Mengapa Impulsif adalah Sikap Tak Terkontrol pada Anak?
Definisi Impulsif
Impulsif adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh anak dalam masa tumbuh kembangnya. Menurut Campbell dan Werry (1986), impulsif adalah perilaku yang cenderung merusak dan tidak terkontrol akibat tindakan yang dilakukan tanpa memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu. Perilaku impulsif ini biasanya muncul sebagai respons emosional terhadap kejadian yang pernah dialami oleh anak. Terlepas dari kesadaran anak tentang tindakan yang dilakukannya, ia sering kali tidak dapat mengendalikan dirinya sehingga terus melakukan perilaku impulsif tersebut.
Pada anak usia sekolah, perilaku impulsif dapat didefinisikan sebagai tindakan anak yang spontan tanpa memikirkan terlebih dahulu. Sebagai contoh, anak mengerjakan tugas tanpa membaca petunjuk terlebih dahulu, sehingga hasilnya pun sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Apakah Perilaku Impulsif Normal?
Menurut Kauffman (1989), perilaku impulsif pada masa anak-anak sebenarnya adalah hal yang normal. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, anak seharusnya mulai belajar untuk mengendalikan diri dan merespons situasi dengan lebih baik. Tindakan yang meledak-ledak pada anak impulsif dapat menimbulkan masalah ketika anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Tindakan impulsif dalam lingkungan sosial misalnya adalah ketidakmampuan anak untuk menunggu giliran, sehingga ia sering kali langsung bertindak sebelum diminta. Atau, ia mungkin memukul teman hanya karena ingin menggoda atau bercanda. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang dibiarkan berperilaku impulsif pada masa kecilnya cenderung lebih rentan melakukan tindakan yang tidak baik saat dewasa, seperti merokok, menggunakan obat terlarang, atau mengalami masalah kesehatan mental seperti gangguan makan atau bahkan bunuh diri.
Tanda-tanda dalam Perilaku Impulsif
Ada empat tanda yang dapat menunjukkan bahwa seorang anak memiliki perilaku impulsif, yaitu:
1. Urgensi: Anak cenderung selalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu.
2. Kurang berpikir: Anak bertindak tanpa memikirkan atau merencanakan terlebih dahulu.
3. Kurang usaha: Anak cenderung mudah menyerah ketika diberi tugas.
4. Sensasi mencari: Anak hanya mencari kesenangan tanpa memikirkan konsekuensinya.
Penyebab Perilaku Impulsif
Penyebab dari perilaku impulsif pada anak dapat bervariasi dan tidak dapat dipastikan secara spesifik. Namun, menurut para ahli, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi anak untuk berperilaku impulsif. Beberapa faktor tersebut antara lain:
1. Sifat yang cenderung hiperaktif: Anak dengan sifat hiperaktif cenderung lebih impulsif dalam bertindak.
2. Temperamen: Sifat impulsif pada anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor temperamen atau kecenderungan emosional anak.
3. Pengaruh lingkungan keluarga: Lingkungan keluarga yang kurang stabil atau kurang mendukung pengembangan kontrol diri anak juga dapat mempengaruhi perilaku impulsif anak.
4. Gender: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki cenderung lebih impulsif daripada anak perempuan.
5. Karakteristik orang tua: Pola asuh yang otoriter atau kurang memberikan batasan yang jelas juga dapat berkontribusi terhadap perilaku impulsif anak.
Menghadapi Anak Impulsif
Sebagai orang tua, terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi anak dengan perilaku impulsif. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda coba:
1. Mengajarkan keterampilan mengendalikan diri dan menunggu: Misalnya, sebelum anak mulai mengerjakan tugas, ajak anak untuk duduk tenang, tangan di atas meja, dan melakukan kontak mata dengan Anda. Mintalah anak untuk mendengarkan dengan baik petunjuk yang Anda berikan. Jika anak berhasil menjalankan semua tahapan ini, berikan pujian sebagai bentuk penghargaan. Dengan memberikan pujian, anak akan merasa senang dan lebih termotivasi untuk mengendalikan dirinya.
2. Berikan tugas-tugas yang sederhana dan singkat: Anak impulsif cenderung terburu-buru, sehingga memberikan tugas yang panjang dan rumit hanya akan membuat anak frustasi. Lebih baik latih anak dengan memberikan tugas satu per satu, dimulai dari tugas yang paling sederhana. Misalnya, ajak anak untuk meletakkan mainan di tempatnya setelah selesai bermain. Setelah satu tugas selesai, Anda dapat memberikan tugas yang lain. Hindari memberikan terlalu banyak tugas sekaligus, karena hal ini hanya akan membuat anak semakin frustrasi.
3. Menyampaikan bahwa perilaku impulsif tidaklah benar: Anak perlu diberitahu bahwa perilaku impulsif yang ia lakukan tidak baik. Jelaskan padanya bahwa orang lain tidak menyukai perilaku tersebut dan merasa terganggu. Jika anak terus melakukannya, maka tidak ada orang yang akan mau berinteraksi dengan anak tersebut. Sebagai orang tua, Anda juga perlu menyampaikan bahwa Anda merasa sedih dengan perilaku impulsif yang anak lakukan. Proses penjelasan ini mungkin membutuhkan waktu, karena anak belum sepenuhnya dapat memahami konsep tindakan yang baik dan buruk. Namun, dengan memberikan penjelasan dengan lembut dan penuh kasih sayang, anak akan perlahan memahaminya.
4. Memberikan contoh perilaku yang benar: Anak seringkali meniru tindakan dan ucapan orang tuanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda sebagai orang tua untuk memberikan contoh tindakan dan ucapan yang baik di depan anak. Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan terinspirasi untuk meniru perilaku yang baik juga.
5. Selalu hadir untuk mendukung anak: Salah satu faktor yang dapat membantu mengendalikan perilaku impulsif anak adalah kehadiran dan dukungan dari orang tua. Meskipun anak melakukan kesalahan, Anda harus selalu mendampingi dan mendukungnya. Kehadiran dan dukungan dari orang tua akan membuat anak merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
Jika perilaku impulsif pada anak mulai menjadi masalah dan meresahkan, Anda dapat membawa anak berkonsultasi dengan psikolog anak atau ahli perkembangan anak lainnya. Semakin cepat anak mendapatkan penanganan yang tepat, semakin cepat pula perilaku impulsifnya dapat dikendalikan. Jangan biarkan perilaku negatif ini berdampak buruk pada masa depan anak Anda.
Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar tumbuh kembang dan kesehatan anak, Anda dapat mengunjungi laman Tanya Pakar di situs Bunda & Balita. Di laman tersebut, Anda dapat berkonsultasi langsung dengan para ahli yang akan menjawab semua pertanyaan Anda. Pastikan Anda telah melakukan registrasi terlebih dahulu untuk dapat menggunakan fitur ini.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku impulsif pada anak dan cara menghadapinya, Anda akan dapat membantu anak Anda mengembangkan keterampilan mengendalikan diri yang lebih baik. Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, dan perkembangan mereka mungkin berbeda satu sama lain. Dukungan dan kesabaran Anda sebagai orang tua sangatlah penting dalam membantu anak mengatasi perilaku impulsifnya.
Subscribe, follow lembarkerjauntukanak.com