4 Posisi Bayi dalam Kandungan yang Wajib Diketahui Ibu Hamil


Posisi Janin dalam Kandungan: Faktor yang Mempengaruhi dan Metode Persalinan

Pada trimester pertama hingga terakhir kehamilan, posisi bayi dalam kandungan akan mengalami perubahan yang signifikan. Penasaran nggak, sih, mommies? Sejak trimester pertama hingga terakhir, posisi bayi dalam kandungan bermanuver kemana saja?

Momen yang paling saya ingat waktu hamil, pada trimester ke-3, bayi saya sudah sangat sensitif dengan suara ibunya. Pas saya panggil, eh langsung merespon dengan reaksi gerakan yang heboh ke segala arah, takjub sendiri melihat bentuk perut sudah tidak karuan.

Mengingat momen itu, saya jadi penasaran, sebenarnya dari trimester 1 hingga 3, bayi itu mengalami posisi apa saja, ya? Untuk itu saya minta bantuan dari Dr. Probo Mangastomo, Sp.OG, dari OMNI Hospital Pekayon, Bekasi. Dia biasa praktik pada Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat & Sabtu.

Faktor apa saja yang memengaruhi posisi janin dalam kandungan?

Menurut Dr. Probo Mangastomo, ada beberapa faktor yang memengaruhi posisi janin dalam kandungan. Faktor-faktor ini dapat berasal dari ibu maupun bayi itu sendiri. Faktor dari ibu dapat mencakup ukuran panggul ibu, adanya massa atau tumor pada jalan lahir, atau kelainan anatomi panggul yang mengubah posisi jalan lahir. Sedangkan faktor dari bayi yang paling sering terjadi adalah ukuran bayi yang terlalu besar. Hal ini dapat membuat bagian terbawah bayi sulit masuk ke pintu atas panggul ibu, sehingga bayi bisa berada dalam posisi melintang atau obliq. Selain itu, ada juga kelainan anatomi pada bayi yang membuatnya sulit untuk masuk panggul.

Posisi janin juga menentukan metode persalinan, ya, dok?

Dr. Probo Mangastomo menjelaskan bahwa posisi janin sangat memengaruhi metode persalinan. Jika bayi berada dalam posisi melintang di dalam rahim dan bayi tersebut sudah cukup umur, maka persalinan normal tidak akan memungkinkan karena bayi tidak dapat masuk ke pintu panggul ibu. Sehingga pada bayi-bayi dengan kelainan letak atau malposisi, persalinan cenderung dilakukan dengan operasi sesar. Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan bayi dan ibu saat melahirkan.

Baca Juga:  Makanan Ini ‘Alarm’ bagi Tubuh Saat Ngidam

Berapa banyak posisi bayi dalam kandungan, dok?

Menurut Dr. Probo Mangastomo, ada beberapa posisi bayi dalam kandungan yang dapat terjadi. Posisi-posisi ini antara lain:

1. Posisi kepala di bawah: Posisi ini merupakan posisi normal bayi yang akan dilahirkan. Posisi ini memastikan pergerakan bayi melewati jalan lahir ibu dengan lancar.

2. Posisi Posterior: Posisi ini terjadi ketika ubun-ubun kecil bayi berada di posisi dekat dengan tulang ekor ibu, atau dengan kata lain, bayi terlentang. Pada posisi ini, kepala bayi ketika melewati sumbu panggul ibu menjadi tegak dan fleksi dari tulang leher minimalis. Akibatnya, diameter kepala bayi yang melewati menjadi lebih besar dibandingkan dengan posisi normal. Hal ini kadang-kadang dapat mengakibatkan kesulitan dalam penurunan kepala bayi atau timbulnya robekan yang lebih luas pada jalan lahir.

3. Posisi Melintang: Posisi ini terjadi ketika sumbu bayi tidak sejajar dengan sumbu tubuh ibu. Sumbu bayi bisa tegak lurus atau membentuk sudut. Pada kondisi ini, bayi tidak dapat masuk ke pintu atas panggul dan persalinan cenderung dilakukan dengan operasi sesar.

4. Posisi Sungsang Murni, Sungsang Lengkap, dan Sungsang Sebagian: Pada posisi ini, kita dapat menilai dari titik terbawah janin terhadap jalan lahir ibu. Jika teraba bokong, itu disebut sebagai bokong murni. Jika teraba bokong dan kedua kaki, itu disebut sebagai sungsang lengkap. Namun, jika hanya teraba salah satu kaki, itu disebut sebagai sungsang sebagian.

Posisi-posisi bayi di atas terjadi di trimester berapa saja, dok?

Menurut Dr. Probo Mangastomo, selama trimester pertama dan kedua kehamilan, posisi bayi sangat dinamis atau selalu berubah-ubah. Namun, saat memasuki trimester ketiga awal atau sekitar kehamilan 35 minggu ke atas, posisi bayi cenderung stabil dan kepala bayi sudah berada di bawah. Hal ini menandakan bahwa bayi sudah siap untuk dilahirkan secara normal.

Baca Juga:  4 Pertanyaan tentang Kesehatan Mental Anak dan Pandemi

Posisi bayi dalam kandungan dapat menjadi indikasi apakah ibu siap melahirkan normal atau membutuhkan persalinan sesar. Namun, tidak perlu khawatir jika harus melahirkan dengan persalinan sesar. Hal ini tidak akan mengurangi sedikit pun predikat sebagai ibu yang kuat dan berjuang demi keselamatan bayi dan diri sendiri. Setiap proses persalinan memiliki tantangan dan keberhasilannya adalah menjadi seorang ibu yang penuh cinta dan kasih sayang.

Jadi, mommies, semoga posisi bayi dalam kandungan kalian berada di posisi kepala di bawah, sehingga dapat melahirkan secara normal. Namun, jika tidak, jangan khawatir karena persalinan sesar juga merupakan metode yang aman dan baik untuk melahirkan bayi dengan selamat. Yang terpenting adalah kebahagiaan dan kesehatan ibu dan bayi. Selamat menunggu kelahiran, mommies, dan semoga semuanya lancar dan bahagia!


Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com