan juga merupakan hal yang penting tapi sering terabaikan. Kita harus menentukan pada jam berapa saja anak mendapatkan jatah makanannya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kita harus memberi jarak setidaknya tiga jam sebelum masuk ke waktu makan selanjutnya. Hal ini bertujuan agar anak merasakan lapar dan kenyang. Kita juga perlu memberitahukan pada anak beberapa menit sebelum makan bahwa sebentar lagi ia harus makan.

Cara Mengatasi Anak yang Susah Makan Nasi

Selain anak susah makan secara umum, ada juga anak yang susah makan nasi. Fase ini harus segera kita atasi agar tidak menjadi kebiasaan sampai anak dewasa. Berikut ini cara yang bisa kita lakukan:

1. Jelaskan tentang menu makan seimbang: Anak susah makan nasi putih bisa kita beri penjelasan tentang menu makan seimbang. Anak perlu tahu bahwa setiap hari ia harus makan makanan bergizi seimbang yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Kita bisa menjelaskannya dengan cara yang menyenangkan agar anak lebih tertarik.

2. Jangan paksa anak: Saat anak susah makan nasi, berikan ia pemahaman secara perlahan-lahan dan untuk sementara gantilah nasi dengan sumber karbohidrat lainnya. Jangan sampai kebutuhan karbohidrat anak tidak tercukupi akibat ia tidak mau makan nasi.

3. Ganti nasi dengan sumber karbohidrat lainnya: Jika anak susah makan nasi, kita harus menyiapkan penggantinya. Kita bisa menggantinya dengan sumber karbohidrat lainnya, seperti kentang, oats, roti gandum, ubi jalar, pasta, atau jagung. Cara ini bisa kita lakukan ketika anak merasa bosan dengan nasi. Sesekali, variasikan dengan menu lainnya untuk menghindarkan rasa bosan.

Baca Juga:  Seberapa Penting Tes Kesehatan pada Si Kecil?

4. Ajak anak ikut menyiapkan makanan: Anak perlu diajari untuk menghargai makanan sejak dini supaya ia tidak pilih-pilih soal makanan. Kita bisa mengajaknya untuk ikut menyiapkan makanannya sendiri. Bebaskan anak untuk mengkreasikan makanan menjadi bentuk yang ia sukai.

5. Sajikan nasi dengan bentuk yang menarik: Mengatasi anak susah makan nasi juga bisa dengan cara menyajikannya dalam bentuk yang menarik. Bentuk nasi menjadi onigiri, bento, sushi, atau dibalut dengan telur dadar gulung. Tampilan nasi yang lucu akan menghilangkan rasa bosan dan menarik minat anak untuk mencicipinya.

6. Memberikan rasa pada nasi: Anak mungkin merasa rasa nasi sedikit hambar sehingga kurang berselera untuk melahapnya. Kita bisa mengolah nasi menjadi nasi uduk, nasi kuning, atau nasi goreng. Cara lainnya adalah menaburkan topping di atas nasi untuk menambah aroma, misalnya oregano atau bawang goreng.

7. Beri makanan dalam porsi kecil: Jika anak susah makan nasi, mungkin itu karena kapasitas lambung anak tergolong mungil sehingga tidak bisa makan dalam porsi besar. Kita bisa menyiasatinya dengan cara menyiapkan makanan dalam porsi kecil. Misalnya, lauk dan nasi terlebih dulu. Setelah habis, baru berikan sayuran dan buah.

Resep Olahan Nasi untuk Anak Susah Makan

Selain mengikuti cara-cara di atas, kita juga bisa mencoba memberikan olahan nasi yang disajikan dalam bentuk yang menarik. Berikut ini beberapa resep olahan nasi yang bisa kita coba:

1. Mashed Potato:
– Bahan-bahan: 300 gram kentang, 125 ml susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang sudah dilarutkan, 2 sdm mentega, ½ sdt garam, ¼ sdt merica bubuk, lada hitam untuk taburan.
– Cara membuat: Kupas kentang, potong-potong, dan cuci dengan air hingga bersih. Rebus potongan kentang hingga empuk, kemudian tiriskan. Tumbuk kentang hingga halus, masak susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ dan mentega ke dalam panci. Campurkan dengan kentang yang sudah ditumbuk, bumbui dengan garam dan merica. Aduk rata, mashed potato siap disajikan.

2. Cream Soup:
– Bahan-bahan: 100 gr dada ayam (potong kotak-kotak), 300 ml susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang sudah dilarutkan, 4 buah jamur, 2 siung bawang putih, 1 sdm tepung maizena, ¼ buah bawang bombay, ½ sdt lada bubuk, ¼ sdt garam, bubuk oregano untuk taburan.
– Cara membuat: Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga wangi dan matang. Masukkan potongan ayam dan jamur, aduk rata. Setelah ayam empuk dan matang, masukkan susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+, lada bubuk, dan garam. Aduk-aduk cream soup hingga matang, kemudian tuang cairan maizena dan aduk sampai meletup. Tiriskan jika sudah matang, sajikan dengan taburan oregano dan potongan seledri.

Baca Juga:  Rekomendasi Sekolah Mengemudi untuk Remaja di Jakarta

3. Macaroni Schotel:
– Bahan-bahan: 10 sdm macaroni, 4 sdm daging ayam cincang, 1 buah tofu telur yang sudah dilumatkan, 1 buah wortel parut, 1 butir telur ayam, 2 siung bawang putih cincang halus, 100 ml susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang sudah dilarutkan, unsalted butter secukupnya, keju parut secukupnya.
– Cara membuat: Rebus macaroni hingga lunak, kemudian tiriskan. Tumis bawang putih dengan unsalted butter, masukkan tahu, wortel, dan ayam cincang. Masukkan susu pertumbuhan Frisian Flag PRIMAGRO 3+ dan keju parut. Setelah terlihat mendidih, matikan kompor. Masukkan telur ke dalam mangkuk tahan panas, kemudian kocok lepas. Masukkan macaroni yang sudah matang ke dalamnya dan aduk sampai rata. Taburkan keju parut di atasnya. Kukus selama 30 menit, dan makanan untuk anak susah makan siap disajikan.

Kesimpulan

Anak susah makan adalah masalah yang sering dialami oleh para orang tua. Namun, hal ini merupakan hal yang wajar terjadi pada usia 1-3 tahun. Kita sebagai orang tua perlu mencari cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini agar kebutuhan nutrisi si kecil terpenuhi dengan baik. Beberapa cara yang bisa kita lakukan antara lain memberikan camilan pendamping, memberikan susu sebagai tambahan nutrisi, membuat makanan semenarik mungkin, memvariasikan menu makanan, mengganti suasana makan, mengatur jam makan, menjelaskan tentang menu makan seimbang, tidak memaksa anak, mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lainnya, mengajak anak ikut menyiapkan makanan, menyajikan nasi dengan bentuk yang menarik, memberikan rasa pada nasi, dan memberikan makanan dalam porsi kecil.

Selain itu, kita juga bisa mencoba memberikan olahan nasi yang disajikan dalam bentuk yang menarik, seperti mashed potato, cream soup, atau macaroni schotel. Selama masa pertumbuhan anak, penting untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan baik. Selain konsumsi nasi, asupan nutrisi untuk si kecil bisa didapatkan dari susu pertumbuhan seperti Frisian Flag PRIMAGRO 3+ yang mengandung 4x DHA yang lebih tinggi dan 9AAE yang lengkap. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita perlu memilih susu pertumbuhan yang tepat untuk anak kita.

Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com